33 - Mantan Tapi Menikah

182K 17.8K 2.2K
                                    

Maaf, untuk sekarang seperti ini dulu ceritanya.
_____

"Diana?"

Ana menoleh. Ia baru saja menghabiskan sendokkan terakhir lontong dengan tambahan sate miliknya. Mata Ana menyipit, coba mengingat siapa gerangan laki-laki yang berdiri di depannya kini.

Laki-laki itu memakai seragam berwana coklat tua khas PNS. Rambunya di sisir rapi dan terlihat formal. Wajahnya khas laki-laki keren dengan standar tampan orang Indonesia. Lusung pipi pada pipi kiri laki-laki itu menyadarkan Ana bahwa dia adalah teman Ana semasa SMA.

"Haikal?!" pekik Ana heboh.

Haikal balas tertawa renyah, merasa senang bahwa dia tidak dilupakan.

"Gimana kabar lo sekarang, Hai?"tanya Ana ramah.

"Baik."

"Ayo, duduk dulu. Saka, geser!" pintah Ana pada Saka. Tempat di sisi Saka kosong sebab pengunjung yang tadi makan di sana baru saja beranjak.

Kursi panjang yang terbuat dari kayu tersebut cukup menampung tiga orang dewasa. Warung sate ini cukup padat pembeli, hanya kursi di sisi Saka saja yang kosong.

Saka dengan ogah-ogahan mengeser pantatnya sedikit. Sedikit sekali.

Ana melotot. Ruang yang Saka berikan jelas tidak cukup untuk tempat temannya duduk.

"Geser lagi!" pintah Ana.

"Dia saja yang duduk di ujung," sahut Saka datar.

"Geser!" Ana melotot. Dan Saka langsung berseger sedikit.

"Lagi!"

Saka kembali bergeser sedikit.

"Lagi!"

Kemudian Saka bergeser sedikit lagi.

"Saka!" tegur Ana keras.

"Iya!" Lalu Saka memberi ruang yang lebar di antaranya dan Ana.

Ana mencibir pelan. "Dari tadi kek."

Sementara Haikal hanya menatap tingkah dua orang di depannya dengan canggung.

"Ayo, duduk." ajak Ana. Dia berseger ke tengah dan memberi ruang pada Haikal untuk duduk di ujung, tepat di sisi kirinya. Sementara di kanan ada Saka.

Haikal duduk dengan nyaman. Baru saja ia mendaratkan bokong dan saat itu pula Saka langsung bangun.

"Ayo kita pulang!" ajak Saka dengan cepat.

Ana dan Haikal melongo. Ana tidak dapat berkata apa-apa. Haikal baru saja mendaratkan bokong lho. Dan Saka dengan tidak sopan mengajak pulang.

Apa maksud dan tujuan laki-laki yang satu ini?

***

Ana dan Saka lanjut berkeliling dengan jalan kaki di sekitar alun-alun. Sepeda motor mereka parkirkan di sekitar warung sate. Hari ini cuaca sangat mendukung untuk jalan-jalan sore, cerah.

Mantan tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang