14 - Secret

766 183 66
                                    

"Dob, kita mau kemana?"

Pemuda bernama Kim Doyoung itu tak menjawab, tangannya malah semakin kuat menggenggam pergelangan tangan Hani. Hingga membuat sang gadis meringis kesakitan.

"Lepasin! Sakit tau!" Gadis itu memberontak mencoba melepaskan genggaman tangan Doyoung. Namun nihil, tenaganya tak sebanding dengan tenaga pemuda itu.

Hani menghela nafas, pasrah. Membiarkan Doyoung bertindak semaunya. Hingga mereka tiba di suatu tempat, tepatnya di rooftop sekolah.

"Lo kenapa sih?!" tanya Hani dengan nada kesal sembari memegang tangannya yang memerah.

"Lo yang kenapa!" tanya Doyoung balik, matanya menatap tajam gadis yang berada di depannya kini.

Hani mengerutkan keningnya bingung, lalu melirik sekilas Doyoung. Dapat ia rasakan jika mood pemuda itu sedang tidak baik hari ini.

"Lo apain bang Jihoon?" tanya Doyoung to the point.

Nafas gadis itu tercekat, ia terkejut.

"Maksudnya? Nggak gu-gue apa-apain kok." ucapnya terbata-bata.

"Boong," balas Doyoung singkat tanpa ekpresi.

"Gue udah lama kenal sama bang Jihoon, dan gue tau banget bang Jihoon kek gimana!" lanjut pemuda itu.

"Jadi maksud lo?" balas Hani takut karena mendapat tatapan dingin yang seakan menginterupsinya.

"Lo pasti ngelakuin sesuatu sama bang Jihoon!" tebak Doyoung.

Gadis itu menggeleng cepat. "Enggak!"

Doyoung menyunggingkan bibirnya lalu mendekatkan diri pada Hani, mengikis jarak diantara mereka.

Jantung gadis itu mendadak berdetak dengan cepat, lalu melangkahkan kakinya mundur. Doyoung yang mengerti lantas mengikuti pergerakan gadis Choi itu.

Hani meneguk ludahnya dengan susah payah, Doyoung terlihat benar-benar menyeramkan. Gadis itu terus melangkah mundur, sampai punggungnya kini menyentuh tembok.

"Dob," panggil Hani takut dengan wajah yang tertunduk. Tak berani menatap mata sang lawan bicara.

Doyoung mendekat lalu membisikkan sesuatu tepat di depan telinga gadis itu.

"Kasih tau atau gue cari tau sendiri?" Deru nafas Doyoung dapat dirasakan Hani, membuat gadis itu merinding.

"Gue pelet kak Jihoon." ucap Hani sambil meremat ujung baju seragamnya.

Doyoung membulatkan matanya, terkejut setengah mati mendengar jawaban gadis itu. "Lo gila?"

Hani tak tahu harus menjawab apa, ia memilih diam.

"Lo tau dosa nggak!" bentak Doyoung tersulut emosi karena tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis itu.

Doyoung menghembuskan nafasnya kasar lalu mengangkat dagu Hani untuk menatap kearahnya. "Jawab!"

"Gue cinta sama kak Jihoon! Makanya gue lakuin itu!" teriak Hani.

Pemuda dengan rambut merah itu mendecih. "Itu bukan cinta tapi obsesi, Hani!"

"Gue mau lo berhenti!" ujar Doyoung tiba-tiba.

Hani menggeleng. "Nggak, bahkan ini baru aja dimulai, Dob."

"Tapi_" ucapan Doyoung terhenti saat tiba-tiba Hani menggenggam tangannya.

"Please, lo sahabat gue kan? Gue mohon lo rahasiain ini." ucap gadis itu memelas.

Doyoung terdiam, lalu sedetik kemudian tubuhnya mendapat pelukan dari gadis itu.

"Gue mohon, kali ini aja." bisik Hani yang semakin mengeratkan pelukannya.

Brakk!

Tiba-tiba terdengar suara benda terjatuh. Reflek Hani dan Doyoung menoleh kearah sumber suara. Mata Hani terkejut saat melihat seseorang dengan tatapan dinginnya.

"Seongmin?"

[✓] Black Magic || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang