Assalamualaikum
Jangan lupa komen disetiap paragraf nya.
Tandai jika ada typo atau kesalahan lain nya.
Happy reading.
🕊️🕊️🕊️
Pagi harinya Nico terbangun dan memegang kepalanya yang amat sangat terasa sakit, dia melihat kesekeliling dan sadar jika sekarang dia berada dikamar miliknya. Nico kembali meringis saat pusing lagi-lagi melanda kepalanya.
Nico menyingkirkan selimut untuk bangkit dari kasur, namun dia terkejut saat menyadari jika kini dia tidak mengenakan pakaian sehelai benang pun. Nico terdiam memikirkan apa yang telah terjadi semalam.
"Sial!"
Nico mengumpat saat mendapati noda darah yang sudah mengering disebelahnya, dia bukan anak kecil dan tidak bodoh, dia juga tahu darah apa itu.
Nico langsung bangkit dan memungut celana yang ada, saat ini dipikirannya hanya ada Clarissa, Clarissa dan Clarissa. Dia segera berlari menuju kamar Clarissa untuk mencarinya namun nihil Clarissa sudah tidak ada dalam kamar.
Nico kembali berlari menuju dapur untuk memastikan siapa tau Clarissa ada disana, namun lagi-lagi Nico tidak menemukan keberadaan Clarissa. Nico meremas rambutnya kasar lalu melihat kearah jam yang menunjukan pukul sembilan pagi.
"Sekolah."
Nico lalu langsung berlari kembali menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu dan setelah itu akan pergi kesekolah untuk menemui Clarissa, tidak peduli jika dirinya akan telat dan mendapat hukuman.
🕊️🕊️🕊️
Kixyla dan Aiden hanya diam menyaksikan Clarissa yang sedari pagi menangis, mereka berdua tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada Clarissa sehingga membuat Clarissa seperti ini.
Untung saja sekolah sedang free class sampai jam istirahat selesai karena para guru sedang mengadakan rapat sehingga membuat ketiganya bebas ingin pergi kemana dan sekarang posisi ketiganya berada ditaman belakang sekolah.
"Sa, sebenarnya ada apa sih? cerita biar kita juga bisa bantu dan kasih solusi." Kixyla berucap sambil mengusap punggung Clarissa yang bergetar.
"Coba cerita pelan-pelan." Ujar Aiden menambahi.
Clarissa menarik nafasnya dalam-dalam berusaha meredakan tangisannya, dia melihat kearah kedua sahabatnya bingung apakah harus menjelaskan semuanya atau tidak.
"Aku_"
Mereka berdua menaikan sebelah alisnya menunggu kelanjutan ucapan Clarissa. Namun bukan nya melanjutkan ucapan nya gadis itu malah kembali menangis membuat mereka berdua kembali menghela nafas.
"Yaudah keluarin dulu semuanya kalau itu bikin lo tenang."
Kixyla membiarkan Clarissa menangis agar gadis itu merasa tenang, walaupun sedikit merasa khawatir karena sedaritadi Clarissa tidak berhenti menangis.
"Kenapa harus aku yang alamin ini semua?"
Clarissa bertanya pada dirinya sendiri, sungguh gadis itu merasa lelah dengan kehidupannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarissa ( Revisi )
Teen FictionDijodohkan dengan lelaki yang memiliki kekasih, itulah yang Clarissa rasakan. Karena menuruti ucapan kedua orang tuanya, gadis berhijab yang bernama Clarissa Aisya Ainiah itu dengan terpaksa harus menerima perjodohan dengan anak dari teman kedua ora...