35 - Misunderstand

534 127 34
                                    

Sudah hampir tiga puluh menit sejak bel tanda pulang berbunyi. Dan Jihoon masih duduk di kursi taman belakang sekolah.

Jihoon menunggu Hani, mereka berdua tadi berjanji akan pulang bersama. Namun hingga saat ini, Hani belum terlihat batang hidungnya.

Pemuda itu menatap langit, hari semakin sore. Hatinya menjadi tak tenang, Jihoon memutuskan lebih baik ia menyusul Hani di kelasnya.

Namun, belum sempat pemuda itu berdiri. Jihoon merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

Jihoon mengangkat kedua sudut bibirnya, membentuk seulas senyum manis.

"Aku kangen, Hoon." ucap orang itu sambil mengeratkan pelukannya.

Deg

Jihoon tersentak kaget, itu bukanlah suara Hani. Dengan cepat pemuda itu berbalik, dan mendapati seseorang yang kini sedang berusaha ia hindari.

"Minju, lo apa-apaan?!" Jihoon berusaha melepaskan pelukan pada pinggangnya.

Minju menggeleng lalu membenamkan wajahnya pada ceruk leher Jihoon. "Kangen."

Jihoon panik, melepas paksa pelukan itu. Membuat Minju tersentak atas perlakuan pemuda manis itu barusan.

"Lo kenapa sih?!" tanya Jihoon kesal.

"Lo yang kenapa?!" tanya Minju balik.

Minju menarik nafas panjang, menatap mata Jihoon lekat. "Gue minta maaf waktu itu ninggalin lo, sekarang gue udah balik lagi, Hoon."

Jihoon menghela nafas kasar. "Jadi mau lo apa?"

"Kita... balikan, yuk?"

Jihoon membulatkan matanya lalu menggeleng ribut. "Gak bisa."

"Kenapa?" tanya Minju.

"Gue udah punya pacar, lagian gue gak pernah cinta sama lo." balas Jihoon membuat hati gadis itu tertusuk.

Minju mengerutkan keningnya, "Maksudnya? Terus selama 6 bulan kita pacaran. Lo anggep gue apa?"

Jihoon tertawa remeh, "Lo lupa? Lo kan yang nembak waktu itu. Gue udah bilang nggak mau, tapi lo tetep maksa!"

"Tapi waktu itu lo bilang-"

"Gue terima lo karna kasihan." potong Jihoon.

Minju meremas ujung baju seragamnya, gadis itu berusaha mati-matian untuk menahan air matanya yang ingin keluar.

"Tapi, Hoon. Gue bahkan minta sama papa biar gak jadi sekolah di Jerman. Tapi sekarang apa? Lo kenapa jadi gini?!" ucap Minju sambil mengusap pipinya yang mulai basah.

"Emang gue nyuruh?" tanya Jihoon dengan ekpresi datar.

Minju membulatkan matanya, tak percaya. Jihoon memang dingin kepadanya, namun pemuda itu tak pernah berbicara sekasar ini.

"Pokoknya gue mau kita balikan!" ucap Minju lalu kembali memeluk tubuh Jihoon.

Jihoon terdiam, ia merasa sedikit kasihan pada Minju. Pemuda manis itu menatap sekeliling dengan perasaan khawatir.

Mata Jihoon membulat sempurna saat mendapati Hani tengah berdiri menatapnya, serta air mineral yang telah terjatuh dari tangan gadis itu.

"Hani," Dengan kasar Jihoon menghempaskan tubuh Minju hingga ia hampir terjatuh.

Hani mengabaikan Jihoon, gadis itu berlari meninggalkan mereka berdua.

"Semua gara-gara lo!" bentak Jihoon mengacak rambutnya frustasi lalu pergi menyusul Hani.

[✓] Black Magic || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang