Part||17

72.5K 4.2K 237
                                    

Assalamualaikum, seneng gak ak update lagii?

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dan komen di setiap paragraf nya yaa!!

Happy reading

🕊️🕊️🕊️

"Lo udah lama bisa masak?" Nico bertanya sambil memotong bawang merah yang di perintahkan oleh Clarissa.

Clarissa tersenyum tipis sambil terus mengerjakan kegiatanya. "Lumayan si, soalnya sering bantu-bantu Umi gitu jadi bisa deh." Clarissa menjawab masih terus berkutat dengan masakannya.

Nico mengangguk mendengarnya. "Ini kenapa perih sih?" Tanya Nico yang merasa mata nya perih karena memotong bawang.

"Gitu doang nangis, lebai banget."

Mendengar itu Nico berdecak lalu memberikan bawang yang dipegang nya pada wajah Clarissa.

Clarissa tentu menjauh sambil menatap pada Nico dengan kesal, sedangkan yang ditatap malah terkekeh, Clarissa mendengus lalu melihat hasil potongan suaminya itu.

"Astagfirullah, itu motongnya kenapa gede-gede banget?"

Nico melihat pada Clarissa dengan tatapan bingungnya. "Salah?" tanya Nico yang diangguki Clarissa.

"Kecil-kecil aja, terus tipis jangan tebel-tebel."

Nico mengusap wajah Clarissa menggunakan tangannya. "Gak papa lah, udah terlanjur juga gak usah bawel."

Clarissa mengelap wajahnya kembali lalu menirukan gaya seperti ingin muntah. "Ihh bau bawang."

Nico terkekeh lalu kembali melanjutkan aski memotongnya, Clarissa pun sama melanjutkan pekerjaannya. Sesekali Nico melirik pada Clarissa sambil tersenyum yang disadari oleh Clarissa.

"Potong yang bener gak usah liatin terus."

"Orang punya mata."

"Yaudah liatnya ke yang lain aja."

"Pengennya liat istri, kan gak dosa udah halal juga."

Clarissa terdiam melihat pada Nico dengan tatapan memicing sehingga membuat Nico ikut terdiam karena bingung apakah salah berbicara atau tidak.

"Gak demam kok ucapanya ngelantur?" Clarissa bertanya pada diri sendiri setelah menyentuh kening Nico.

Nico sendiri malah terkekeh merasa lucu dengan apa yang gadis itu lakukan. "Orang sehat gini."

"Udah mending lanjutin aja potong bawang nya takut nanti tangan kakak kei_"

Awshh

"Iris." lanjutnya saat melihat jari telunjuk Nico yang sudah mengeluarkan darah.

Clarissa terkekeh melihat Nico yang mengibas-ngibaskan tangannya, sedangkan Nico yang melihat Clarissa menertawakan nya mendengus kesal.

"Tolongin kek." Sindir Nico membuat Clarissa langsung berhenti terkekeh.

Clarissa mendekat lalu mengambil tangan Nico yang jarinya teriris, dia kembali terkekeh. "Masih aman kok, nggak potong." Ucapnya membuat Nico kembali mendengus.

Clarissa ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang