Seorang remaja lelaki berseragam SMA memasuki rumahnya yang begitu berantakan. Dirinya sudah biasa dengan keadaan rumah seperti ditambah lagi dengan teriakan aduan mulut menghiasi pendengaran. Remaja dengan bernametag Raka Herjuno sedang mengisi mangkuknya dengan serial dan susu guna mengisi perut.
Tak ada orang yang memasak makanan siang untuknya bukan karena orang tuanya yang sibuk bekerja melainkan orang tuanya tak ada yang peduli dengan keadaan Raka. Ayolah Raka sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini tapi, apakah terbiasa membuat hatinya baik-baik saja?.
Selama Raka hidup tak ada satu pun rumah baginya sampai suatu ketika ia bertemu dengan gadis itu. Gadis rambut sebahu dengan tatapan judesnya seperti biasa. Raka menatap dinding rumahnya yang kecoklatan bekas bocor saat hujan. Kenapa sekarang Raka sudah tidak sabar untuk bersekolah? Apa semua itu karena ia bisa bertemu gadis itu?
Raka terbangun dari mimpinya dengan keringat di pelipisnya. Ia melihat jam di hpnya menunjukan angka 03.10 am. Baru saja ia berniat melanjutkan tidur kepalanya mendadak pusing. Ia sandarkan badannya ke tembok dan mencoba menetralisir rasa pusingnya. Setelah mendingan Raka mengambil Hpnya dan membuka aplikasi wa nya.
Ia membuka profil tanpa gambar milik Jihan. Sebenarnya Raka menyimpan nomor Jihan setelah pertemuannya di cafe dulu. Dilihat dari foto profilnya bisa Raka yakini kalau cewek itu tidak mengesave nomornya atau lebih buruknya nomornya di blokir.
Baiklah Raka tak peduli dengan kemungkinan itu. Cowok itu berniat memencet tombol telepon untuk menelpon Jihan walau sekedar dengar suara nafasnya. Bolehlah kalian anggap gila, tapi salahkah Raka merindukan gadis jutek itu?
Setelah diam 3 menit akhirnya Raka mengurungkan niatnya. memangnya siapa dirinya yang berani-beraninya menghubungi Jihan dini hari begini. Raka pun menaruh hp samsungnya asal dan kini beralih ke laptop miliknya.
Ia mulai mengetik pesan melalui emailnya Lalu cowok itu memencet tombol send untuk mengirim. walau tau si pemilik email itu tak akan membalasnya apalagi membacanya.
'Ibu Gimana kabarnya?'
'Tadi aku mimpi buruk'
🐬🐬🐬
Hari ini cuaca lagi dingin gara-gara hujan gak berhenti dari semalam. Gara-gara cuaca banyak mahasiswa maupun dosen izin gak masuk karena sakit di cuaca yang ekstrim ini. Jihan merapatkan Jaket coklatnya sambil meminum teh anget nya yang ia beli di kantin.
"Aduh bentar lagi gua pilek nih" kata Arin dan emang dari suaranya itu udah bindeng.
"Batu si lo, kan udah gua bilang pake jaketnya trus jangan main hujan-hujanan" omel Dean ngeliat Arin yang gak pake jaket dan kemarin juga Arin itu main hujan-hujanan kayak bocah di kampungnya padahal Dean udah ngejar-ngejar cewek itu sambil bawa payung.
"Nih di pake" dan Dean ngasih jaket yang dipakenya ke Arin tak lupa ocehan ala emak-emaknya masih belum berakhir.
"Trus lo gimana kalau lo ngasih gua jaket?"
"Setidaknya gua pake baju lengan panjang. Gak kayak lo pake baju kurang bahan"
Tak lama kemudian datanglah sebuah pesan masuk di hp Jihan.
Kak jeff: hari ini kamu sibuk gak?
Jihan: gak kak, kenapa?
Kak jeff: kamu mau gak ikut aku jalan nanti malem. Mumpung aku lagi libur.
Jihan: boleh kak"Abis chattan sama siapa?" tanya Arin secara tiba-tiba sambil menarik ingusnya
"Kak Jeff, nanti malam dia mau ngajak aku jalan"

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't miss me √ [END]
Fanfiction"Aku rindu kamu" "Jangan rindu padaku" "Kenapa?" "Karena aku bukan orang yang pantas kau rindukan" Bagi Jihan bertemu kembali dengan Raka merupakan kesialan baginya. Jihan membenci segala dari seluruh di Raka. Perempuan itu benci dari cara Raka m...