Tay duduk di sofa ruang tengah menonton televisi selagi menunggu New yang sedang mandi. Tay merasa bosan sejak tadi ia hanya memindah saluran televisi, mencari tayangan yang menarik untuk ia lihat tapi sayangnya semua membosankan. Tay beralih pada ponselnya men-scroll aplikasi Instagram, melihat postingan beberapa mutual nya. Notif postingan baru muncul, Tay menggulir layar untuk me-refresh aplikasi, lalu postingan yang sangat Tay kenal muncul di beranda nya. Tay melihat foto itu lalu menggelengkan kepalanya heran, itu adalah akun Instagram milik Off dengan username @tumcial. Off mengunggah foto dirinya dan Gun minggu lalu dan menandai Tay di postingan itu karena Tay berpartisipasi sebagai pengambil gambar tersebut.
Tay membuka kolom komentar lalu menuliskan beberapa kata disana.
‘Hasil jepretanku tidak pernah gagal😎’
*ceklekk
Tay menoleh ke arah pintu kamar mandi dan pemandangan pertama yang Tay lihat adalah New bertelanjang dada dan hanya memakai boxer atas lutut serta handuk yang menyampir dibahunya, membuat Tay tercengang.
“Kenapa menatapku seperti predator?” New mendekati Tay yang masih terus menatapnya.
“Tay? Are you okay?” New mengibaskan tangannya didepan wajah Tay lalu menggoyangkan tubuh Tay agar cepat sadar.
“Eh? Kenapa?” Tay mengerjapkan seperti orang bodoh sekarang.
New tertawa. “Kamu tadi menatapku seperti ingin menerkam.”
Tay menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “New kamu ada masalah apa dengan Jane?” Tay mengalihkan pembicaraan, ia tidak ingin New membahas kebodohannya tadi.
“Masa lalu, aku tidak ingin mengungkitnya lagi.” New bersandar pada bantalan sofa dan masih belum memakai bajunya. Tay mengikuti posisi New disebelahnya.
Hening beberapa saat, mata mereka sama sama ke arah televisi tapi pandangan mereka kosong. Tay melirik New disampingnya. “New?” panggilnya pelan. New menoleh ke arah Tay. “Hmm?”.
Tay menghela nafas pelan.“Do you really have someone?” New menatap Tay, kini mata mereka bertemu dalam waktu yang lumayan lama. Tay merasa ia salah bicara, pasalnya New sejak tadi diam saja dan sekarang New malah membuang mukanya ke arah lain. “Forget it, anggap aku tidak bertanya apapun.”
Tay kembali menatap lurus kedepan. Ia memejamkan matanya, kini ia takut New marah padanya karena sudah berani bertanya se-lancang itu. Tay membuka matanya menoleh ke arah New. “New, sorry—”
Cupp
Tay melotot kaget karena New tiba - tiba mengecup bibirnya. Hanya kecupan kecil lalu New mengakhiri ciumannya dan sedikit menjauhkan wajahnya. “Now you know.” bisik New pelan.
Tay masih mencerna kejadian yang sangat tak terduga ini. Otaknya bertanya tanya apakah ini nyata atau hanya halusinasinya. Disisi lain New meratapi kebodohannya, Ia sangat malu sekarang, sangat malu atas perbuatannya. New melirik Tay yang masih terdiam lalu berdiri hendak berlari masuk ke kamarnya, tapi tangannya ditahan oleh Tay.
“Mau kemana?” Tanya Tay datar. New menggigit bibir bawahnya takut - takut, tapi rasa malunya lebih besar sekarang.
”Err.. ke kamar, mengambil pakaianku.”
Tay berdiri berhadapan dengan New. Tubuh New menegang melihat Tay dengan ekspresi yang tidak terbaca seperti ini, Ia bukan seperti Tay yang New kenal, sorot matanya berbeda. “T-tay?” panggil New pelan.
“Apa?”
“Aku akan—”
Tay menjatuhkan tubuh New di sofa lalu menguncinya dengan tubuhnya diatas New. Jantung New berdebar kencang, New menatap Tay yang berada diatasnya. “T-te? mau apa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceSebuah keajaiban ketika dua anak manusia bisa dipertemukan kembali di dunia untuk kedua kalinya, dengan wujud rupa yang berbeda tetapi masih memiliki perasaan yang sama. Perasaan yang sangat kuat bernama CINTA mampu membuat takdir bertindak untuk me...