23 - Mantan tapi Menikah

188K 17.2K 1.5K
                                    

Aku tidak akan pernah melupakan caramu mencintaiku.
_____

"Pagi, Intan," Ana menyapa karyawan bagian receptionist.

"Udah baikan, Ana?"

"Udah," jawab Ana singkat dengan senyuman. Setelah absen pagi ia segera berlalu pergi.

Dua hari libur bekerja membuat Ana rindu suasana kantor. Ingat lho ya, Ana rindu suasana kantor. Bukan pada pemilik kantor.

Ana melihat Maria keluar dari ruangan Saka begitu sampai di meja kerjanya. Untuk sesaat pandangan mereka bertemu. Ana merasa ada yang aneh dengan cara menatap Maria, tidak seramah biasanya.

"Pagi," Ana menyapa.

Maria menatap dengan pandangan menilai. Membuat Ana salah tingkah. Apa lagi yang salah kali ini?

"Gue baru tahu sesuatu," lirih Maria.

Jantung Ana berdebar tidak menentu, ia gugup. Ana berpendapat bahwa Maria mungkin saja baru mengetahui siapa dia bagi Saka di masa lalu. Mungkin saja begitu melihat perubahan sikap Maria yang tiba-tiba dingin.

"Ada yang salah?" tanya Ana lagi.

Maria berdecak, kemudian perempuan itu menghela napas. Terlihat bahwa Maria berusaha untuk mengontrol emosi.

"Lo mantan Saka?!"

Tebakan Ana tepat sasaran.

"Rasanya aneh selama ini gue ramah sama lo. Padahal lo sendiri adalah musuh gue," ujar Maria, dia berjalan mendekati Ana yang berdiri kaku.

"Apa salah kalau gue memang mantan Saka? Lagipula gue nggak ada niat buat ngerusak hubungan kalian," Ana membela diri.

Maria menggeleng. "Nggak, lo nggak salah sama sekali. Beberapa waktu lalu gue baru tahu apa yang terjadi antara kalian. Gue harus berterima kasih sama lo karena udah buat hati Saka luka. Gue akan memanfaatkan luka itu untuk mendapatkan hati Saka."

Ana hilang kata-kata untuk membalas perkataan Maria. Bibir Maria menampilkan senyuman yang terkesan dipaksakan.

"Apa Lo marah?" tanya Ana.

"Gue nggak boleh menghakimi masa lalu seseorang," jawabnya singkat.

Ana menunduk dan merasa malu. Maria sudah tahu perihal dia yang menduakan Saka.

"Orang bodoh akan beralasan sabar dan mengalah agar tidak berusaha. Tapi di sini gue mau berjuang buat Saka. Lo mau bantu gue, Ana?" Maria coba berdamai dengan keadaan.

Ibu Saka yang telah menceritakan apa yang terjadi antara Ana dan Saka saat tempo hari Saka menolak menemui Maria untuk makan siang. Barulah Maria tahu siapa Ana ini sebenarnya. Dan baru Maria paham bahwa Ana memiliki tempat khusus di hati Saka.

Maria akan mencoba meluluhkan perasaan Saka dengan cara yang anggun. Jika bisa ia akan menggantikan posisi Ana yang hingga saat ini masih begitu Saka puja.

"Pantas saja waktu di apartemen Saka lo paham banget dia suka makan apa dan tidak suka apa," ungkap Maria

Maria mengingat saat dia memasukkan bawang goreng ke makanan Saka yang ternyata Saka tidak suka. Maria tidak tahu hal itu, tapi Ana tahu.

"Itu--" Ana bingung.

"Lo masih suka sama Saka?!"

"Apa?!" Ana terkejut. Sakit kepalanya tiba-tiba kembali. Perlahan Ana menggeleng ragu menjawab pertanyaan Maria.

Maria menarik kedua sudut bibirnya ke atas. "Baguslah. Kalau gitu lo mau kan bantu gue untuk dapatkan Saka?"

"Bantu dalam hal apa? Gue nggak seistimewa itu sampai bisa buat lo dan Saka bersatu," Ana tertawa canggung.

Mantan tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang