Bagian 13

104 13 1
                                        

Rita berusaha menyingkirkan isi pikirannya seperti menyingkirkan debu yang bertebaran di atas sofa atau kasurnya. Menurutnya itu menggelikan, namun Rita tidak dapat menghentikannya. Pemikiran itu seperti bius yang mengalihkan perhatiannya dari banyak hal: terutama Jim, satu-satunya hal yang ingin dihindari Rita pagi itu.

Percakapannya dengan Jim di dapur membuatnya ngilu. Laki-laki itu mengatakan bahwa Rita sebaiknya bersikap manis di hadapan keluarganya. Jim juga mengatakan bahwa ia telah memaafkan Rita seolah-olah yang dilakukannya merupakan sebuah kesalahan besar. Jim tidak ingin Rita mengulangi kesalahan yang sama, yang mana itu berarti, laki-laki itu melarangnya untuk mabuk, bersikap konyol dan menjadi dirinya. Rita enggan membahasnya. Jim – sebagai gantinya – meminta Rita untuk tetap tinggal dan membatalkan semua kegiatan di luar rumah. Laki-laki itu memaksa Rita dengan memblokir semua akses kartu kreditnya dan menyita semua barang berharga seperti notebook yang biasa digunakan Rita untuk bersosialisasi juga mobilnya. Dan setelah menghabiskan waktu seharian terkurung di dalam rumah seperti peliharaan, Rita memutuskan untuk menghubungi David. Laki-laki itu setuju untuk menemuinya. Itu sekaligus menjadi tindakan paling ekstrem yang dilakukannya, namun menggairahkan, disisi lain tampak menghibur.

Awalnya Rita berpikir bahwa kehadiran David akan meredakan rasa kesepian yang dialaminya. Laki-laki itu dapat berkunjung untuk sekadar mengobrol dan jika sesuatu yang tak diharapkan terjadi, Rita dapat membuat alasan yang tepat bahwa David datang sebagai teman lamanya di teater dan mereka hanya sedang bernostalgia tentang petualangan di atas panggung. Namun seharusnya Rita sadar bahwa ‘sekadar mengobrol’ nyaris tidak mungkin jika hal itu menyangkut David dan mereka selalu berakhir di tempat yang sama. Kali ini di atas karpet flanel milik Jim.

Rita merasa geli setiap kali memikirkannya. Apa yang akan dikatakan Jim tentang itu? Bagaimana pria itu bereaksi jika mengetahui istrinya bersetubuh dengan laki-laki lain di dalam rumahnya, tepat di atas propertinya dan meledeknya tanpa rasa malu? Rita tersenyum saat membayangkannya. Ia mulai melihat titik cerah dari semua itu: bahwa Rita melakukannya karena hal itu tidak hanya memberinya kepuasan, melainkan kekuasaan yang tidak pernah diberikan Jim. Untuk membuat aksi protesnya lebih nyata, Rita sengaja mengulanginya. Ia begitu menikmati kekuasaan kecil yang dapat dimilikinya hingga segalanya tiba-tiba berubah.

Malam ketika Jim berbaring di sampingnya, tertidur dengan nafas teratur, Rita bergerak menuju balkon dan menghubungi David, mengatakan bahwa ia sangat menyukai laki-laki itu tertidur di sampingnya sembari membisikkan kata-kata romantis ke telinganya. Rita nyaris selalu tidur lebih malam dari biasanya. Satu-satunya hal yang berpusar di kepalanya hanyalah bagaimana perselingkuhan itu tetap berjalan. Jim hanya menjadi pengusik dalam tidur dan sesuatu yang harus dihadapinya ketika bangun. Namun, Rita menikmati momen singkat yang dimilikinya bersama David pada jam-jam siang. Laki-laki itu akan mengetuk pintu rumahnya, kemudian mereka akan mengendap-endap dan menemukan tempat yang tepat untuk melepas kerinduan.

Pada hari ketika ketika pertemuan itu menjadi lebih sering terjadi, David mengajaknya berkendara keluar menuju rawa, dimana mereka menemukan kabin kecil yang tak terpakai di sana. Rita tidak dapat membayangkan dirinya kala itu, namun mereka bercinta dengan liar di dalam sana dan ia memutuskan bahwa itu adalah pengalaman terbaik dan terliar yang pernah dirasakannya.

“Bagaimana kau menemukan tempat ini?” tanya Rita ketika ia memungut pakaiannya di atas lantai dan mengenakannya dengan cepat. David bergerak mendekatinya, mengalungkan lengannya ke seputar pinggang Rita dan membantu Rita mengancingkan pakaiannya. Nafas laki-laki itu terasa panas di tengkuknya, dan David selalu tahu cara yang tepat untuk membuatnya bergetar.

“Aku sedang dalam perjalanan dan aku menemukannya secara tidak sengaja.”

“Itu lucu.”

“Tidak, aku serius.”

“Mengapa kau berjalan di tempat seperti ini?”

“Aku tidak tahu, menurutmu mengapa?”

Rita berbalik untuk mengalungkan lengannya pada leher David, ia harus berjinjit untuk mencium laki-laki itu.

“Menurutku, kau harus lebih sering berjalan dan menemukan tempat-tempat seperti ini. Itu akan menyenangkan.”

PUNISHMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang