43 - Amnesia?

696 123 54
                                    

Sudah seminggu semenjak kecelakaan yang membuat Jihoon terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Bahkan sampai saat ini belum ada tanda-tanda pemuda itu akan segera siuman.

Hani menatap sendu Jihoon. Mata yang masih terpejam rapat dengan selang oksigen berada di hidungnya.

Mata Hani tak pernah lepas dari wajah kekasihnya itu. Meskipun dengan bibir pucat, Jihoon tetap terlihat sangat tampan.

Hani menggenggam lembut tangan dingin Jihoon. Gadis itu menghela nafas berat, diingatnya kejadian seminggu yang lalu saat Jihoon terkapar di atas aspal karena tertabrak mobil.

Hani meruntuki dirinya sendiri, ia menganggap apa yang terjadi pada Jihoon adalah kesalahannya.

"Hani," Gadis itu mendongak ketika sebuah tangan mengusap lembut bahunya.

Hani menghapus air matanya. "Bang," lirihnya saat mengetahui orang itu adalah Hyunsuk.

Hyunsuk tersenyum. "Makan dulu yuk, lo belum makan dari kemaren,"

Hani menggeleng lemah. "Nggak laper bang."

Hyunsuk menghela nafas. "Lo sayang kan sama Jihoon?"

Hani mengangguk.

"Kalo gitu makan, gue yakin Jihoon pasti nggak suka liat lo kek gini." ucapnya.

Hani kembali menangis, Hyunsuk reflek memeluk tubuh ringkih gadis itu. "Inget, ini bukan salah lo." ucapnya sambil mengusap lembut punggung Hani.

Hani semakin terisak, ia membenamkan wajahnya di dada Hyunsuk. Sudah dapat dipastikan baju pemuda itu sekarang telah basah karena air mata Hani.

"Mama sama papanya kak Jihoon dimana?" tanyanya.

"Om Chanyeol lagi nemenin tante Rose, keknya tante Rose nggak enak badan."

Hani hanya ber-oh ria, kemudian kembali menatap Jihoon.

"Makan dulu ya?" pinta Hyunsuk yang dihadiahi anggukan gadis itu.

-oOo-

Jihoon membuka matanya perlahan saat merasakan genggaman erat ditangannya.

Pemuda itu mengerutkan keningnya bingung melihat sesuatu yang menutupi hidung serta mulutnya.

Jihoon melirik sekitar, ruangan bernuansa putih ditambah bau obat-obatan yang sangat menyengat.

Pandangan Jihoon seketika berhenti saat mendapati seseorang tertidur di samping kirinya dengan posisi duduk.

Tangan kanan Jihoon bergerak menyentuh kepala gadis itu.

"Nghhh," lenguh gadis itu sambil mengucek matanya.

Dia kan adeknya bang Hyunsuk? Ngapain dia disini? batin Jihoon saat menyadari bahwa gadis itu adalah Hani.

Hani membuka matanya, ia terkejut melihat Jihoon yang telah sadar. Dengan segera gadis itu bangkit lalu memanggil dokter dan orang tua Jihoon.

"Gimana kondisi anak saya, Dok?" tanya Rose khawatir setelah Dokter Seulgi memeriksa keadaan putranya.

"Syukurlah, kondisinya sudah mulai membaik. Tapi karena benturan keras di kepalanya waktu itu, kemungkinan anak anda akan kehilangan beberapa ingatannya." tutur dokter Seulgi.

Semua orang membulatkan matanya terkejut, kecuali Jihoon yang sedang mengerutkan keningnya bingung. "Maksudnya anak saya amnesia?" tanya Rose.

Dokter Seulgi mengangguk. "Tenang saja, ingatannya nanti akan segera kembali."



























Cuma mau bilang, aku capek caper tross tapi kagak pernah dinotice jiun_-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuma mau bilang, aku capek caper tross tapi kagak pernah dinotice jiun_-

[✓] Black Magic || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang