.
.
.
Malam ini, Raisya tengah bersiap untuk menemui Jimin di cafe yang sudah ditentukan.
Raisya mengenakan turtle neck vanilla dengan coat cokelat serta celana jeans hitam dan sepatu Converse.
Ia rasa tidak perlu terlalu formal hanya untuk bertemu Jimin di luar kantor. Kendati sebenarnya ia tidak terlalu ingin bertemu dengan Jimin karena jelas pokok pembicaraannya akan seperti apa, tapi ia tetap menyanggupi. Setidaknya Raisya juga penasaran dengan apa yang ingin Jimin sampaikan padanya.
Raisya meraih backpack berwarna warm white dengan gantungan boneka putih miliknya. Memasukkan ponsel, dompet dan beberapa hal yang ia rasa harus dibawa ke dalamnya.
Setelah itu, ia keluar dari apartemen dan memilih untuk naik taxi agar lebih cepat. Setidaknya ia hanya memiliki waktu 20 menit lagi sebelum pukul tujuh malam, jadi Raisya rasa ia tidak memiliki banyak waktu untuk menunggu Bus yang akan datang 15 menit lagi.
Raisya menyetop taxi dan mengatakan kemana tujuannya. Meminta pada supir paruh baya itu agar sedikit lebih cepat.
Raisya mengecek ponselnya sesaat sebelum ia menyandarkan punggungnya pada jok dan menatap ke jendela di sebelahnya.
Agaknya ini gerimis dan ada sedikit guntur di langit Seoul malam ini. Raisya berharap ia bisa pulang dengan selamat dan hujan bisa berhenti setidaknya sampai ia kembali ke apartemen.
Raisya sampai di depan cafe Jiwo, ia melihat ada Jimin yang sudah duduk di salah satu meja dekat dengan jendela.
Setelah membayar dan taxi pergi, Raisya menghembuskan napasnya sebelum akhirnya melangkahkan kakinya masuk ke dalam cafe. Membuka pintu dan menguarkan senyum pada Hyunso dan Aeri yang melihatnya.
Raisya kini melangkah ke arah meja yang Jimin tempati. Sedikit membungkukkan tubuhnya lantas berkata, "Maaf saya terlambat dan membuat anda menunggu terlalu lama," ucap Raisya.
Jimin ikut berdiri, mempersilahkan agar Raisya duduk di seberangnya.
Saat si gadis sudah duduk, Jimin ikut mendudukkan dirinya. Menatap si gadis yang kini ada di hadapannya.
Raisya mengenakan make-up simpel seperti biasanya. Hanya saja pipinya terlihat lebih merah karena udara mencapai 9°C di Seoul.
Meski musim dingin akan berganti ke musim semi, tapi cuaca masih tetap dingin setidaknya sampai bulan Mei nanti. Musim semi masih dingin karena musim itu adalah pergantian musim dingin ke musim panas.
Raisya kini menatap kearah Jimin yang tengah menyunggingkan senyuman canggung ke arahnya.
Pria itu mengenakan coat cokelat yang sama dengan milik Raisya dengan turtle neck hitam dan juga celana katun hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
EQUANIMITY S2 ✴ PJM ✓
Fanfic[C O M P L E T E D] Sixth story' by : Jim_Noona Setelah semuanya terungkap, Raisya menghukum pria itu dengan hubungannya yang tidak jelas. Raisya tidak pergi dan juga tidak kembali. Raisya membiarkan Jimin tersiksa karena ia merasa jika itu adalah h...