51 - Mantan Tapi Menikah

127K 13.7K 3.9K
                                    

Ana dan Bayu saling lirik. Suasana semakin tegang melihat ekspresi wajah Saka yang mengeras, jelas laki-laki itu sedang emosi.

"Maaf," sesal Ana. Membuat Saka tidak dapat berpikir jernih mendengar kata maaf itu.

Saka tertawa miris. "Maaf? Buat apa?"

"Buat aku dan Bayu."

"Kalian berdua benar-benar kurang ajar!" maki Saka.

Bayu menghela napas kasar. Dia tarik koper Ana dan meletakkannya di dekat sofa. "Jangan mulai drama, deh! Gue udah ditolak sama Ana. Nggak usah mikir macam-macam kalau gue sama Ana balikan dibelakang lo. Gue udah tebar pesona, dia tetap nggak kepincut."

Mata Saka menyorot tajam. Ada keraguan di sana.

"Gue ke sini cuma mau nganter Ana, habis ini gue balik lagi. Ana benar-benar keluar dari kerjaannya di Singapura. Gue nggak punya kesempatan lagi untuk memperjuangkan dia. Untuk masa lalu gue benar-benar minta maaf. Gue selalu berdoa yang terbaik untuk lo dan Ana," ungkap Bayu. 

Saka terpekur.

"Ana benaran sayang lo," ujar Bayu serius, matanya tidak lepas dari Saka.

Saka tidak memberi tanggapan.

"Gue keluar dulu kalau gitu, selesaikan masalah kalian. Tapi satu yang gue minta, jangan sakiti Ana!"

Bayu menepuk bahu Saka ketika melintasi laki-laki itu. Kemudian Bayu keluar dari rumah keluarga Ana. Tujuan Bayu datang ke sini memang untuk Ana, mengantar kepulangan Ana sekaligus melepas perempuan itu.

Ini adalah hal terakhir yang Bayu lakukan pada Ana sebagai seorang laki-laki yang mencintai, setelah itu Bayu akan berusaha menatap Ana sebagai seorang sahabat. Tidak lebih.

Saka membuang napas kasar, ia bergerak menuju sofa dan menghempaskan tubuhnya di sana. Buket bunga Saka letakkan di atas meja. Pikirannya kusut.

"Kenapa masih berdiri di sana?" tanya Saka dingin.

Ana mendekati Saka, dia berdiri di sisi sofa.

"Duduk!"

Ana segera duduk.

"Cerita," pintah Saka.

"Bayu maksa buat ikut pulang ke Indonesia. Katanya untuk terakhir kali, setelah ini dia hanya akan menganggap aku sebagai seorang sahabat."

"Terus kenapa tadi minta maaf? Saya kira kamu melakukan sesuatu di belakang saya," decak Saka frustasi.

"Aku nggak ngelakuin apa-apa."

"Jangan bohong!"

"Aku nggak ngelakuin apa-apa, kecuali kasih izin Bayu buat nginap di tempat aku. Tapi sumpah, nggak ada apa-apa. Bayu cuma numpang tidur di ruang tamu. Aku juga cuma kasih selimut buat dia," cerita Ana.

"Ana, apa nggak bisa kamu kayak perempuan pada umumnya?"

"Memangnya aku kenapa?" tanya Ana tak paham.

Kamu bikin aku ketakutan setengah mati, decak Saka dalam hati. Sudahlah, tidak gunanya berdebat dengan Ana.

"Cincinnya mana?" tanya Saka.

"Cincin apa?"

Pertanyaan Ana Saka jawab dengan tatapan tajam.

"Ini." Ana mengeluarkan mainan kalung yang tersembunyi di balik baju yang ia kenakan. Cincin pemberian Saka ternyata Ana jadikan mainan kalung. Hampir saja Saka berpikiran buruk.

"Kenapa nggak dipakai?"

"Males! Aku maunya dipasangkan," decak Ana pura-pura kesal.

"Harus mandiri! Pakai sendiri cincinnya kan bisa," debat Saka.

Mantan tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang