04 - This is the Solution

1.5K 396 329
                                    

"Jadi gimana mbah?" tanya sang gadis tak sabar.

"Gimana apanya?" orang itu bertanya balik, laki-laki dengan jubah panjang berwarna hitam yang terlihat seram namun tampan.

Gadis itu menepuk keningnya, "Astaga, gini lo mbah, mbah bisa kan bantu saya buat naklukin cowok ini?" tanya Hani sambil menunjukkan foto Jihoon yang ia ambil dari twitter.

Gadis itu menepuk keningnya, "Astaga, gini lo mbah, mbah bisa kan bantu saya buat naklukin cowok ini?" tanya Hani sambil menunjukkan foto Jihoon yang ia ambil dari twitter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oh, tentu bisa" ucap sang dukun percaya diri.

Hani menghela nafas lega, "Terus gimana caranya mbah?"

Dukun itu nampak berpikir sejenak, ia berdiri lalu mengambil sesuatu.

"Susu pisang?" ucap Hani tak mengerti. Pasalnya dukun itu datang dengan membawa beberapa kotak susu pisang.

"Kamu mau?" tawar sang dukun sambil menyedot susu pisang tersebut.

Hani menggeleng, "Mbah saya ini serius!"

"Kamu mau saya seriusin?" tanya sang dukun menggoda gadis itu.

Hani menghembuskan nafasnya gusar, berdiri lalu mulai melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut.

"Eh saya bercanda" teriak sang dukun menyusul Hani yang berada di depan pintu.

Hani melirik dukun tersebut, tingkah dan penampilannya terlihat sangat meragukan. Apakah mungkin sekarang ini Hani telah dibohongi oleh aplikasi yang ia gunakan untuk mencari seorang dukun?

"Duduk dulu" ucapnya mempersilahkan gadis itu agar duduk kembali.

"Kamu ini nggak sabaran ya" ucap sang dukun mengambil sekotak susu pisang, lalu mulutnya komat kamit seperti membaca mantra.

Hani memperhatikan dengan seksama. Setelah selesai, tak lupa sang dukun juga menyembur susu pisang tersebut.

Dengan perasaan ragu bercampur risih Hani menerima susu pisang itu, "Ini beneran mbah?"

Dukun itu mengangguk, "Tapi ada satu pantangannya" ucapnya terlihat serius.

"Apa mbah?"

"Jangan sampe kepala orang yang minum ini kena pukul, soalnya nanti sihirnya bakal ilang" pesan dukun itu.

Hani mengangguk, mengambil susu pisang tersebut lalu memasukkannya ke dalam tas, gadis itu berdiri, bersiap-siap untuk pulang.

"Ehh kamu mau kemana?" tanya dukun itu menahan tangan Hani.

"Mau pulang lah mbah" jawabnya enteng.

"Kamu belum bayar"

Hani menepuk keningnya, "Eh iya lupa mbah, jadi berapa semuanya mbah?" tanyanya sambil merogoh uang di sakunya.

Dukun itu menggeleng, "Saya nggak mau dibayar pake uang"

Hani mengernyit bingung, "Terus pake apa mbah?"

"Belikan saya sekardus susu pisang"

Gadis itu membulatkan matanya, menggeleng tak percaya. "Mbah serius?"

"Kenapa ngga mau?"

"Nggak kok mbah, saya beliin nih di toko depan, btw nama mbah dukun siapa?" tanya Hani sebelum keluar dari rumah sang dukun.

"Panggil saya mbah Kookie"

"Cute banget namanya" gumam Hani pelan namun masih bisa didengar oleh sang dukun.

"Eh jangan salah, walaupun saya dukun tapi banyak yang bilang saya ini mirip anak boyband loh" ucap dukun itu bangga.

[✓] Black Magic || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang