20 - Watching Movies

679 149 47
                                    

"Sejak kapan lo temenan sama Hani?" tanya Hyunsuk pada gadis berambut sebahu itu, Shin Ryujin.

Ryujin meletakkan ponselnya dan beralih menatap Hyunsuk. "Kemarin."

Hyunsuk hanya beroh-ria, pemuda itu mendadak gugup saat matanya tak sengaja bertatapan dengan mata Ryujin.

Ryujin menghela nafas lalu bergeser ke kiri agar lebih dekat dengan Hyunsuk. Membuat pemuda itu membulatkan matanya, terkejut.

"Maaf udah nyelingkuhin lo," cicit Ryujin seraya menunduk memainkan jari-jarinya, tak berani menatap sang lawan bicara.

Hyunsuk tercekat, tiba-tiba bayangan masalalu berputar kembali dalam ingatannya. Hubungan yang mereka jalani hampir satu tahun itu kandas karena hadirnya orang ketiga.

"Gue nyesel, ternyata Felix bukan cowok baik." ucap Ryujin sendu. Hyunsuk hanya diam, ia tak tahu harus menjawab apa.

Ryujin menarik nafas panjang. "Lo mau kan-"

"Nggak, gue maafin lo tapi gue nggak bisa ngasih lo kesempatan." potong Hyunsuk seakan tahu apa yang akan diucapkan gadis itu.

"Please, satu kali." ucap Ryujin memelas.

Hyunsuk menggeleng. "Sorry, hati gue terlanjur sakit."

"Huwa!!!"

Hyunsuk dan Ryujin terkejut, lalu reflek menoleh. Watanabe Haruto, pemuda yang barusaja berteriak ketakutan karena melihat hantu yang tiba-tiba muncul di film horor yang ia tonton.

"Buset, ngagetin aja lo!" Junkyu mengomeli Haruto yang tengah menutup matanya menggunakan telapak tangan. Bukan apa-apa, suara Haruto itu gede banget jadi kalo dia teriak berasa ada gledek.

"Badan gede, suara kek om-om tapi penakut!" cibir Yuna melihat mata Haruto yang memerah.

Haruto melirik sinis, "Bukan takut tapi kaget!"

Yuna berdecak. "Sama aja, makanya kalo takut nggak usah nonton!"

"Lah emang tadi siapa yang ngajak nonton film horor?" tanya Hani.

Semua sepakat menunjuk Jaehyuk, sedangkan orang yang ditunjuk membulatkan matanya. "Kok gue?"

"Lah kan tadi emang elo bang." balas Jeongwoo.

"Udahlah ganti film romance aja, film horor suka bikin jantungan." usul Jihoon.

Hani mengangguk setuju, pasalnya sejak tadi Jihoon terus berteriak sambil menutup matanya. Untung saja kepala Jihoon tidak sampai kena pukul Hani karena saking kesalnya, kan bisa bahaya kalo itu terjadi.

"Nggak! Enakan di elo karena disini ada pacar, lah kita? Ngenes!" protes Asahi lalu mengambil sebuah kaset DVD.

Hani memutar bola matanya malas, ternyata Asahi memilih film transformers.

Dasar robot!

"Kak, boleh pinjem ponselnya?" tanya Hani. Matanya sedari tadi tak lepas dari ponsel Jihoon yang berada diatas meja.

"Buat apa?"

Hani mengernyit heran, ia hanya ingin melihat ponsel Jihoon. Toh ia juga sekarang pacarnya kan?

"Nggak boleh ya?"

Jihoon menggeleng, "Boleh kok apa sih yang nggak boleh buat kamu." katanya lalu menyerahkan ponsel tersebut.

Hani tersenyum lalu mengotak-atik ponsel Jihoon. Gadis itu membuka setiap aplikasi, mulai dari akun sosmed Jihoon hingga galerinya.

Namun, sedetik kemudian Hani mengerutkan keningnya ketika mendapati foto seorang gadis yang tampak begitu asing.

"Ini siapa kak?"

Jihoon membelalakkan matanya, ia memandangi wajah Hani yang telah berubah masam.

"Mantan aku."

















Treasure pajama party

Treasure pajama party

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jihoon

Ni anak ganteng banget, bikin aku makin bucin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ni anak ganteng banget, bikin aku makin bucin. Jiunch ayo pacaran!😡

[✓] Black Magic || Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang