Louise merasa tubuhnya seperti di remas. Ia berkali-kali memuntahkan seisi perutnya pagi itu. Sementara itu anggurnya terlihat menggiurkan, pantulan cahaya keemasan di balik botolnya yang jernih terus mengundangnya untuk duduk dan meneguknya sekali lagi. Namun cukup untuk hari ini. Louise berpikir bahwa itu adalah efek kelelahan. Namun, ia bahkan tidak beranjak dari rumahnya sekalipun. Louise menginjakkan kakinya di pekarangan sepanjang hari, duduk di beranda rumahnya dan menatap ke seberang taman, kemudian melihat Rita Foster mengendarai mobilnya menuju kota. Tidak ada kegiatan bersih-bersih yang menguras tenaga. Ia mendapatkan waktu tidur yang cukup – bahkan mungkin lebih dari cukup.
“Kau tidur seperti kelelawar.”
Ed pernah mengatakannya ketika mereka bersama-sama menyantap makan malam bersama setelah berminggu-minggu lamanya. Louise ingat menu yang dihidangkannya malam itu: kalkun besar, sebotol wine, pai apel kesukaan Ed dan sayuran rebus. Ada banyak kentang, wortel dan sayuran hijau yang disiapkannya. Mereka merayakan thanksgiving dengan layak, kemudian berbincang-bincang sepanjang malam dan untuk pertama kalinya keajaiban terjadi ketika menyadari bahwa tidak ada perdebatan malam itu.
Louise merindukan Ed tertidur di sampingnya. Ia bahkan masih mengingat posisi tidur Ed, atau bagaimana cara laki-laki itu mendengkur di sampingnya, nafasnya yang tidak beraturan. Ed memiliki riwayat penyakit asma sejak kecil. Ia membawa pil-nya kemanapun ia pergi. Dalam satu malam di tengah keributan mereka, Louise sempat tergoda untuk menukar pil itu dan menggantinya dengan pil beracun. Louise benar-benar kesal hingga ia merasa perlu melakukannya.
Lidia Wheleer, atau yang akrab di sapa Lidia, istri muda Ed yang menyebalkan, bocah bermulut besar dan mata duitan, selalu bersandiwara. Perhatian Lidia terhadap Ed adalah palsu. Louise membayangkan Lidia melakukan apa yang Louise tunda kala itu: menukar pil milik Ed dengan pil beracun. Mungkin, suatu saat, ketika Lidia akhirnya mengetahui sikap Ed dan merasa tidak tahan dengannya. Louise selalu menunggu momen itu. Ia merasa kesal setiap kali mendengar suara wanita itu saat membentaknya di telepon,
“Jangan coba hubungi suamiku lagi, Louise! Sadarlah! Dia sudah meninggalkanmu. Kalian sudah berakhir.”
Louise tidak suka cara Lidia mengatakannya, menganggap bahwa Louise dan Ed benar-benar berakhir. Lidia-lah yang tiba-tiba hadir di tengah pernikahan mereka dan merusak segalanya. Masalahnya Ed adalah laki-laki bermata jelalatan, peselingkuh nomor satu yang tidak dapat menolak godaan. Ally telah mengingatkan Louise berkali-kali, namun setelah bertahun-tahun bekerja bersama Ed di sekolah, ada beberapa hal yang dikagumi Louise tentang Ed. Wawasannya yang luas tentang sejarah, dan Ed benar-benar seorang filsuf. Ia memiliki teori-teori yang berhasil mengubah pikiran Louise dan pada akhirnya memenangkan Louise. Ed selalu berambisi pada banyak hal. Laki-laki itu adalah versi terbaik jika menyangkut urusan pekerjaan, namun Ed benar-benar bisa menjadi versi terburuk jika menyangkut pernikahan. Jiwanya yang labil adalah satu hal yang benar-benar menjengkelkan. Pada dasarnya, Louise menikahi laki-laki itu, ia mencintai Ed sebelum Ed menodai pernikahan mereka. Namun, bahkan setelah bertahun-tahun, Louise tidak pernah yakin bahwa ia membenci Ed. Sebaliknya, Louise menginginkan keadaan berubah.
Ia meyakini hal itu mungkin juga terjadi pada Rita. Saat Louise menyaksikan wanita itu pergi dengan mobilnya kemarin, Louise benar-benar penasaran. Itu adalah hal yang tidak pernah dilakukan Rita dan akhir-akhir ini Louise melihat perubahan signifikan yang tampak darinya. Wanita itu mulai merias dirinya, mengenakan pakaian yang berbeda dari biasanya dan sering berpergian keluar. Louise memandangi kepergian mobil yang dikendarai Rita, kemudian melihat rumah kosong di seberang taman. Pintu-pintu dan jendelanya tertutup. Bagian garasinya juga tertutup. Rumah tampak kosong dan tenang. Jimmy Foster tidak ada disana dan saudarinya juga tidak hadir. Perubahan itu terjadi secara tiba-tiba, secara langsung telah mengejutkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PUNISHMENT
Hombres LoboRita Foster menjalani kehidupan pernikahan yang sempurna bersama Jimmy Foster - Jim. Sejauh ini semuanya berjalan mulus hingga suatu hari ia menatap keluar jendela dan membayangkan kehidupan yang berbeda.. Dari balik kaca jendela, Louise Paige suka...