|Tay Fall First.

559 58 0
                                    

New selesai menepati janjinya  untuk menemani Gun makan dikantin, yang hanya berniat berempat saja tetapi malah jadi berdelapan karena ditambah empat kakak tingkat mereka itu. Setelah makan dikantin New memutuskan untuk pulang membersihkan diri dan istirahat sebentar sebelum ia pergi kerumah Gun. Malam ini New berniat menginap dirumah Gun, karena orang tua Gun kini sedang berada dirumah pamannya, Gun tidak suka sendirian, dan juga tidak mau menyuruh kekasihnya untuk menemaninya, bahaya.

New sampai dirumah Gun pada pukul delapan, telat dari janjinya yang bilang akan sampai rumah Gun pada pukul tujuh. Ngaret.

“Kenapa baru sampai jam segini?”

Gun langsung melemparkan pertanyaan pada New yang baru saja masuk kedalam kamarnya.

“Sudah bagus aku mau menemanimu.” New menidurkan dirinya dikasur milik Gun.

Gun sibuk berkutat dengan semua buku bukunya, sangat berantakan diatas meja belajarnya sampai ke lantai. Gun memang sangat pintar dan tekun dalam belajar, apalagi jurusan yang ia ambil adalah jurusan yang sangat ia suka. Gun suka belajar sejarah, apapun itu yang berkaitan dengan masa lalu.

“Gun apa kau tidak lelah? seharian kuliah lalu malamnya kau belajar keras seperti ini.” New bertanya tanpa merubah posisinya, hanya kepalanya saja yang menoleh melihat ke arah Gun.

“Aku tidak malas sepertimu ya, New.”

New terkekeh, “Aku tidak malas, Gun.”

Gun menoleh ke arah New, “Lalu?” New tersenyum, “Tidak mood.” Jawab New santai dan langsung dihadiahi lemparan buku dari Gun.

“Sama saja.”

New diam tidak menanggapi balasan dari Gun. New memilih memainkan ponselnya, men-scroll aplikasi burung biru dan Instagram.

“New, apa kau bisa membantuku sebentar.”

“Aku mal—”

“Aku tidak menerima penolakan, New Thitipoom.”

New menghela nafasnya kasar, kalau Gum sudah memanggil nama lengkap nya itu, pasti Gun sedang serius. New berjalan mendekati Gun.

“Apa?”

“Bisa bantu aku memilih? Tema Sejarah Kerajaan atau Peperangan?” Gun menunjukan tugas miliknya di layar komputernya.

New heran pada sahabatnya yang labil itu, “Itu tugasmu, kenapa bertanya padaku?” Sebelum Gun mengamuk New langsung menambahkan, “Sejarah Kerajaan sepertinya menarik.”

“Kau berguna sejauh ini.” Gun terkekeh mengejek, sedangkan New memilih untuk kembali ke kasur Gun.

Satu jam berlalu, mereka masih sibuk dengan kegiatan masing - masing, tidak New, hanya Gun yang sibuk dengan tugasnya, New sejak tadi hanya bermain game di ponselnya.

New menoleh ke arah Gun, penasaran. “Kisah sejarah kerajaan apa yang kau pilih, Gun?”

“Aku menemukan sebuah artikel sejarah kerajaan keluarga Jongcheveevat, tapi aku lebih tertarik dengan kisah pewaris sang raja.” Jawab Gun tanpa menoleh ke arah New.

New hanya mengangguk anggukan kepalanya, “Seperti apa kisahnya? percintaan?” New penasaran akhirnya.

“Iya, sudah jangan menggangguku, lebih baik kau tidur.”

New mencibir Gun dari belakang lalu memilih untuk tidur seperti yang Gun perintahkan. New sudah terlelap kurang dari lima menit sejak matanya tertutup, sedangkan Gun saat ini masih setia dengan tugasnya.

“Suppasit Jongcheveevat? sepertinya aku pernah mendengar marga ini.” Gun bergumam pada dirinya sendiri, membaca tulisan didepannya.

Gun sangat penasaran dengan nama marga Jongcheveevat tersebut, ia merasa marga ini tidak asing baginya, walaupun ia megambil jurusan sejarah tapi ini pertama kalinya ia mengorek sejarah kerajaan Thailand.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang