.
.
.
Semuanya terdiam selama 15 menit lamanya sampai minuman dan makanan yang mereka pesan sampai di atas meja.
Hoseok sibuk menyesap minumannya sementara tiga orang lainnya sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Hoseok menatap Taehyung yang tengah termenung. Mungkin pria itu sedang memikirkan tindakannya sendiri.
"Taehyung? Lalu rencanamu selanjutnya bagaimana? Kau tahu? Jimin sempat berkata padaku jika dia kecewa padamu," tanya Hoseok.
Taehyung menghembuskan napasnya. Tidak salah jika Jimin merasakan hal itu, toh memang sudah seharusnya Jimin kecewa padanya.
"Aku tidak tahu, tapi aku akan tetap membuat Jimin semakin cemburu. Hyung kumohon jangan salah paham dengan tindakanku," ucap Taehyung.
"Tapi Taehyung, kau mengambil risiko besar jika melakukan hal itu. Jimin jelas tidak akan senang dengan tindakanmu," ucap Namjoon.
"Na arra, aku akan mengambil langkah ini untuk kebahagiaan Jimin. Aku akan menanggung konsekuensinya Hyung. Ada hal yang lebih penting untuk aku perjuangkan," ucap Taehyung.
"Apa itu Hyung?" Tanya Jungkook.
Taehyung menoleh kearah Jungkook yang duduk di sampingnya, tersenyum kearahnya lantas berkata, "Cinta mereka. Kupikir ini sudah terlalu lama. Keduanya menyakiti diri mereka sendiri tanpa memikirkan apa keinginan hati mereka. Kurasa sudah cukup. Aku akan membantu meruntuhkan ego Raisya dan membuat Jimin semakin melangkah meski aku yang harus menanggung konsekuensinya."
Semuanya terdiam. Jelas jika sebenarnya Taehyung tahu apa yang bisa Jimin lakukan padanya, tapi Taehyung tetap akan melakukan itu?
Hoseok akui ini gila, tapi ia tidak bisa berbuat apapun jika Taehyung sudah berkata demikian. Tapi sebisa mungkin, Hoseok akan membuat Jimin mengerti dan Taehyung tidak harus berpura-pura dalam waktu yang lama.
"Omong-omong ini terkait tempat kejadian, aku pikir ini cukup aneh," ucap Namjoon yang kini mendadak mengungkit masalah tempat kejadian perkara.
Semuanya memusatkan atensi pada Namjoon. Mewanti-wanti sekiranya apa info yang akan mereka dapatkan.
"Ada apa Joon? Apakah pelakunya sudah kau temukan?" Tanya Hoseok.
"Tidak Hyung, kurasa pelaku bukan seorang pembunuh bayaran atau sebagainya. Jelas tembakannya salah sasaran dan juga pelaku tidak berniat untuk menembak Raisya, tapi menembak Jimin Hyung. Aku sudah memeriksa cctv dan juga beberapa bukti, aku juga menemukan sidik jari dari sebuah kantung berisi tiga peluru di dekat tempat kejadian. Kurasa dia amatir. Dia hanya memasukkan satu peluru pada pistol sementara tiga peluru lainnya ia bungkus dengan sebuah kantung kain dan jatuh saat dia melarikan diri. Aku tidak mengerti, tapi kami sedang mengecek sidik jadinya dan akan keluar besok pagi," jelas Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
EQUANIMITY S2 ✴ PJM ✓
Fanfiction[C O M P L E T E D] Sixth story' by : Jim_Noona Setelah semuanya terungkap, Raisya menghukum pria itu dengan hubungannya yang tidak jelas. Raisya tidak pergi dan juga tidak kembali. Raisya membiarkan Jimin tersiksa karena ia merasa jika itu adalah h...