Assalamu'alaikum semua, selamat tahun baru 2021. Kali ini, spesial tahun baru, saya akan publish dua extra part terakhir dari Maudy.
Semoga kalian suka.
Happy reading
*****
Rumah minimalis itu tampak meriah dengan berbagai hiasan yang dipasang di berbagai sudut ruangan. Renda kain berwarna hijau tosca terpasang apik pada setiap tembok yang ada di ruangan rumah itu. Tak lupa, berbagai bunga berwarna pastel seperti Mawar putih dan pink pun ikut andil dalam mempercantik rumah itu.
Suara merdu lantunan shalawat dari beberapa penyanyi modern seperti Maher Zain dan Sabyan juga turut diperdengarkan disana. Hari ini, adalah hari bahagia sekaligus hari penting dalam hidup Maudy. Hari ini, tepat di hadapan ayahnya, Revan akan mengucap janji suci untuk menikahinya. Yang artinya, tanggung jawab atas Maudy akan berpindah dari Fariz ke Revan nantinya.
Maudy menatap pantulan dirinya di cermin. Ia baru saja selesai dirias tadi. Ia tampak anggun dalam balutan dress muslimah modern berwarna putih, dipadukan dengan kerudung dan veil berwarna senada. Serta tak lupa, terdapat siger yang terpasang apik di rambutnya, karena pernikahan Maudy dan Revan mengusung adat Sunda. Kedua tangan Maudy juga dihias dengan henna berwarna cokelat gelap, tampak kontras dengan warna kulitnya yang putih.
Bismillah, semoga hari ini dilancarkan oleh Allah. Aamiin.
Syifa kemudian masuk untuk menemaninya. Nantinya, Syifa yang akan menuntun Maudy turun menemui Revan setelah akad. "Masya Allah! Cantik banget sih adeknya kakak!" Syifa duduk di tepian ranjang Maudy, membuat Maudy harus memutar badannya menghadap Syifa.
"Apa sih kak! Mou malu tahu. Mou gugup kak, Mou takut, kalau misalnya nanti ada halangan di acara ini." Ya, Syifa mengerti apa yang dirasakan Maudy saat ini. Syifa juga merasakan hal yang sama saat pernikahannya dulu. Namun, atas izin Allah, pernikahannya berjalan lancar tanpa hambatan apapun. Semoga, pernikahan adiknya pun begitu.
Syifa merangkul bahu adiknya itu. "Mou, kamu tahu nggak? Saat kakak nikah dulu, kakak juga sama kayak kamu, ada rasa takut bercampur gugup saat itu. Apalagi, kamu nggak ada di samping kakak. Tapi, serahkan saja semuanya ke Allah. Kan kita sudah berusaha semaksimal dan semampu yang kita bisa. Sisanya, biarkan Allah yang menentukan."
Benar juga kata Syifa. Baik dirinya, Revan, serta seluruh keluarga mereka telah berusaha menyiapkan pernikahan ini dengan baik. Maka, hasilnya serahkan saja pada Sang Pencipta. "Makasih kak, berkat nasihat kakak, Mou jadi tenang."
"Nah, gitu dong. Calon pengantin itu harusnya nggak boleh sedih. Nanti Revan nya ikut sedih loh Mou." Maudy menyenggol pelan lengan kakaknya. "Ih, kakak! Jangan ngeledekin mulu atuh! Mou kan jadi malu." Bukannya kasihan dengan adiknya itu, Syifa malah asyik tertawa. Sambil sesekali melirik Maudy dengan tatapan jahilnya.
*****
Keluarga Revan telah tiba di kediaman mempelai wanita. Dengan bergantian, mereka masuk ke dalam ruangan yang akan digunakan untuk akad. Dimulai dari Revan yang diapit oleh Jovanka serta Lilia, kemudian diikuti dengan kerabatnya yang lain. Seserahan pun sudah diletakkan di tempat yang telah disediakan. Hanya tinggal menunggu akad saja, maka acara ini akan lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
M A U D Y A ✓
SpiritualitéMenceritakan mengenai Maudya Ayu Azzahra yang berjuang untuk melunakkan hati ayahnya. Ayahnya menganggap, Maudy itu pembawa masalah dan pembuat onar. Hingga suatu saat, ayahnya mengirimnya ke suatu pondok pesantren. Rintangan demi rintangan selalu m...