36 - Jihoon's ex-girlfriend

579 124 10
                                    

"Tumben lo ngajakin nongki?" tanya Yuna sambil menyesap secangkir vanilla latte miliknya. Mereka berdua kini sedang berada di sebuah cafe.

Hani mengaduk-aduk minumannya tanpa minat. Gadis itu sedang dalam mood buruk hari ini.

Yuna menaikkan sebelah alisnya dengan kedua tangan menopang dagu. "Lo kenapa?"

Hani mengerucutkan bibirnya kesal. "Gue tadi liat kak Jihoon pelukan sama cewek lain."

Yuna membulatkan matanya. "Serius?"

Hani mengangguk lesu, ia melirik ponselnya yang sedari tadi terus bergetar. Tertera nama Jihoon disana, pemuda manis itu terus menyepam chat.

"Emang siapa si ceweknya?" tanya Yuna penasaran.

Hani menggeleng. "Gak tau."

Yuna mengetuk-ngetukan jarinya di dagu dengan dahi berkerut seolah tengah berpikir, lalu ia menjentikkan jari. "Gue inget sesuatu,"

Hani menatap Yuna tajam, gadis itu terlihat sangat ingin tahu dengan apa yang akan Yuna katakan.

"Kata kak Ryujin mantannya kak Jihoon balik lagi kesini, denger-denger sih mereka satu kelas. Bisa jadi kan cewek yang lo maksud itu mantannya kak Jihoon?" tebak Yuna, yang mungkin seratus persen benar.

Hani menutup mulutnya tak percaya, ia baru ingat jika wajah gadis itu mirip dengan foto seseorang di ponsel Jihoon waktu itu.

"Iya, gue sekarang inget. Cewek itu mirip banget sama foto mantannya kak Ji." ucap Hani.

"Tuhkan!" teriak Yuna heboh membuat beberapa pasang mata pengunjung cafe menatap heran kearah mereka.

Hani berdecak, memukul pelan pucuk kepala Yuna. "Jangan teriak-teriak, lo kira ini dihutan?" kesalnya.

Yuna mendengus, mengusap-usap pucuk kepalanya yang terkena pukul. Seketika atensi gadis itu teralihkan oleh seseorang yang baru saja masuk kedalam cafe.

"Bukannya itu kak Felix sama temennya?" bisik Yuna pada Hani.

Hani yang mendengar itu, reflek menoleh kebelakang. Matanya terkejut saat melihat Felix bersama Hyunjin. Dan tanpa sengaja mata gadis itu bertatapan dengan mata Hyunjin.

Dengan cepat Hani berbalik, membuat Yuna menatapnya heran. "Lo kenapa?"

Hani tak menjawab, gadis itu menundukkan kepala. Dapat ia dengar suara langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya.

"Boleh kita duduk disini?" tanya seorang pemuda dengan suara beratnya, dapat Hani tebak itu adalah suara Felix.

Yuna bingung, ia hanya menganggukkan kepalanya.

Felix tersenyum lalu mendudukkan dirinya disamping kursi Yuna, diikuti dengan Hyunjin yang duduk disamping kursi Hani.

Hening, suasana mendadak canggung. Hani benci dengan situasi seperti ini. Tapi, gadis itu juga tak tau harus berbuat apa.

"Hani, lo kenapa nunduk mulu?" tanya Felix.

Hani tersentak, lalu menegakkan kepalanya. "Eh, enggak kak."

Felix terkekeh, mengacak poni rambut Hani. Hingga pipi Hani merah merona dibuatnya.

"Adek-adek." ucap Felix gemas.

Hyunjin dan Yuna terkejut, menatap mereka berdua bergantian. "Maksudnya?"

Felix menepuk keningnya. "Lupa ngasih tau, Hani itu adik tiri gue."

[✓] Black Magic || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang