Rita merasakan hawa panas merayap di wajahnya. Ketakutan itu muncul begitu saja bak bencana yang hadir tanpa mengetuk pintunya. Jim dapat melakukan apa saja untuk mengejutkannya. Hal itu telah terjadi selama bertahun-tahun kali pertama Rita mengenalnya. Laki-laki itu mengejutkannya dengan sebuah pesta pernikahan yang jauh diluar ekspektasinya, terkadang Jim juga mengejutkan Rita dengan memunculkan intuisi yang tak diduga-duga. Mendapati Jim tidak menelan obat tidurnya menjadi yang pertama. Kali ini Louise menunjukkan sesuatu yang memberitahu Rita apa yang tidak diketahuinya.
Menyembunyikan rahasia dari Jim nyaris mustahil. Sebaliknya, laki-laki itu sanggup mengelabuinya dengan berpura-pura.
“Dia tahu,” ucapan Louise menyadarkan Rita dari lamunan. “Dia tahu tentang hubungan kalian.”
Rita menggeser kursinya ke belakang, kali ini menatap Louise dengan janji permusuhan. Meskipun bukti-bukti itu terpampang jelas di hadapannya, Rita menolak untuk memercayainya.
“Aku tidak percaya padamu,” katanya. “Aku tidak percaya semua omong kosong ini. Kau menipuku dan mematai-mataiku. Sekarang kau merekayasa semua ini agar aku memercayaimu.”
Namun Louise menanggapinya bak angin lalu. Tidak ada yang cukup spesial dari semua itu kecuali fakta mengerikan bahwa Louise mungkin saja tidak merekayasa keadaannya – mungkin Jim memang tahu.
“Kenapa kau harus memercayaiku?” ucap Louise ketika berjalan mendekati meja dan meraih kamera dan semua foto-fotonya. “Aku menunjukkanmu apa yang terjadi, jika kau tidak menginginkannya, kau tidak harus memercayainya.”
Rita memejamkan kedua matanya rapat-rapat saat ia menarik nafas panjang. Ruangan itu terasa sempit dan semakin sempit, udara di dalamnya panas dan permukaan lantainya kasar, tidak seperti di rumahnya. Disana ia menyadari posisinya, terkejut tentang betapa mudahnya ia memercayai Louise untuk – sekali lagi – membawanya masuk ke dalam rumah itu, ke dalam permainan gilanya dan selera humornya yang buruk tentang kehidupan orang lain.
Maka, tanpa berbalik lagi, Rita melangkah pergi meninggalkan wanita itu. Sisa kewarasannya menguap seperti air yang mendidih. Mereka tidak meninggalkan bekas barang sedikitpun, namun langit yang berubah gelap menyempurnakan kegelisahannya dan ia harus melewati satu lagi malam yang panjang, menyiksa, penuh teka-teki dan tebakan-tebakan yang hadir seperti penjerat.
Jim tahu. Rita tidak ingin memercayainya, namun satu bagian dalam dirinya menyetujui kesimpulan yang ditarik Louise bahwa Jim tahu tentang perselingkuhannya. Jika itu benar, maka Jim sangat pandai menyembunyikan emosinya. Tapi bagaimana mungkin? Mereka bercinta pada malam terakhir ketika Rita melihat Jim. Tidak ada yang aneh dari cara Jim bersikap, nyaris tidak ada keributan di atas meja makan dan Jim tampaknya menaruh perhatian besar pada pekerjaannya seperti biasa. Tidak ada hal yang cukup mengganggu laki-laki itu seperti perselingkuhan istrinya dengan laki-laki lain, atau usaha Rita untuk meracuninya. Jim tampak tidak terganggu dengan semua itu, atau mungkin – sesuatu yang benar-benar ditakutinya – semua itu adalah serangkaian rencana yang memang dilakukan Jim untuk kejutan akhir.
Ada banyak kemungkinan yang dapat ditarik dari rentetan kejadian. Setiap kesimpulan itu mengarahkannya pada suatu hal yang ditakutinya – atau tidak diharapkannya. Fakta demi fakta bermunculan seperti serentetan jarum yang menusuknya, menyakitinya hingga pada satu titik ketika Rita tidak dapat menahannya lagi, ia akan berteriak atau yang terburuk: mengakui kebusukannya.
Di sisi lain, David masih menyita sebagian besar perhatiannya. Ingatannya tentang kejadian di belakang panggung dan apa yang disaksikannya masih terasa segar. Bagaimana mungkin Rita dapat memercayai David dengan mudah? Ia tidak benar-benar mengenal laki-laki itu kecuali karena mereka pernah menjadi rekan kerja di teater. Hubungan David dengan Amelia adalah misteri besar. Bagaimana mungkin Rita memercayai ucapan David yang menegaskan bahwa Amelia tidak lain hanyalah sepupunya yang sedang mencari dukungan. Dukungan apanya! Tidak ada yang wajar dari kedekatan mereka dan jika David benar-benar mengelabuinya, maka itu adalah akhir bagi Rita.
Ketakutannya mengakar seperti cabang pohon yang tumbuh di dalam dirinya. Sementara itu para polisi akan segera tahu apa yang terjadi. Siapa yang dapat mencegah mereka untuk melanjutkan penyelidikan itu? Berapa lama waktu yang dibutuhkan mereka untuk mengupas teka-teki tentang kematian Jim? Berapa lama waktu yang dibutuhkan mereka untuk mencapai kesimpulan bahwa Rita – secara langsung telibat dalam kematian suaminya?
Pemikiran itu saja sudah membuat kondisi tubuhnya menurun drastis. Untuk kali pertama sejak menginjakkan kaki di rumah itu. Rita melupakan makan malamnya dan ia tidak menelan obat tidur sehingga matanya terjaga hingga matahari muncul di balik jendela kamarnya. Tenggorokannya terasa kering. Ia dehidrasi, namun ketakutan itu berhasil menekan rasa sakitnya hingga ke titik akhir.
Bahkan ketika Rita berdiri di belakang cermin dan memandangi perutnya yang kian membuncit, perasaan aneh bermunculan seperti serangga yang menyengatnya. Ia menatap wajahnya, melihat garis-garis kerutan pada kening dan di bawah matanya. Rahangnya semakin tirus, bibirnya pucat, itu adalah penampilan terburuknya. Ia dapat menyadari perubahan itu dengan sangat jelas. Apa David benar-benar memedulikannya? Persetan dengan laki-laki itu! Ia bermesraan dengan wanita lain ketika Rita harus menghadapi semua ini sendirian. Apa yang harus dilakukannya? Mengapa melahirkan anak David tiba-tiba menjadi gagasan yang terasa buruk? Atau bagaimana jika ia membalikkan keadaan seperti yang disarankan Julie? Bagaimana jika Rita mengelabui semua orang bahwa ia tengah menganduk anak Jim? Orang-orang mungkin akan memercayainya, namun ia tidak dapat membohongi dirinya dan berpura-pura mengakui janin itu milik Jim hanya akan menambah beban di pundaknya.
Iia adalah pembunuh. Ia telah membunuh suami yang begitu mencintainya dan ia memperkeruh semua itu dengan membuktikan bahwa dirinya bukanlah istri yang setia. Ia telah melanggar janji pernikahannya sendiri, tergiur pada hal-hal kecil dan menjerumuskan dirinya ke dalam lubang yang digalinya sendiri. Adakah sebutan yang lebih kejam untuk setiap perbuatannya? Sementara itu, sebagai hadiah atas tindakannya, ia akan mendapat rumah dan harta yang tidak sedikit. Tiba-tiba Rita merasa jijik dengan dirinya. Ia tidak pernah bermimpi menjadi monster semengerikan yang haus akan kesenangan sekejap seperti itu, tapi apa yang dilakukannya sekarang?
Kemudian, ia memikirkan sejumlah kemungkinan yang akan terjadi seandainya Rita dapat mencegah semuanya. Apa yang akan terjadi jika Rita menolak tawaran David untuk meracuni Jim? Apa yang akan terjadi jika Rita tidak mengambil tindakan nekat dan berhubungan pada David? Apa yang terjadi seandainya ia berhasil mencegah kehamilannya? Dan lebih banyak lagi senadainya, semua mengarah pada satu kesimpulan yang sama: tidak ada yang berubah karena semuanya sudah terjadi sesuai dengan skenario awal. Yang paling mengerikan dari semua itu adalah konsekuensinya.--
KAMU SEDANG MEMBACA
PUNISHMENT
Lupi mannariRita Foster menjalani kehidupan pernikahan yang sempurna bersama Jimmy Foster - Jim. Sejauh ini semuanya berjalan mulus hingga suatu hari ia menatap keluar jendela dan membayangkan kehidupan yang berbeda.. Dari balik kaca jendela, Louise Paige suka...