|Chance To Kiss

521 62 5
                                    

“New?” Tay mengusap rambut New yang masih berada dalam dekapannya, sekarang sudah pukul satu siang dan mereka bisa tahan berjam jam diposisi seperti ini. Tay tidak merasa keberatan tentunya malah dia merasa senang karena New terlihat nyaman dengannya.

“New?” bisik Tay lagi, pelan.

New hanya menggerakkan kepalanya sedikit mencari kenyamanan posisi lainnya. “Hmm?”

“Apa setiap mimpi buruk kamu selalu seperti ini?” Tay terus mengusap rambut New.

He'em, aku bisa merasa sedih seharian, apalagi jika Gun tidak ada.” Jawab New matanya tidak beralih dari televisi yang menayangkan kartun Boboiboy kesukaannya.

“Bukan, maksud aku—”

Tay tidak melanjutkan ucapannya karena sekarang New mengangkat kepala menatapnya. “Kamu tidak suka jika aku seperti ini, ya Tay?”

“Bukan begitu—”

“Maaf ya, Tay. Aku tidak akan seperti ini lagi.” New hendak berdiri namun Tay langsung menariknya kembali kedalam pelukannya.

“Aku belum selesai bicara, New.”

New tertawa, sebenarnya dia hanya bercanda tadi, ternyata dia terkejut sendiri dengan reaksi Tay. “Bercanda, Tay.”

Tay menjitak kepala New,  lalu mengusapnya setelah mendengar New meringis kesakitan karena jitakannya. Detik berikutnya New melepaskan diri dari pelukan Tay.

“TAY!!!”

Tay kaget karena New tiba - tiba berteriak. “Ada apa sih?”

“Lihat! gara - gara kamu Boboiboy-nya selesai!”

Tay melongo, apa katanya? salahnya? Tay tidak salah dengar? New seperti anak kecil saja. “Kenapa menyalahkan aku? Kamu seperti anak kecil saja!” Decak Tay.

New melempar bantal sofa yang ada disampingnya, alhasil mengenai muka Tay. New segera kabur kedalam kamar dan menguncinya, mencegah serangan balik dari Tay. Baru hendak mengejar New, ponsel Tay berdenting, pesan masuk dari Gun.

 Baru hendak mengejar New, ponsel Tay berdenting, pesan masuk dari Gun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“New!!”

“Apa?!” Jawab New dari dalam kamar.

“Ada pesan dari Gun, dia akan menginap malam ini.” Ucap Tay menyampaikan pesan dari Gun pada New.

Tak ada jawaban lagi dari New, Tay berdecak lalu kembali ke sofa, meregangkan otot-ototnya yang terasa keram akibat berjam jam tidak bisa bergerak karena memeluk New. “Untung sayang.” Tay tersenyum memejamkan matanya, Niatnya sih ingin tidur sebentar, tapi...

“TAY!!”

Tay membuka matanya, “Apa?!” Ternyata New masih didalam kamar. “New, masih di dalam?!”

“Iya!!”

“Ngapain sih?! Sini keluar!!”

“Berjanjilah tidak balik menyerang ku!!”

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang