|Let Me Here

276 30 9
                                    

Deru angin menerpa derasnya hujan di pertengahan malam kota Bangkok, memasuki celah kecil dari jendela apartemen yang sedikit terbuka, memberi sedikit udara sejuk di sekeliling dua insan yang sedang duduk berhadapan didepan televisi yang hanya menampakkan bayangan keduanya.

“Begitu ceritanya.” Ucap salah satunya.

Yang diajak bicara hanya terdiam sambil menatap lawan bicaranya dengan seksama. Terpancar kesedihan pada netra keduanya.

“New..”

Hening.

“New?” Panggilnya sekali lagi.

“Eh.. iya, Tay?”

Yang dipanggil ‘Tay’ hanya tertawa ringan sambil mengusap pipi lembut New dengan tangan kanan nya. New yang sadar, mengerjapkan matanya beberapa kali. “Maksudku.. P'Mew.”

“Tak apa, New. Kau belum terbiasa bersamaku.”

New mengangguk kaku, sedangkan Mew hanya tersenyum menanggapinya. Mew teringat pada Kananya, teringat saat pertama kali ia mengelus pipi gembil anak itu, seketika pipi itu memerah, persis seperti yang terjadi pada New saat ini. Gulf menyukai perlakuan Mew yang seperti ini, dan entah kenapa New juga menyukainya, New merasa nyaman berada disisi Mew, berdua dengannya seperti ini. Apakah salah jika nantinya New memiliki perasaan untuk jiwa lain didalam diri kekasihnya? Bukannya sama saja? Mew adalah bagian dari Tay, yang juga harus New cintai? Apa Tay bisa menerima ini? Atau New akan memastikan perasaannya tanpa memberi tau Tay tentang ini?

Entahlah, perasaan New untuk Mew dirasa tidak ada bedanya dengan perasaan New untuk Tay.

“Ku rasa cukup untuk malam ini, New. Aku tidak ingin membebani pikiranmu, jalankan saja hari harimu seperti biasanya.” Mew terdiam sebentar, lalu melanjutkan kalimatnya. “Soal Kana— maksudku Gulf, biar aku yang menyelesaikan semuanya.”

New mengangguk, tangannya perlahan meraih tangan Tay —yang saat ini sedang diambil alih oleh Mew, menggenggam nya menggunakan kedua tangannya, lalu tersenyum.

We do this together, Phi. I'm beside you.” Ucap New lembut. Lalu memeluk Mew. mengusap punggung lebar pria itu, menyalurkan energi positif dan kepercayaan nya pada Mew. Berjuang bersama. New ingin berjuang bersama Mew dan Tay untuk segera menyelesaikan kisah Mew dan Gulf. Ia akan membantu menjadikan kisah ini dengan akhir yang bahagia, untuk semua orang.

Mew membalas pelukan New tak kalah erat. Tak terlalu lama mereka berpelukan. Mew lebih dulu melepaskan pelukannya, karena ia merasa seseorang dalam dirinya sudah memberontak.

“Kau ingin Taymu kembali sekarang? ku rasa dia sudah merindukan dirimu.” Mew terkekeh setelahnya.

New berpikir sebentar. Malam ini, tolong biarkan Gulf juga mengambil alih dirinya, biarkan Gulf mendapatkan apa yang membuat dirinya bahagia, meskipun New pun tidak tau apakah Gulf akan merasakan ini atau tidak, Tapi setidaknya Ia sudah memberikan kesempatan untuk Mew melepas rindu pada Gulfnya.

“Bolehkah malam ini biarkan aku menjadi Kana mu, Phi?”

Mew terkejut, apa ia tidak salah dengar?

“Aku tau kau merindukannya, dan kurasa Gulf juga begitu. Jadi, biarkan aku menjadi perantara rindu kalian.” New tersenyum tulus.

Thankyou so much, New.”

Mew memeluk New dengan perasaan bahagia, Ia tidak menyangka jika New akan memintanya untuk tetap disini. Mew senang, tentu saja Ia senang, karena bisa merasakan kehangatan kekasihnya lagi, walaupun dalam raga yang berbeda, tapi hatinya tetap sama.

Let me here tonight, Tay’

🌻🌻🌻

“Aku masih kesal ya!”

Yang mendengar pekikan itu lantas menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangan. Sedangkan dua orang didepannya hanya tertawa melihat perdebatan tidak masuk akal dari pasangan bucin ini.

“Aku kan sudah minta maaf.”

“Tetap saja bodoh!”

Tawa keras terdengar bergema di sudut kantin pagi itu, Puas sekali rasanya ketika Off mendengar pertengkaran muda muda didepannya ini, bukan karena bersenang diatas pertengkaran mereka tapi karena masalah yang timbul pasti hanyalah masalah sepele yang dibesarkan dengan lelucon.

“Jaga mulutmu, Saint.” Tegur Gun yang sejak tadi hanya menjadi penonton setia.

“Biarkan saja.” Bantah nya.

Off menepuk pundak Perth, memberikannya ketabahan. “Sabar, Teman. Memang begini nasibnya menjadi Top.” Ucapnya.

“Jangan mulai.” Peringat Gun pada Off, dan Off hanya membalas dengan dua jari yang artinya berdamai.

Selang beberapa lama, Tay dan New datang bersama, tapi tidak dengan mood yang sama. Ingatkan kejadian semalam, tentu saja Tay kesal. Sangat kesal ketika New lebih memilih menghabiskan malam bersama dirinya yang lain. Walaupun New bilang hanya tidur, tapi tetap saja Tay tidak terima, bagaimana jika tidurnya memiliki arti lain?

New terus tersenyum dan mulai duduk disamping Saint, sedangkan Tay dengan wajah kesalnya duduk dengan kasar mendorong Off agar sedikit menyingkirkan.

“Aw aw ada apa ini?” Tanya Off sambil melirik Tay dan New bergantian.

New hanya diam dan tersenyum penuh arti, membiarkan pertanyaan Off bergantung akan jawaban dari Tay saja.

“Prahara rumah tangga.” Celetuk Perth pelan sambil tertawa hingga matanya membentuk bulan sabit.

Saint menyenggol lengan Perth, “Prahara kita belum selesai.” Ucapnya.

Gun hanya geleng geleng kepala melihat kedua pasangan ini sering terlibat prahara rumah tangga, kenapa tidak damai saja sih seperti hubungan miliknya dan ... BrightWin?

🌻🌻🌻

“P'Bai cepat! pasti mereka semua sudah menunggu!”

“Iya sabar!” Teriak Bright dari dalam kamar mandi.

“Aish!” Win menghentakkan kakinya kesal lalu berjalan menuju sofa, menunggu Bright yang sudah hampir satu jam didalam kamar mandi.

Seperti anak perawan saja mandinya lama, pikir Win.

Win membaca apapun yang ada diatas meja, selagi menunggu Bright. Pasti kalian tau kan Win ada dimana? Ya tepat sekali,  Ia ada di condo Bright. Bagaimana bisa? Apapun bisa terjadi di cerita ini.

“LAMA BANGET SI—”

Teriakan Win terpotong ketika melihat Bright keluar dari kamar mandi, hanya menggunakan handuk kecil yang melilit di pinggangnya. Mulut Win sedikit terbuka melihat otot perut milik Bright.

“Kedip, nanti kelilipan.” Bright menyadarkan lamunannya dan berhasil membuat Win malu setengah mati.

“Cepet pakai baju! akan ku tunggu lima menit!” Win berjalan ke arah dapur, hanya ingin menormalkan degub jantungnya saja sebenarnya.

“Galak sekali, pasti ajaran kekasihnya Perth.” Bright terkekeh lalu masuk kedalam kamarnya.

To be continued...

🌻🌻🌻

Cintanya makin rumit ga? wkwk
Ga ya, masih awal soalnya.. belum tumbuh banyak juga perasaan New wkwk

Gatau kalo part part selanjutnya:v

See youuu😘

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang