Halooo!! mohon dibaca yaaa❤️
Di part kali ini banyak banget spoiler² kecill, jadi kalian baca yang teliti dan hayatin yaa wkwk
(boleh sekalian tebak di komen)Maaf banget, Jum'at kemarin aku ga up karena lagi ada acara beberapa hari huhu😭🙏
Okee selamat baca! enjoyyyy❤️
🌻🌻🌻
*brukkk...
Tubuh New terhempas jatuh diatas kasur cukup keras karena dorongan dari Tay. New mengusap kepalanya sedikit sakit. “Terlalu kasar.” ucap New.
Tay merangkak naik keatas New, menopang tubuhnya dengan kedua tangannya, memandangi New dengan kagum yang sekarang berada dibawahnya dan Tay tersenyum dengan smirk andalannya, “Sorry, baby.”
“I'm not your baby.” New menekan kata ‘baby’ sambil mendekatkan wajahnya, Tay mendorong wajah New dengan hentakan kecupan pada bibir New, sehingga kepala New kembali menempel pada kasur. Tay terus memangut bibir New, menyesapnya dengan sedikit kasar. New tidak diam, ia juga ikut membalas ciuman Tay. Mulut mereka saling terpaut, lidah mereka terus bergerak tidak mau mengalah untuk saling masuk.
Tangan kanan New menjalar naik ke tengkuk Tay, naik meremas rambut Tay dengan penuh sensual. Tay tidak mau kalah, selagi mulut mereka bermain, Tangan Tay bergerak turun membelai kejantanan New yang masih dilapisi celana jeans itu. Akibat dari perbuatan Tay, kejantanan milik New menegang, New merinding dan makin meremas rambut Tay.
Tay menyudahi aksinya dibawah, tidak, ia tidak boleh kelepasan, ini bukan saatnya, New masih belum menjadi miliknya. Tay juga melepas ciumannya secara sepihak, tapi New terlihat kecewa sekarang.
“Kenapa?” Tanya New dengan basah disekitar bibirnya.
Tay menjatuhkan tubuhnya disamping New, memeluk New dari samping, New berbalik agar ia bisa berhadapan dengan Tay. Posisinya Tay lebih tinggi sehingga kening New berada di depan bibir Tay.
Cupp
Tay mengecup kening New dengan mata tertutup. “Tay? Kenapa?” New menepuk punggung Tay pelan.
“Aku hanya tidak ingin kelepasan, New.” Tay menatap New tulus, hati New tersentak, tatapan Tay sangat damai dan tulus, New merasa nyaman ditatap seperti itu.
“Tidak masalah, Tay.”
“Tidak, New. Kamu sendiri yang bilang, kalau kamu bukan milikku, jadi aku tidak ingin—”
Cupp
New mengecup bibir Tay agar berhenti bicara, Tay terdiam, ia bingung tapi hatinya sangat senang.
New menjauhkan wajahnya sedikit. “Then ... make me yours, Tay Tawan.”
Tay terdiam memandang New dalam, mencari titik canda disana, Tay tidak ingin terbawa oleh candaan New karena akan sakit hatinya nanti. Namun sayangnya, Tay tidak melihat secercah canda disana. Tulus, New mengatakan itu dengan ketulusan tidak sedang bercanda, tidak sedang mempermainkan perasaannya.
“Teeeee.” New menggesekkan wajahnya pada dada Tay karena Tay tak kunjung menjawab dan hanya menatapnya sejak tadi.
“New, kamu tidak sedang bercanda kan?”
New menggeleng. “Perasaan tidak bisa dijadikan lelucon, Tay.”
New memeluk Tay erat, menghirup aroma tubuh Tay yang sangat menenangkan baginya. Setelah puas dengan kegiatannya, New menatap Tay. “Tay?”
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceSebuah keajaiban ketika dua anak manusia bisa dipertemukan kembali di dunia untuk kedua kalinya, dengan wujud rupa yang berbeda tetapi masih memiliki perasaan yang sama. Perasaan yang sangat kuat bernama CINTA mampu membuat takdir bertindak untuk me...