25 • FIGURE

468 80 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

      Cinta bukan tentang ego. Cinta bukan tentang siapa yang lebih dulu mengenal siapa. Cinta bukan tentang seberapa lama kamu memendam rasa. Cinta itu tidak dapat didefinisikan karena terlalu rumit.

      Tapi cinta itu adalah sebuah kebahagiaan bagi orang yang menjalaninya dengan tulus.

      Raisya mencintai Jimin dengan tulus. Mencoba memaafkan semuanya dan memulai semua dari awal.

       Raisya kini tengah memeriksa kembali naskahnya. Agaknya, lusa ia bisa memberikan ini pada produser yang menawari naskahnya untuk difilmkan.

      Sudah hampir dua hari dari kemarin dan hari ini Jimin di Jepang dan selama hampir dua hari ini juga Raisya bekerja dengan Hoseok dan kemanapun bersama Hoseok.

      Pria itu menjaganya dengan begitu baik. Memastikan dirinya makan dengan baik, tidak kelelahan dan beberapa hal kecil lainnya. Persis seperti Jimin.

       Jimin juga sering sekali meneleponnya. Jika pria itu merasa bosan atau sudah selesai dengan pekerjaannya, Jimin akan menelepon atau melakukan panggilan video dengannya.

        "Raisya, ayo makan siang dulu!" ajak Hoseok yang kini masuk ke dalam ruangan dengan beberapa tentengan plastik yang berisi makan siang untuk mereka.

       Raisya kini bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Hoseok yang kini tengah menata semangkuk makanan yang Raisya kenali.

       "Owahhh, Daepyo-nim membeli bakso ini di mana?" Tanya Raisya yang kini melihat semangkuk bakso yang masih hangat di atas meja.

     Raisya mendudukkan dirinya di atas karpet beludru di seberang Hoseok yang kini tengah tersenyum sambil mengeluarkan makanan yang dibelinya.

"Aku memesannya di Itaewon. Kurasa mungkin kau merindukan masakan Indonesia, dan aku membeli ayam gepeurekeu," ucap Hoseok yang kini meletakkan sepiring ayam geprek di atas meja.

Gila. Raisya tahu ayam geprek ini, tapi sudah lama sekali ia tidak makan ayam dengan balutan cabai di atasnya. Pasti pedas.

Hoseok juga kini mengeluarkan dua cup pineapple rum di atas meja. Raisya melihat makanan yang tersedia dengan manik berbinar. Ia rasa ini akan menjadi makan siang yang paling enak.

"Makanlah, harus habis ya," ucap Hoseok.

Raisya menganggukkan kepalanya lantas mengambil sebuah sendok dan menyeruput kuah baksonya.

Gila. Ini benar-benar enak dan rasanya tidak kalah dengan bakso yang dijual di Indonesia.

Raisya mencoba ayam geprek nya juga yang ternyata lebih pedas dari dugaannya. Si gadis meraih minuman nanas itu dan menyedotnya.

EQUANIMITY S2 ✴ PJM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang