Seorang anak manusia melangkahkan kakinya secara perlahan, mencoba sekuat mungkin untuk tetap berjalan ketempat tujuan dengan seikat bunga matahari di genggamannya, berusaha menahan agar air matanya tidak jatuh sekarang, langit yang mulai berubah warna menjadi jingga menjadi penambah pilu yang ia rasakan. Sakit, hatinya sangat sakit bahkan jiwa dan raganya juga merasakan hal yang sama, ini yang ia sebut sebuah kehancuran ketika semesta dengan sengaja merenggut suatu hal berharga dalam hidupnya.
“Aku merindukanmu.” Kata pertama yang dapat ia keluarkan dari mulutnya.
Ia menaruh seikat bunga matahari yang ada di tangannya pelan dengan kedua tangannya, “Aku membawa ini untukmu.” Sebulir cairan bening yang sejak tadi tertahan kini berhasil lolos.
“Dua tahun sudah aku menjalani hidupku tanpamu.” Tangannya menyeka air mata yang hendak jatuh. Lalu kembali menatap ke depan.
“Aku ingin bersamamu.”
Tangisnya pecah seketika, sungguh ia tidak kuasa menahan gejolak yang membara didalam hatinya, ia hancur, hatinya hancur, dunianya hancur, semesta telah mengambil cintanya dengan kejam.
“Tolong bawa aku bersamamu, kita akan bersama dan bahagia.” Ucapnya pilu, tangannya terus mengusap gundukan tanah merah dihadapannya dengan halus.
“Aku merindukanmu, P'Mew.”
New membuka matanya lalu duduk dan melihat ke sekelilingnya, ia masih berada dikamarnya. “Tadi hanya mimpi.” New mengusap kedua matanya yang basah, mimpi itu seperti nyata, New merasa dirinya masuk kedalam mimpi itu.
“P'Mew” New menyebut nama dan mulai menangis lagi, nama itu sangat sering berada dalam mimpinya, siapa orang itu, siapa Mew, kenapa ia sering sekali masuk kedalam mimpi New.
“Sebenarnya siapa kamu?” New berdialog sendirian. “Aku mohon beri aku petunjuk tentangmu, jangan buat aku tersiksa dengan semua mimpi ini.” New menangis dalam diam, hatinya terasa sangat sakit jika mimpi tentang Mew itu datang padanya.
🌻🌻🌻
Disisi lain, Gun, Off dan Tay sedang duduk dikantin, Gun sangat sibuk dengan ponselnya mencoba menghubungi New, ini sudah jam sembilan tapi New belum juga datang ke kampus, biasanya New tidak akan telat seperti ini, kecuali..
“Papii, sepertinya aku akan bolos hari ini, aku tidak yakin New baik-baik saja.” Gun memasukkan ponselnya kedalam saku celana lalu membereskan tasnya.
“Memangnya ada apa dengan New? Dia tidak menginap di tempatmu lagi?” Tanya Off, Gun menggeleng sebagai jawabannya.
“Biar aku saja yang menemui New.” Ucap Tay yang langsung dapat tatapan aneh dari Gun.
“Biar aku saja, New membutuhkanku.” Gun tau kemungkinan apa yang terjadi pada New, itu sebabnya dia harus cepat menenangkan sahabatnya itu.
“Ada apa dengan New sebenarnya?” Tay terlihat panik, tidak tau apa yang ia rasakan, tapi mendengar New tidak baik-baik saja membuat hatinya terasa ada getaran.
“Aku tidak ada waktu untuk menjelaskan padamu, aku—”
Belum selesai Gun menyelesaikan ucapannya, Tay sudah menyambar kunci mobilnya dan berlari meninggalkan Off dan Gun yang sekarang kebingungan.
“Ada apa dengannya?” Off merasa keheranan karena tingkah aneh sahabatnya itu.
“Aku merasa ada sesuatu yang aneh diantara mereka, Papii.” Gun menatap Off. Off menaikan alisnya, menunggu Gun melanjutkan kalimatnya. “Tidak sekarang karena aku belum yakin, aku akan memberitahumu jika aku sudah yakin dengan apa yang aku dapat.”
🌻🌻🌻
Lima menit waktu yang dibutuhkan Tay untuk sampai didepan condo New, waktu yang cukup singkat karena Tay melajukan mobilnya di jalanan seperti sedang melakukan balap. Tay mengetuk pintu condo New tapi tidak ada respon apapun dari dalam. Tay mencoba mengetuk berulang sampai pintu itu terbuka.
New membukanya.
Tay terkejut melihat keadaan New sekarang, rambutnya berantakan, matanya sembab dan masih mengeluarkan cairan bening.
“New, kenapa?” Bersamaan dengan ucapannya, Tangan Tay mengusap kepala New.
New menarik Tay masuk, lalu menutup pintunya. New lebih dulu berjalan ke arah sofa lalu duduk dan menutup wajahnya dengan bantal. Tay menghampiri dan duduk disebelahnya, satu tangannya terangkat untuk merangkul pundak New dan mengusapnya pelan.
“New? are you oke?” Tanya Tay berbisik. Tidak ada respon dari New. Tay mengerti saat ini New membutuhkan waktu, Tay tidak tau apa yang dialami New tapi ia merasa New sedang butuh pundak untuk bersandar.
Tay meletakkan kepala New ke pundaknya perlahan, masih tetap merangkul New, Tangan satunya ia gunakan untuk mengusap puncak kepala New.
“Cry as much as you want, I am here for you.” Ucap Tay lembut sambil terus mengusap kepala New.
Sepuluh menit berlalu, akhirnya New berhenti menangis, tapi ia masih tetap berada dalam dekapan Tay. New merasa sangat nyaman seperti ini, ia seperti pernah merasakan hal seperti ini. Iyaa, dimanjakan oleh seseorang, tapi bukan Tay dan dirinya. New tidak paham, sebenarnya ia sama sekali bukan orang yang mudah menerima orang masuk kedalam condo nya, kecuali Gun. Tapi setelah mendengar suara Tay memanggilnya, hati New tergerak, otaknya dengan paksa menyuruh kakinya melangkah untuk membukakan pintu untuk Tay.
“Sorry, Tay.” lirih New pelan. Tay menunduk mencoba melihat ke arah New yang sekarang berada di dadanya.
“Untuk apa minta maaf?” New tidak menjawab. “Kamu bisa menceritakan apapun padaku, New. Jangan pernah menyimpannya sendiri.” ucap Tay tulus.
“let me be like this for a moment ya, Tay?”
Tay mengangguk, membiarkan New berada didalam pelukannya seperti apa yang New inginkan. “Tay?” panggil New.
“Hm?”
“Percaya tidak, jika aku berkata bahwa aku dan kamu pernah sangat dekat?”
Tay menaikkan sebelah alisnya, “Aku tidak tau, memangnya apa yang membuatmu berpikir seperti itu?”
New menghembuskan nafasnya pelan, “Aku selalu melihat seseorang sepertimu dalam mimpiku.”
Tay terkekeh, “Mungkin kau memikirkan aku sebelum tidur?” New mendelik lalu memukul dada Tay kesal.
Tay terdiam, ketika New memukul dadanya, Tay merasa kepalanya sedang memutar memori yang tidak pernah ada sebelumnya.
“Kana, ayo tidur di kamarmu.” Mew mencubit pipi Gulf agar ia bangun. Tapi Gulf terlihat sangat nyaman berada dalam dekapan pria besar ini.
“Biarkan aku tidur, Phi..” Rintih Gulf, matanya masih terpejam. Mew mencubit hidung Gulf pelan.
“Ayo bangun, Sayang..” Mew mengusap lembut pipi Gulf, lalu mencubit nya, sontak Gulf membuka matanya dan memukul dada Mew kesal.
“Sakit..” Keluhnya, Mew mengusap pipi Gulf yang ia cubit tadi sambil tertawa.
🌻🌻🌻
Hallo gaesss.. aku UP cerita ini setiap hari selasa aja ya? tapi kalo bisa nanti 2 kali up dalam seminggu.. 😘
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceSebuah keajaiban ketika dua anak manusia bisa dipertemukan kembali di dunia untuk kedua kalinya, dengan wujud rupa yang berbeda tetapi masih memiliki perasaan yang sama. Perasaan yang sangat kuat bernama CINTA mampu membuat takdir bertindak untuk me...