.
.
.
Hari Rabu yang cerah ini, Raisya sudah kembali memaku dirinya di kantor perusahaan sementara Jimin mati-matian menghentikan Raisya yang bersikukuh ingin pergi ke kantor.
Raisya rasa, meski kini ia hanya harus fokus pada naskahnya sendiri, akan lebih baik jika ia pergi ke kantor. Itu akan membuat orang lain lebih menerima. Jika Raisya hanya bekerja di rumah, para karyawan yang lain juga akan berspekulasi yang kurang baik tentang dirinya.
"Raisya? Bagaimana keadaanmu? Dua Minggu kau tidak masuk, aku benar-benar khawatir. Dan maaf karena tidak menjengukmu, para karyawan dilarang untuk menemuimu," ucap Yuri yang duduk di sebelah meja Raisya.
"Aku baik. Tidak apa-apa eonni, aku sudah baik-baik saja."
Yuri menganggukkan kepalanya. Insiden dua Minggu terakhir jelas membuat semua karyawan bertanya tentang kondisi perusahaan. Banyak sekali hal yang terjadi. Dan saham perusahaan bahkan hampir turun jika Kim Taehyung tidak berhasil memenangkan Project.
"Kudengar bukumu akan segera di filmkan?" Tanya Yuri lagi. Raisya menganggukkan kepalanya.
"Hebat. Bagaimana dengan tokohnya? Kau sudah memilih? Kudengar mereka meminta saran juga darimu," tanya Yuri lagi.
"Sudah. Tapi tidak boleh di bocorkan."
Yuri menganggukkan kepalanya paham lantas ia kembali dengan pekerjaannya.
Raisya juga kini kembali melanjutkan membuat naskahnya diselingi dirinya yang hanya diam untuk menenangkan diri.
Sebenarnya, Raisya lebih nyaman melanjutkan naskahnya ditempat yang tenang dan alami. Jauh dari kepadatan kota dan suara yang bising. Tapi apa boleh buat? Ia tidak bisa melakukan hal itu di jam kerjanya.
Tinggggg!!!
Ponsel si gadis berdenting. Raisya menghentikan jemarinya yang tengah menari di atas keyboard dan meraih ponselnya.
Sajangnim
Makan siang bersamaku. Tidak ada penolakan.Raisya menghembuskan napasnya. Jimin masih sedikit otoriter tapi sebenarnya tidak masalah.
"Ah Raisya-yya, kau tahu? Ada editor baru, mungkin kau belum mengenalnya. Kau lihat di sana? Dia Kyungmi, anak magang yang ditempatkan menjadi editor karena dia memiliki nilai yang sangat baik. Kurasa kau harus berkenalan dengannya," ucap Yuri seraya menunjuk seorang gadis berambut sebahu yang duduk di sebuah meja paling sudut.
KAMU SEDANG MEMBACA
EQUANIMITY S2 ✴ PJM ✓
Fanfiction[C O M P L E T E D] Sixth story' by : Jim_Noona Setelah semuanya terungkap, Raisya menghukum pria itu dengan hubungannya yang tidak jelas. Raisya tidak pergi dan juga tidak kembali. Raisya membiarkan Jimin tersiksa karena ia merasa jika itu adalah h...