"Katanya lo hari ini ada janji sama jihan. Kok masih anteng disini?" Tanya dean. Saat Arin lagi lesehan di kosan dean. Kata arin sekalian juga numpang wifi soalnya kosan dean itu wifi nya kenceng.
"Kata siapa gua ada janji"
"Lah lusa kemarin katanya lo mau nonton pertunjukkan Terry Purnama" Jadi, Terry Purnama itu penyanyi asal tanah air yang gak kalah booming dari kak jeff.
Arin menggeleng dan jarinya masih cekatan mengetik pesan WA sambil sesekali tertawa geli. "Dean, kayaknya di kehidupan sebelumnya gua pernah mendamaikan negara deh"
"Maksudnya?"
"Gatau kenapa gua gatel banget pengen mereka baikan gitu"
"Jangan bilang kalo lo-"
Arin tersenyum nakal membenarkan dugaan Dean "persis di pikiran lo. Gua lagi dalam misi mendamaikan dua negara ini" Setelah itu arin mematikan hpnya dan tiduran di lantai dengan paha Dean sebagai bantal.
"Minggir lo?! Rambut lengket banget. Pasti belom keramas 4 hari ya lo!"
"Kok tau sih"
"ANJIRRR PAHA GUA KOTOR OGEB" abis itu Dean mendorong kepala arin sampe kebentur lantai trus cowok itu pergi kamar mandi buat bersihin pahanya tadi.
"BAJINGAN LO DEAN!!!!!" Arin gak Terima kepalanya di dorong apalagi kepalanya pening gara-gara kebentur lantai.
.
.
."Nih anak pengen gua santet ya" Jihan mengutuk tindakan arin barusan. Tiba-tiba aja arin bilang kalau dia gabisa datang alasannya perutnya diare. Trus pas jihan mau nelpon ari balik eh ternyata HP arin di matiin. Gimana gak kesel Jihannya. Tau gitu mending dia tiduran aja di kasur.
Pengen pulang tapi sayang tiketnya, pengen tetap disini tapi gak seru nonton pertunjukkan kayak gini sendirian. Yaudahlah jihan liat pertunjukkan para penyanyi tanah air sebentar doang. Ntar kalau bosen dia bakal balik ke kosan. Jadi, dipertunjukan ini bukan Terry Purnama aja yang hadir tapi masih banyak penyanyi yang lain juga. Selain itu para penyanyi cover baik dari youtube atau komunitas juga bakal ikut manggung.
Jihan lagi nonton pertunjukkan yang jihan sendiri gatau siapa penyanyinya. Kayaknya sih penyanyi cover tapi suaranya asik juga, yaudahlah jihan berniat buat mendekat ke sisi depan kanan venue.
"Loh Jihan?" Jihan kenal suara itu dan cewek itu nengok ke belakang buat liat penampakannya.
"Iya kenapa!" Ketus Jihan. Pokoknya kalau ketemu sama manusia satu ini bawaannya pengen marah terus.
"Kok disini sendirian, temen kamu kemana?"
"Ditinggal boker"
Akhirnya Raka mendekat ke arah Jihan. Sekarang posisinya samping-sampingan.
"Ngapain kesini?"
"Aduh mbak, emangnya kamu doang yang mau nonton. Aku juga kali mbak" Iya juga sih tapi kenapa dari sekian banyak orang harus ketemu raka. Jihan udah mulai suudzon pasti ini rencana arin.
Sekarang penampilan Terry Purnama. Gara-gara itu banyak penonton terutama fansnya pada merepet ke depan buat liat penampilannya secara dekat. Gara-gara itu juga Jihan udah berapa kali di tabrak orang mulu apalagi badannya kecil kayak upil.
Saat berusaha keluar jihan ngerasa punggungnya terdorong ke depan. Hampir aja dia nyium tanah kalau gak ada yang megang tangannya.
"Maaf" Cicit raka karena sadar tangannya megang tangan jihan tanpa izin.
"Gapapa"
Jihan berusaha memasang wajahnya datar padahal di dalemnya jantungnya lagi diskotik gatau juga kenapa. Masa sih dia punya riwayat penyakit jantung. Akhirnya dia sedikit-sedikit jalan ke depan mendekati venue. Tapi tangannya ditahan lagi

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't miss me √ [END]
Fanfiction"Aku rindu kamu" "Jangan rindu padaku" "Kenapa?" "Karena aku bukan orang yang pantas kau rindukan" Bagi Jihan bertemu kembali dengan Raka merupakan kesialan baginya. Jihan membenci segala dari seluruh di Raka. Perempuan itu benci dari cara Raka m...