[✓] Black Magic || Park Jihoon

13 - Announcement

"Hani!"

Yuna berlari kecil dari arah pintu lalu menghampiri meja gadis itu. Hani yang saat itu sedang bermain ponsel terkejut, menatap Yuna yang kini telah duduk di sampingnya.

"Hani, lo hutang cerita sama gue!" ucapnya dengan nafas yang terengah-engah.

Hani mengerutkan keningnya bingung. "Maksudnya?"

Yuna berdecak. "Ck, nggak usah sok bego deh! Kemarin gue liat lo jalan sama kak Jihoon!"

Hani membulatkan matanya, seketika pipi gadis itu memerah mengingat kejadian tadi malam.

"Dih, tuh kan! Pasti ada sesuatu!" Yuna menunjuk Hani yang tengah senyum-senyum sendiri.

Hani menutup wajahnya dengan telapak tangan, "Gue jadian sama kak Jihoon." bisiknya.

"What?!" pekik Yuna lalu berdiri, hingga membuat beberapa murid lain menatap heran kearah mereka.

Hani membulatkan matanya dan menarik tangan Yuna, menyuruhnya untuk duduk kembali.

"Lo serius?" tanya Yuna dengan ekspresi terkejut. Seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Hani mengangguk, "Iya."

"Gimana ceritanya?" Yuna mendekatkan kursinya dengan kursi Hani.

"Nanti gue ceritain, sekarang balik ke kursi lo dulu." Hani menunjuk kursi yang tak jauh dari tempat duduknya.

Yuna menggeleng. "Tapi gue pengen denger cerita lo sekarang!" rengeknya sambil menggoyangkan lengan Hani.

Gadis Choi menghela nafas pelan. Yuna itu sama seperti dirinya, sama-sama keras kepala. Bukan apa-apa hanya saja Hani takut jika nanti Yuna dimarahi oleh teman sebangku Hani.

"Lo mau di amuk Seongmin?" tanya Hani menakuti-nakuti.

"Biarin lah." dengus Yuna.

Hani merotasikan bola matanya malas, terserah Yuna saja. Yang terpenting ia sudah memberitahunya bukan.

Fyi, Seongmin adalah teman sebangku Hani. Dia orang terdingin yang pernah Hani temui, meskipun mereka satu bangku tapi mereka jarang sekali mengobrol.

Brak

Seseorang menendang meja, membuat Hani dan Yuna terkejut. Saat mereka mendongak, mereka mendapati seorang pemuda tampan berambut putih dengan tatapan dinginnya.

"Pergi lo dari kursi gue!" ucap pemuda itu.

"Min, lo hari ini duduk sama Dongpyo ya?" ucap Yuna sambil melirik teman sebangkunya yang sedang asik bergosip.

Pemuda dengan nametag Seongmin itupun mendecih. "Cih males, yang ada nanti gue di ajak gosip sama si lambe turah"

"Heh anjir, gue denger ya!" teriak Dongpyo yang mendengar namanya ikut disebut.

Seongmin memutar bola matanya malas, lalu meletakkan tas di atas mejanya.

"Pergi lo! Gue mau tidur!" titah Seongmin, melirik tajam kearah Yuna.

Hani meneguk ludahnya, baru kali ini ia melihat Seongmin seseram ini. Pemuda itu benar-benar mengingatkannya pada Jihoon yang dulu.

"Udahlah lo pergi aja, daripada di amuk macan." bisik Hani pada Yuna namun masih bisa di dengar Seongmin, reflek ia melototinya.

"Ta-tapi" ucapan Yuna terhenti ketika ia melihat seseorang yang baru saja memasuki kelas.

Orang itu adalah Park Jihoon. Pemuda tampan dengan senyum manisnya, ia menghampiri meja Hani sambil membawa kotak bekal dan satu botol susu coklat.

"Hani!" sapa Jihoon.

Yuna menyunggingkan bibirnya lalu melirik Seongmin.

"Kak Jihoon, nih si Seongmin mau deketin Hani." adu gadis itu.

Hani mendelik, lalu menatap Yuna tajam seperti mengisyaratkan 'Gila ya lo?'

"Lo?" Jihoon melirik sinis ke arah Seongmin, dari atas kebawah.

Seongmin pun membalas dengan tatapan tak kalah sinis. "Apa? Ini kursi gue!"

"Mulai sekarang lo pindah! Jangan duduk sama Hani lagi!" titah Jihoon.

Seongmin mengernyit heran, dan dengan entengnya ia menjawab. "Males"

"Kalo gue ngomong pindah ya pindah!" Jihoon tersulut emosi lalu melempar tas milik Seongmin, dan sialnya tas itu malah terkena wajah Dongpyo.

"Aduh, muka gue yang mulus" Dongpyo mengusap-usap dahinya yang memerah.

Seongmin mengepalkan tangannya, kesabarannya kini sudah habis. "LO ADA MASALAH APA NYURUH GUE PINDAH!"

Jihoon mendecih. "GUE PACARNYA HANI! MULAI SEKARANG JANGAN ADA YANG BERANI DEKETIN DIA LAGI!"

Cast:

Park Jihoon

Extra Cast:

Ahn Seongmin