Part||6

73K 4.6K 336
                                    

Selamat malam guyss

Gimana kabarnyaa??

Bosen gak nunggu cerita inii??


Happy reading

🕊️🕊️🕊️


Pulang sekolah kembali tiba, namun sayang sore ini sedang diguyur hujan membuat semua orang harus berteduh namun ada juga yang tidak karena menggunakan mobil.

Clarissa termasuk dalam kategori sedang berteduh didepan halte, dan di halte tersebut hanya menyisakan gadis itu seorang diri karena yang lain sudah pulang dijemput oleh supir pribadinya masing-masing.

Gadis itu masih asik berdiri sambil menunggu hujan reda, jam sudah menunjukan pukul lima sore, namun hujan tidak juga berhenti membuat Clarissa menghela nafas kasar karena sudah merasa bosan.

Clarissa terkejut saat sebuah mobil melintas dihadapannya dan dengan sengaja mobil itu mengenai genangan air sehingga air itu tepat mengenai wajah dan juga seragam yang dikenai oleh Clarissa.

Gadis itu tahu siapa pemilik mobil tersebut, mobil itu kembali mundur lalu berhenti tepat dihadapan Clarissa, kaca mobil yang ada disebelah pengemudi dibuka dan menampilkan seorang gadis sedang tersenyum meremehkan kearahnya.

"Mau numpang?" Tawarnya dengan tersenyum yang dibuat-buat. "Tapi sayang kita gak nerima tumpangan." Lanjutnya lagi sambil tertawa.

Clarissa hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala melihatnya, lagipula siapa juga yang ingin menumpang? lebih baik dia jalan kaki daripada harus satu mobil dengan sepasang kekasih yang tak lain dan tak bukan adalah Nico dan Irene.

"Yaudah kita pergi, babayyyy." Ucap Irene lagi lalu melambaikan tangan pada Clarissa.

Setelah kepergian mereka berdua, Clarissa kembali menggelengkan kepalanya melihat tingkah Irene yang menurutnya sangat aneh, namun tak lama gadis itu kembali terkejut saat ada bunyi klakson mengejutkannya, Clarissa lngsung melihat kearah mobil itu lalu berdecak.

"Ngapain disitu? Mulung?" tanya orang itu sembarangan sambil terkekeh.

"Aiden!" Clarissa berdecak apalagi mendengar ucapan lelaki itu yang meledeknya. "Gak liat apa sekarang lagi ngapain?"

"Om belum jemput? Yaudah ayok gue anterin."

Clarissa diam menimang-nimang apakah harus menerima tawaran Aiden atau tidak, jika dia menerima dia takut Aiden akan curiga tetapi jika dia tidak menerima, dia pulang naik apa sedangkan hari sudah semakin sore.

"Wehh gak usah sok mikir deh, kaya yang punya otak aja." Cibir Aiden saat melihat raut wajah gadis itu yang tengah berpikir. "Gue tau, lo mikir lama pasti akhirnya mau juga kan gue anterin."

"Berisik, yaudah iya!" Clarissa langsung memasuki mobil Aiden membuat lelaki itu tersenyum.

"Nah kan."

Aiden mulai menjalankan Mobilnya membelah jalanan, Clarissa hanya melihat keluar jendela dengan diam tanpa banyak bicara, sedangkan Aiden berdecak kesal melihat Clarissa yang hanya diam.

Clarissa ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang