Part||21

78.3K 4.7K 96
                                    

Assalamualaikum, gimana kabarnya?

Seneng ak update lagi? Pada nungguin cerita ini gak?

Bantu komen setiap paragraf okei!!

Happy reading!!

🕊️🕊️🕊️

Semuanya terdiam mendengar ucapan Clarissa karena tidak percaya jika Clarissa  mencintai Nico. Setelah perlakuan yang dilakukan Nico kenapa Clarissa bisa mencintai lelaki seperti itu?

Nico terdiam melihat Clarissa yang tersenyum kearahnya, lelaki itu mengeratkan pegangan tangannya ditangan Clarissa.

"Aku cinta sama kak Nico."

"Dan satu lagi, aku hanya mau menikah sekali dalam seumur hidup. Kalo Abi tetep maksa aku buat cerai oke aku akan cerai tapi aku gak bakalan mau menikah lagi."

"Sayang jangan gitu."

"Keputusan aku sudah bulat Abi, aku gamau bercerai!"

Rehan menghela nafas, lelaki utu sudah tidak ingin memaksakan sesuatu lagi yang penting anak nya itu tetap bahagia.

"Baiklah kalo itu keputusan kamu, tapi kamu harus jujur dan kasih tau semuanya sama Abi kalau dia membuat kamu sakit hati dan sebagainya."

Clarissa mengangguk sambil tersenyum, Dia kembali melihat pada Nico yang juga tengah melihatnya. Semua orang mulai berkeluaran hanya menyisakan Clarissa dan Nico yang berada didalam ruangan tersebut.

Clarissa melepaskan genggaman tangannya lalu melihat kearah lain agar tidak melihat pada Nico, dia masih malu namun bukan karena ucapan cintanya melainkan dengan dirinya sendiri.

"Sa."

Clarissa diam tidak menjawab ucapan Nico, dia masih tidak mau melihat Nico membuat Nico terpaksa memegang dagu Clarissa agar melihat kearahnya. Seketika air mata Clarissa luruh begitu saja saat matanya bertatapan dengan Nico.

Nico langsung memeluk tubuh Clarissa dan mencoba memberi ketenangan untuk Clarissa, melihatnya seperti ini dia juga merasa sakit. Dia menangkup wajah Clarissa lalu menghapus air matanya.

"Mata lo udah bengkak, jadi berenti nangis ya."Nico menghapus air mata Clarissa namun tetap saja air mata itu kembali mengalir.

"Aku benci sama kamu."

"Iya harusnya lo benci sama gue."

"Gara-gara kamu, temen kamu jadi seenaknya sama aku, aku benci sama kamu."

"Gue minta maaf, gue gatau kalau dia nekat ngelakuin itu."

Nico kembali memeluk tubuh Clarissa yang masih saja mengeluarkan air mata, sungguh Nico saja tidak menyangka dengan sahabatnya yang berani melakukan hal nekat seperti itu.

"Jangan nangis lagi."

"Dia udah ngambil sesuatu yang harusnya cuma buat kamu, aku benci sama diri aku sendiri."

"Jangan benci diri lo sendiri, gue udah kasih dia pelajaran sekarang lo hapus ingatan tentang dia."

"Gimana bisa, dia_"

Clarissa ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang