39 - Mantan Tapi Menikah

196K 17.4K 2.6K
                                    

*jangan lupa ramaikan kolom komentar di setiap paragrafnya 😉*

****

Julia menunduk dalam. Kopi pesanannya perlahan-lahan mulai dingin, tidak terlihat lagi kepulan asap seperti awal kopi tersebut diantar oleh pramusaji.

"Aku tahu kamu udah dewasa, Lia. Aku tahu kamu paham dengan keputusan yang aku ambil ini," kata Bayu halus, ia tidak ingin menyinggung Julia.

Beberapa hari ini Julia terus saja mendatangi Bayu. Bersikap seperti tidak terjadi apa-apa dengan hubungan mereka.

Berulang kali Bayu menjelaskan, namun Julia tidak ingin mengerti bahwa mereka telah berakhir.

Dengan berani Bayu mengambil langkah tegas. Sore ini dia mengajak Julia bertemu di salah satu kafe, bicara dari hati ke hati. Ia ingin Julia paham bahwa inilah keputusan yang Bayu inginkan.

"Aku nggak tahu harus gimana." Julia mengangkat wajah.

"Satu-satunya yang harus kamu lakukan adalah bahagia. Cari laki-laki yang lebih baik dari aku. Dan buat aku menyesal karena melepas kamu," Bayu merendah.

"Itu balas dendam terbaik, bukan?" lanjut Bayu dengan nada setengah bercanda.

Juliah berdecih, kemudian dia tersenyum pahit. "Kalau kamu mohon-mohon satu hari nanti buat balikan nggak bakal aku terima!"

Bayu tertawa ringan mendengar makian perempuan itu. "Jahat banget."

"Kamu tuh yang nyebelin. Aku cantik begini disia-siakan!" Julia cemburut.

"Aku mau yang terbaik buat kamu," debat Bayu dengan nada serius.

"Iya tahu!" Julia menyahut setengah ikhlas.

Jika ditanya bagaimana perasaan Julia pada Bayu, jelas dia menyayangi laki-laki itu sepenuh hati. Bukan Julia tidak berjuang agar Bayu tetap memilihnya, namun hati laki-laki itu sekeras batu.

Sejak awal pertemuan Bayu sudah menjelaskan pada Julia tentang seseorang yang masih Bayu dambakan. Kala itu Julia tidak masalah, dan ingin berjuang. Julia menyesal memilih berjuang jika tahu akhirnya akan seperti ini.

Bayu tetap bukan untuk dia.

Oh ayolah, untuk apa disesali. Masih banyak laki-laki diluar sana, walau yang Julia inginkan hanya Bayu.

"Satu hari nanti aku bakal muncul dihadapan kamu dengan pribadi yang lebih baik dan bersinar. Lihat saja nanti!" Julia masih merasa kesal.

Kalau bisa, rasanya Julia ingin mencabik-cabik wajah Bayu .

"Seram ih."

"Siapa perempuan itu? Mantan kamu yang jaman kuliah itu, kan?!" todong Julia.

Bayu mengangguk.

"Tuhkan benar!" Julia cemberut. Wajah bulenya terlihat menggemaskan.

"Ini mungkin balasan buat aku karena udah nyakitin kamu. Well, sejujurnya aku ditolak sama dia," Bayu mengakui.

"Mampus!"

Bayu menatap Julia dengan pandangan terkejut. Ternyata Julia yang lembut juga bisa berkata kasar.

"Sakit bukan ditolak? Rasakan! Aku nggak mau balikan lagi sama kamu," Julia mengangkat dagunya tinggi.

Bayu tertawa menanggapi kemarahan Julia yang justru tidak terlihat menakutkan. Sejak pertama mengenal perempuan ini, Julia memang tipe orang yang tidak pandai marah pada seseorang.

"Aku lagi marah. Malah ketawa," sungut Julia.

"Pokoknya kamu harus bahagia, Lia," ucap Bayu dengan tulus, dia hentikan tawanya.

Mantan tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang