hurt

6.7K 626 10
                                    

Happy new year ma friennnnnnddssss.......

Semoga tahun ini menjadi lebih baik di tahun sebelumnya

Aaamiiinnn....

Then.......

Lanjut ke story!!!!!!!

Happy reading ❤️❤️❤️

Drap.... Drap.... Drap....

Suara langkah puluhan perajurit mengepung tempat itu.
Duke yang  turun dari kudanya, langsug berlari menerobos masuk ke dalam. Mendapati putrinya pingsan dalam dekapan Chris.

"Chris? Kenapa kau di sini? Apa yang terjadi? ....Putri ku....?"
Tanya Alexis gemetaran

"Maaf ayah, aku terlambat menyelamatkan Tania, dan sepertinya dia diracuni" jawab Chris

Chris menjelaskan apa yang terjadi, Semuanya. Termasuk rumor yang beredar, dan juga ramuan kebencian itu.

"Jadi, itu semua ulah Adrian? Dan kemungkinan istri ku pun terkena ramuan kebencian itu?"

"Sepertinya begitu. Masalah nya, saat ini aku masih belum tau dimana dia. Dan dia berencana untuk memfitnah ku atas apa yang dia lakukan"

"Perajurit!!! Cari Adrian itu. Tangkap dia hidup atau mati!!!!" Teriak duke

Semua nya bergegas menuju kediaman mereka. Tania yang berbaring di ranjang, masih belum siuman meski sudah berpuluh tabib yang datang.

Alex, istrinya, dan Chris masih berada di samping tempat tidur Tania.

"Sayang ku, bagaimana dengan putri kita?"tanya theressia uang menangis melihat keadaan putri nya itu

"Keadaannya baik baik saja, jadi tak usah khawatir" jawab Alex suami nya

"Kalau dia baik baik saja, tak mungkin sampai berhari-hari dia tak bangun sayang...!!!" Tangisnya semakin keras.
Jujur saja. Alex pun merasa frustasi karena putri nya belum sadarkan diri. Dia hanya bisa berpura-pura tenang dengan ke adaan ini. Karena sebagai kepala keluarga, ia harus bisa tegar, dan tetap tenang, agar orang di sekitar nya pun Merasa demikian.

"Maaf, ayah... ibu....
Ini salahku karena terlambat menyelamatkan nya. Aku benar-benar tak pantas menjadi seorang kakak bagi adikku. Seharusnya aku.... biarpun nyawa taruhannya, harusnya aku melindungi nya."

"Tidak Chris, ini bukan salah mu. Ini juga salah ibu, yang mudah saja terperdaya oleh penghianat itu.
Maafkan ibu, Chris . Ibu memang tak berguna. Aku merasa menjadi ibu yang buruk karena menyakiti hati anak anak nya sendiri. Maafkan ibu sayang..."
Theresia memeluk Chris putranya. Rasa benci yang dulu dia rasakan seperti nya sudah hilang. Hanya rasa penyesalan yang ada.

Ibu dan ayah nya meminta chris menjaga Tania . Karena mereka ada sesuatu hal yang harus di selesaikan.

Sementara di ruangan itu, Chris terus berada di samping tania dan memegang tangannya.

"Tania, adikku, cepat lah bangun. Apa kau seperti ini karena kau takut membenci ku? Apa kau takut aku akan meninggalkan mu. Makanya kau terus berada dalam mimpimu?
Tak perduli kau akan membenciku atau tidak, aku akan tetap di samping mu. Tak perduli berapa kali kau mengusirku, menyakiti ku, aku akan tetap bersama mu. Karena aku tahu, siapa adikku sebenarnya. Dia sosok yang aneh, ceroboh, suka berteriak, bodoh, dan menyebalkan. Tapi dia itu penyayang, lembut, perhatian dan baik hati. Kau malaikat ku Tania, kau duniaku. Maka dari itu, seberapa pun takut nya kau membenciku, bangunlah adik ku..."

Pagi harinya, seperti keajaiban. Tania perlahan membuka matanya. Chris yang tadinya tertidur lelap, terbangun merasakan sedikit pergerakan dari tangan Tania yang ia genggam.

"Kyaaaaaa!!!!"

Teriak Tania

"Tania! Kau sudah bangun adikku? Kau sudah bangun?!!!" Ucap chris gembira

Senyum bahagia terukir di bibirnya Tangisan nya pun mengalir deras di pipi Chris.
Sontak Chris langsung memeluk adiknya itu.

Namun tak di sangka...

(PLAKKK!!!)
Tamparan keras dari adiknya menghantam pipi chris.

"Dasar mesum! Kurang ajar sekali kamu berani memeluk ku! Sinting kamu! Pergi dari sini!"
Teriak Tania

Chris yang menghiraukan tamparan adiknya, tetap tersenyum bahagia, dia lega adiknya tersadar. Meski kini, hanya kebencian yang tersisa untuk Chris di mata adiknya

"Terimakasih, sudah sadar adikku. Kau bangun kembali saja itu sudah cukup buatku. Aku tak sanggup membayangkan hidupku bila tak bersama adik kecil ku yang manis"
Tania yang melihat tatapan Chris merasa sedikit terganggu. Bagai mana bisa dia tersenyum, tapi matanya begitu terlihat sedih.

"Omong kosong! Sejak kapan aku punya kakak? Melihat mu saja membuat ku marah. Dan jangan pernah lagi menemui ku, aku sangat benci melihat wajahmu!

  Chris menggenggam tangan adiknya itu. Dia merasakan tangan adiknya agak gemetaran. Lalu melepas nya.

"Ah, maaf. Kau pasti merasa takut. Kalau begitu, aku akan pergi. Meski ini hanya sebuah angan. Aku berharap, kita bisa seperti dulu. Sampai jumpa." Sambil menepuk  kepala adiknya

"Singkirkan tanganmu!"

(Blam)

Saat pintu tertutup, Tania menekan dadanya yang terasa sakit

"Uuuggghhh... Kenapa begini? Air mata? Kenapa tiba tiba aku menangis? Tak masuk akal!
Ini aneh,
Ada sesuatu yang kosong dalam hatiku. Tapi, apa itu?"



(Coba2 gambar sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Coba2 gambar sendiri... Kira2 beginilah expressi Tania saat dia bimbang dengan hati nya)

To be continued.....

my brother will become a villain, im not allowed!!!  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang