11 - Date

1K 235 71
                                    

"Sini deketan" Jihoon mengambil helm diatas motor lalu memakaikannya pada Hani. Gadis itu tersenyum manis, dan jangan lupakan pipi gembulnya yang sudah memerah.

Pemuda bermarga Park itu berlagak salah tingkah di depan Hani seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Jihoon berusaha mati-matian mengendalikan degupan jantungnya yang serasa ingin meledak.

"Kita mau kemana kak?" tanya Hani.

"A-anu itu, belum tau" jawab Jihoon gugup.

Hani mengerucutkan bibirnya lucu, "Kirain udah tau."

Jihoon tersenyum lalu mengacak poni tipis gadis itu hingga membuat sang empunya melongo karena terkejut.

Kemudian Jihoon menaiki dan menyalakan kunci motornya.

"Naik" ucap Jihoon seraya menepuk pelan jok belakang. Gadis itu mengangguk lalu menaikinya.

"Pegangan"

"H-hah?" Hani terkejut mendengar ucapan Jihoon.

Merasa tak di respon, Jihoon berinisiatif menarik tangan gadis itu lalu melingkarkannya pada pinggangnya.

Lalu tanpa aba-aba Jihoon langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

"Pelan-pelan kak" ucap Hani seraya mengeratkan pelukannya. Sedangkan Jihoon hanya tertawa jahil.

Motor sport Jihoon menerobos angin malam di sepanjang jalan. Gemerlap lampu kota begitu ramai dengan warna-warni cantik.

Udah nggak usah bayangin Jihoon pake moge, bisa meninggoy kalian nanti.

"Kak, kesana ya" Hani menunjuk pedagang kaki lima di tepi kanan jalan.

Jihoon mengangguk lalu memarkirkan motornya di dekat pedagang kaki lima tersebut. Ah, ternyata penjual martabak manis.

"Bang, martabak manisnya satu di bungkus, nggak usah pake kacang tapi coklatnya banyakin ya" ujar Hani memesan kepada sang penjual martabak itu.

"Siap neng." jawab abangnya.

Hani melirik Jihoon yang sedang menatapnya. "Bentar ya kak" ucapnya pada pemuda manis itu lalu melangkahkan kakinya pergi, namun sedetik kemudian tangannya ditahan oleh Jihoon.

"Mau kemana?" tanyanya.

"Toko" Hani menunjuk supermarket kecil di dekat penjual martabak.

"Kak Jihoon tunggu disini" titahnya, kemudian gadis itu melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Jihoon yang menatapnya heran.

Selang beberapa waktu Hani keluar dari toko dengan membawa dua botol minuman rasa coklat berukuran besar serta beberapa camilan di tangannya.

"Ini neng martabak manisnya" ucap si abang menyodorkan bungkusan martabak manis pesanan Hani.

"Biar aku yang bayar" ucap Jihoon, pemuda itu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa lembar won dari sana.

Hani tersenyum lalu menggenggam tangan Jihoon.

"Mau kemana?" tanya Jihoon.

"Ikut aja" jawab Hani.

Mereka berdua terus berjalan hingga berhenti di depan sebuah gedung. Gadis itu tersenyum lalu mengajak Jihoon menaiki tangga yang berada disamping.

"Mau kemana sih?" tanya Jihoon lagi, jujur saja kini ia mulai merinding.

"Atap"




















Jihoon as your boyfriend♡

Jihoon as your boyfriend♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Black Magic || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang