26 • FEELING CARE

411 86 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.


       Pagi ini, tepat pukul delapan, Hoseok sudah berada di depan pintu apartemen Raisya. Mengenakan setelan yang sangat casual, sama sekali tidak terlihat seperti Jung Hoseok yang merupakan sekretaris dari perusahaan besar. Penampilannya berbeda dengan saat ia bekerja. Raisya sampai cukup dibuat terkejut.

      "Selamat pagi tuan putrinya Jimin, kau sudah siap? Mereka sudah menunggu di cafe kakakku," sapa Hosoek.

       Raisya tersenyum. Panggilan itu malah membuat dirinya jadi canggung sekarang.

       "Selamat pagi Jung Daepyo-nim," balas si gadis.

       Hoseok kini menoleh pada dua orang yang memang ditugaskan untuk menjaga apartemen Raisya oleh Jimin.

       "Kalian berdua, tetap disini. Aku akan memesankan sarapan dan makan siang kalian kemari," ucap Hoseok pada kedua pria yang berjaga di depan pintu apartemen Raisya. Keduanya hanya mengangguk patuh dan membiarkan Raisya serta Hoseok pergi meninggalkan kawasan apartemen.

        Keduanya kini masuk ke dalam mobil Hoseok dan langsung meluncur pada jalanan untuk sampai ke cafe Jiwo di mana teman-tenan Hoseok yang lain sudah berada di sana. Raisya hanya diam sambil sesekali menjawab pertanyaan Hoseok. Sebenarnya Raisya tengah cemas. Ia bukan diam tanpa alasan. Ada sesuatu yang ia pikirkan dan itu membuat ia dilanda rasa penasaran yang begitu membumbung.

       "Kau terlihat seperti tengah cemas. Ada apa?" Tanya Hoseok yang menyadari sikap Raisya yang seperti tidak biasanya. Gadis itu terlihat lebih banyak diam sekarang. Biasanya, keduanya akan saling melempar topik dan suasana jarang seperti ini.

        "Tidak ada Daepyo-nim, aku hanya tengah memikirkan Sajang-nim," ucap Raisya berbohong diiringi senyuman canggung. Hanya ini alasan yang bisa Raisya pikirkan, ia tidak bisa memikirkan alasan lain selain menjadikan Jimin kambing hitam.

      "Jimin akan pulang besok malam, jangan khawatir," ucap Hoseok.

       Raisya menganggukkan kepalanya. Lagipula ia sedang tidak memikirkan Jimin juga saat ini. Ia percaya jika Jimin akan kembali padanya.

      Keduanya sampai di cafe Jiwo yang tidak cukup ramai. Hoseok mengajak Raisya untuk masuk dan kedatangan gadis itu disambut hangat oleh Hyunso dan Aeri yang kini memeluk Raisya secara bersamaan membuat si gadis cukup terkejut pada awalnya.

       "Kenapa kau jarang kemari! Aku merindukanmu!" Ucap Hyunso seraya merekatkan pelukannya pada si gadis.

       "Aigo eonni, kalian membuat aku tidak bisa bernapas sekarang."

       Mendengar Raisya yang mengeluh menyadarkan mereka jika apa yang mereka lakukan nyaris membuat gadis itu kehilangan napas. Jadi, Hyunso dan Aeri kini melepaskan pelukannya dan membiarkan Raisya bicara dengan bebas.

EQUANIMITY S2 ✴ PJM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang