Part||24

73.5K 4.2K 75
                                    

Assalamualaikum.

Bosen gak nungguin cerita ini?? Semoga gak bosen dehh wkwk.

Gimana puasanya? Lancar terus kann? Ada yg udah bolong belum nii? Semangat teruss buat nanti puasanya!!

Happy reading!!

🕊️🕊️🕊️

"Gak mungkin Irene kaya gini, pasti editan."

Nico terus saja meyakinkan dirinya dan berusaha untuk tidak terpengaruh dengan foto yang dikirimkan oleh orang asing itu, walaupun hatinya was-was memikirkan bagaimana jika itu memang benar Irene dan selingkuhannya? Namun Nico kembali menggelengkan kepalanya, Irene tidak mungkin berkhianat karena dia tau jika Irene juga sangat mencintainya.

Nico bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar sang Bunda untuk melihat kondisi wanita itu. Dia terdiam didepan pintu melihat keakraban Clarissa dan kedua orang tuanya.

"Gimana? Nico nggak macem-macem lagi 'kan sama kamu?"

Nico yang mendengar pertanyaan Reni hanya diam diluar menguping pembicaraan mereka yang berada di dalam.

"Nggak kok, kak Nico udah berubah nggak kaya dulu lagi."

"Kenapa kamu bisa cinta sama Nico si,  sedangkan Nico memperlakukan kamu kaya pembantu?" Reza ikut bertanya.

Nico masih diam melihat dan mendengar sang istri yang sedang diwawancarai oleh kedua orang tuanya, dia ingin mendengar semua jawaban yang akan keluar dari mulut Clarissa.

"Cinta datang karena terbiasa 'kan? Ya mungkin karena aku terbiasa sama sikap kak Nico, walaupun kaya gitu."

"Kalo kamu cinta sama Nico, apa kamu cemburu liat Nico sama Irene? Dan apa kamu nggak ngelarang Nico masih dekat sama Irene?"

"Cemburu? Aku nggak tau tapi aku sedikit sakit hati." Clarissa menjawab dengan jujur sambil tersenyum. "Dan soal ngelarang? Aku gak punya hak buat itu, kak Nico masih butuh kebebasan begitupun dengan aku. Apalagi di umur kita yang sekarang pasti pengen banyak main dan sebagainya."

Nico terdiam mendengar ucapan Clarissa, jadi selama ini Clarissa sakit hati melihat dirinya dengan Irene?

Reza dan Reni saling tatap lalu setelahnya mengalihkan tatapan kearah pintu yang barusaja dibuka menampilkan Nico yang sekarang berjalan mendekat pada mereka semua. Nico mendudukan dirinya disamping Clarissa.

"Gimana keadaan Bunda?" Nico bertanya dengan khawatir.

"Udah gapapa kok." Jawab Reni yang membuat Nico menghela nafas lega. "Malam ini kalian nginep 'kan?"

Clarissa melihat pada Nico menunggu lelaki itu yang menjawabnya. "Nggak bisa Bun, besok 'kan sekolah terus juga kalau nginep Rissa gak bawa baju sekolah buat besok." Nico menjawab sedangkan Reni mendengus kesal.

"Bunda gak mau tau, kalian harus nginep malam ini. Masa satu malam aja gak bisa?" Reni tetap kekeh agar anak dan menantunya itu menginap dirumahnya.

"Rissa sayang, kamu mau 'kan nginep disini?"

Clarissa menggaruk tengkuknya yang tak gatal, melihat tatapan Reni yang memelas gadis itu jadi bingung harus menjawab apa.

Clarissa ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang