rumor

7.8K 807 4
                                    

Semakin hari, rumor semakin menyebar tentang kekejaman putra Alexis. Para bangsawan menyebarkan rumor tak wajar padanya. Dengan dalih, bahwa itu adalah akibat memelihara anak kutukan.

Banyak rakyat termakan oleh rumor rumor tersebut.
Mereka merasa kasihan pada penguasa mereka, Duke Alexis. Karena mengangkat anak terkutuk itu sebagai anaknya, dia selalu tertimpa kemalangan.

Jadi, di setiap pagi dan petang, banyak warga berkumpul di depan rumah Duke, memberikan petisi supaya mengusir Chris dari wilayahnya. Mereka tak mau ramalan kehancuran menimpa wilayah mereka itu.

Duke yang tak habis pikir, merasa bersalah pada chris.
Semula, para rakyat itu senang dengan kebijakan putusan hukuman sebelumnya. Bahkan mereka bersorak gembira.

Hanya karena sebuah rumor yang tak berdasar. Ditambah para bangsawan yang mulai bergerak mencoba memperburuk situasi.
Menambah masalah semakin runyam.

Sudah berhari hari, Chris tak keluar kamar. Tania, yang selalu duduk di depan pintu Chris, mencoba berbicara, tapi dia tak mau mendengarkan.

Chris yang tak mau beranjak dari kamarnya, sama keras kepalanya dengan Tania . Bahkan Tania jarang sekali makan, karna sedih melihat kondisi kakaknya.

Ayahnya mencoba untuk berbicara pada mereka, namun hasilnya tetap nihil. Mungkin masalah ini, hanya bisa di selesaikan oleh mereka sendiri.

Ini sudah hari ke 4, Tania mencoba membujuk chris lagi, mungkin karena sudah di ambang batas ketahanan tubuhnya. Tania pingsan di depan kamar Kaka nya.

Itu hal yang wajar, melihat Tania yang tak nafsu makan setiap harinya. Di tambah stress yang menumpuk di kepalanya.

Mendengar Tania tak sadarkan diri, Chris buru buru keluar kamar melihat kondisi Tania

"Tania! Tania...!!! Bangun Tania!"

Chris panik melihat adiknya pingsan di hadapan nya.

"Seseorang cepat panggil dokter! Cepat!!!"

Chris dan pelayanan lain langsung membawa Tania ke kamarnya.

Chris tak henti hentinya menangis sambil memegang tangan adiknya yang berubah menjadi kurus itu.

"Tania, kenapa kau berbuat sejauh itu demi aku? Harusnya kau mengabaikan ku. Dan menjaga jarak denganku"

Chris membelai rambut Tania dengan lembut. Diciumi nya kening adiknya itu. Sementara tangan nya terus memegang tania untuk memastikan tangannya tetap hangat.

Duke yang berada di sampingnya pun merasa dia tak berdaya. Dia merasa gagal menjadi seorang ayah.
Dan ibunya Tania pun tak kalah terkejutnya.masalah yang menimpa keluarga nya, begitu tiba tiba. Ia jadi jarang keluar kamar. Dan terbesit dalam hati kecilnya.
'jika saja anak itu tak ada'.

Dokter sudah mengetahui penyakitnya.

"Itu hanya kekurangan nutrisi , dan kurang nya istirahat yang cukup. Ditambah stress yang menumpuk, membuat tubuhnya jadi tak stabil, dan jadi seperti ini."

"Lalu, apa yang harus kami lakukan?"
Tanya Duke

"Cukup jangan membuat nya banyak pikiran. Jangan terlalu lelah juga, pastikan makan yang teratur. Dan sering seringlah tersenyum dan tertawa. Karena kebahagiaan lah yang pasien paling butuh kan.

"Syukurlah kau tak apa apa sayang"
Ucap Duke.

"Maaf ayah, semua ini terjadi karna ku...."

"Chris, ini bukan salah mu. Ini semua hanya lah kesalahpahaman saja. Perlahan, semua akan baik-baik saja.
Jadi, jangan merasa terbebani." Sambil menepuk pundak Chris

my brother will become a villain, im not allowed!!!  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang