33 - Jihoon's Birthday

548 114 24
                                    

Pemuda manis dengan tahi lalat berbentuk hati kecil itu mendengus kesal. Sejak tadi siang Hyunsuk menyuruh Jihoon untuk menemaninya dirumah.

Awalnya Jihoon mau karena pemuda itu mengira ia akan bertemu dengan Hani. Namun nyatanya, gadis pendek itu tak ada dirumah. Hyunsuk memberitahunya jika Hani sedang mengerjakan tugas sekolah dirumah Yuna.

Jihoon menghela nafas pelan. "Bang!"

Hyunsuk mengabaikan Jihoon. Pemuda bermarga Choi itu sedang sibuk bermain game.

"Mainnya yang bener, njir! Daritadi lo kalah mulu!" seru Hyunsuk menunjuk layar TV yang kini telah bertuliskan game over.

Jihoon berdecak lalu beranjak dari tempat duduknya. "Gue bosen, mau balik."

Hyunsuk mendongak melihat jam dinding, jam baru menunjukkan pukul setengah tujuh malam.

"Jangan balik dulu," cegahnya.

Jihoon menaikkan sebelah alisnya, ia bingung. Sedari tadi Hyunsuk melarangnya untuk pulang dengan alasan pemuda itu takut dirumah sendiri.

Jihoon ingin menolak, tapi Hyunsuk terus memintanya dengan wajah memelas. Alhasil Jihoon mengurungkan niatnya itu.

"Jam tujuh tepat gue balik." ucap Jihoon lalu duduk kembali.

Hyunsuk menghela nafas, lega. Tangannya meraih ponsel diatas meja. Ia melirik Jihoon yang tengah mengerucutkan bibirnya kesal.

"Jangan monyong, udah kek ikan cupang aja lo." cibir Hyunsuk, membuat Jihoon semakin kesal.

"Diem lo!" sembur Jihoon.

Hyunsuk berdecak, ia membuka aplikasi berwarna hijau bertuliskan 'WhatsApp'. Jarinya dengan lincah membuka room chat dengan adiknya itu.

Hani ngeselin

Udah selesai belom?|
Jihoon daritadi mau balik tros|
Kesel gue lama-lama ama dia|

|Bentar lagi selesai bang
|Pulang sekarang aja gapapa
|Tapi jangan lupa suruh ganti baju dulu

Y|

Hyunsuk mendengus saat Hani hanya membaca pesannya. Benar-benar adik yang menyebalkan.

"Ayo gue anter balik." ucap Hyunsuk lalu mencabut kabel playstation.

Jihoon mengerutkan keningnya. "Gue bawa motor sendiri anjir."

Hyunsuk merotasikan bola matanya malas. Jika kalau bukan Hani yang meminta, mana mungkin pemuda pendek itu mau repot-repot mengantarkan Jihoon pulang.

"Sekarang banyak begal," jawab Hyunsuk sekenanya.

"Yang ada begalnya takut sama gue."

Hyunsuk mendecih, mentang-mentang Jihoon berotot bisa seenaknya berbicara seperti itu.

"Terserah, pokoknya gue mau nganter lo. Tapi lo ganti baju dulu." Hyunsuk berdiri lalu berjalan menuju kamarnya meninggalkan Jihoon yang kebingungan.

Tak berselang lama Hyunsuk keluar dari kamar sambil membawa pakaian di tangannya.

"Pake ini," ucap Hyunsuk menyerahkan pakaian itu pada Jihoon.

"Ngapain harus ganti baju segala?" tanya Jihoon kemudian memandangi baju pemberian Hyunsuk. "Ada baretnya lagi."

Hyunsuk mengendikkan bahunya acuh. "Pake kalo lo mau pulang."

[✓] Black Magic || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang