ini adalah duniaku! bukan dunia novel!!!

6.2K 670 6
                                    




Crip... Crip... Crip...

Suara kicauan burung sudah bagai alarm otomatis membangunkan Tania dari mimpinya

Langkahnya menuju jendela, dan membuka tirai itu. Membiarkan sinar mentari hangat masuk keruangan nya. Kilau kilau cahaya memenuhi ruangan.
Aroma Embun pagi yang terasa begitu  menyegarkan.
Tepat di atas meja, terdapat setangkai bunga tulip putih segar. Aromanya begitu lembut. Diambilnya bunga itu, dengan perlahan menyentuh tiap kelopak nya.
'hangat'

Perasaan hangat yang terasa dari bunga itu. Membuat kepingan puzzle dalam diri Tania mulai tersusun sedekit demi sedikit.

"Aakkhh... Palaku "

Rasa sakit kepala yang hebat, serta bayangan seseorang yang memanggil namanya dengan penuh kasih sayang, namun wajahnya masih terlihat samar.

Lalu muncul bayangan seorang wanita, terlihat tak asing, namun tempat yang wanita itu tinggali terasa sangat aneh....

Terlihat dia sedang membaca buku. Dan, judul dari buku itu, bloody rose?

Dan namaku ada di dalam sana?

"Tidak!tidak mungkin! Jadi, maksud dari ingatan ini, ingatan wanita itu dan ingatan ku sendiri, tidaklah nyata? Aku hanya sebuah tokoh fiksi yang akan mati ? Ini gila!!!"

Tania mencari cari suatu catatan yang mungkin di tulis oleh wanita dalam ingatan nya.
Dan benar saja. Ada catatan aneh di bawah tempat tidur Tania. Dan itupun berbeda sekali dengan tulisan yang pernah ada. Tulisan yang sangat asing, namun anehnya Tania bisa mengerti isi dari catatan itu.

"Apa yang ku alami selama ini hanya kepalsuan? Apa kenangan ku ini tidak nyata? Semua hanyalah panggung sandiwara yang berjalan dari buku itu?
Haha... Hahahaha. Aku benar-benar sudah gila rupanya".

Tania pingsan seketika

Dalam mimpinya, ia bertemu seorang wanita di ingatan nya

"Hai , akhirnya aku bertemu dengan mu" ucap ranisa

"Kamu!!jadi, kau yang selama ini merasuki ku!!!kamu hantu?!!!"

"Haha jujur saja, aku juga bingung aku ini apa. Karena saat terbangun waktu itu, aku sudah berada di tubuh mu." Jawab ranisa

"Aku heran, padahal aku sudah mati, tapi aku masih bisa kembali ke tubuhku saat ini. Dan, kurasa orang orang lebih menyukai dirimu, daripada aku yang asli." Ucap Tania

"Ti tidak!! Itu tak benar. Mereka menyukai apa adanya kita. Kau mungkin tak sadar, tapi saat kau sakit, banyak orang yang khawatir padamu. Kau hanya belum menyadari itu. Wajar sih, karena kau masih kecil di bandingkan aku yang berumur 20 tahunan"

"Oh, kau mau menyombongkan soal umur ya, TANTE??!!!"

"Tante?"

Mereka saling bertatapan...

"Hahahaha..haha"tawa mereka
berdua

"Berdasarkan ingatan mu, apa benar ini semua yang terjadi hanya ilusi? Aku hanyalah sosok antagonis jahat di buku itu?"

"Apa kau mengira seperti itu? " Tanya ranisa

"Aku tak tahu. Pikiran ku kacau". Jawab tania

"Pertama aku memasuki dunia ini, aku merasa demikian. Tetapi, perasaan ini, kehangatan ini, tak mungkin kan jika itu palsu. Kalau pun memang ini novel, lalu kenapa? Kita tak harus mengikuti alurnya. Kita hanya harus melakukan yang ingin kita lakukan. Dan aku menolak jika harus mengatakan Tania itu hanya tokoh fiksi. Aku yang pernah menjadi dirimu sangat paham perasaan ku.
Jadi, aku katakan sekali lagi, ini adalah duniamu. Bukan orang lain yang menulis takdir kita. Kitalah yang akan menulisnya. Kau paham?!!!"

"Baiklah, aku akan mempercayai mu. Aku sangat berterima kasih padamu. Untuk semuanya."

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan? Apa kau mau kembali ke tubuh mu?" Tanya ranisa aga ragu

Tania menggeleng kepala.

"Tidak, terimakasih. Aku sudah bahagia dengan keadaan sekarang. Aku senang melihat keluarga ku ternyata menyayangi ku, aku bahagia ternyata aku memiliki seorang kakak yang peduli padaku. Jika bukan karena mu, mungkin aku hanya gadis kecil egois yang tak tau apa apa. Aku sangat berterima kasih padamu."

"Kau tak perlu, karna aku dan kamu itu sama saja, kan? "

"Benar, aku itu adalah kamu juga. Meski aku tak memiliki tubuhku, aku tetap merasa bahwa aku berada di sana. Melalui pengelihatan mu, aku bisa melihat semua kebahagiaan itu. Tolong perlihatkan padaku lagi, kebahagiaan dan kehangatan yang belum pernah ku dapat kan, ranisa."

"Tentu! Akan ku tunjukkan kebahagiaan dan kehangatan padamu, bahkan tanpa kamu meminta nya. Tapi, apa itu tak masalah untuk mu? Maksudku kau bisa saja kembali ke tubuh mu sekarang."

"Lalu, bagaimana denganmu? Apa kau tak masalah jika aku menginginkan mu menghilang dari kehidupan ku?"

sesaat ranisa membisu, tak berkata apa apa

......

"Aku... Tak apa. Lagi pula, aku kan yang seenaknya mengambil alih tubuhmu. Jika aku tak menyerah kannya, aku merasa seperti orang jahat. Aku tak akan mengijinkan diriku berbahagia di atas penderitaan orang lain, lebih baik aku yang berkorban jika itu bisa membuat orang di sekitar ku bahagia"

"Astaga.... Kau itu orang yang serius sekali, ya. Aku hanya bercanda bodoh! Umurmu saja yang tua, tapi otak mu itu lambat bekerja."

"Tania!!!!!"

"Hahaha.... Maaf maaf. Sudah ku bilang kan dari awal, aku sudah bahagia sekarang. Kau tak usah lagi bimbang. Tania yang lama sudah tiada, dan tugasmu sekarang adalah mencari kebahagiaan mu sendiri.ini sudah jalan dari Tuhan . Kau tak bisa memungkiri nya. Jadi, tunjukan lah padaku dunia yang kau bilang akan menulis sendiri takdir mu itu.
Aku menantikan nya. Sekali lagi, terima kasih, ranisa.

Sosok Tania itupun segera menghilang. Dan ranisa, kembali menjadi sosok Tania.

Bersamaan dengan itu, Tania kembali bangun dari tidurnya.
ia lalu menangis, memegang dadanya yang sesak.

"Baiklah, aku akan memperlihatkan dunia indah itu padamu, Tania ."

_____________________________________

To be continue....


my brother will become a villain, im not allowed!!!  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang