17 : Se'Aqua

1.2K 179 5
                                    


Happy Reading!!!

________________________

Perasaan itu terserah padaku, aku mencintaimu cukup ingat itu.






Winter dan Karina mulai tinggal bersama hari itu juga, mereka mempersiapkan barang-barang untuk dipindahkan ke penginapan milik profesor itu. Dan sejak saat itu mereka mulai melakukan kegiatan sehari-hari, bahkan berangkat menuju kampus pun bersama.

Winter dan Karina sudah sangat dekat bahkan menimbulkan tanya di benak Yeji, Chaeryeong dan Soojin. Karina semakin sering menjauh jika mereka ikut bergabung dengan Karina dan Winter atau bahkan Karina menghiraukan mereka begitu saja.

Mengenai kehidupan Karina dan Winter saat ini belum ada yang mengetahuinya bahkan Ryujin yang pernah menjadi teman sekamarnya itu. Karina meminta pada Winter untuk tidak memberitahukan siapapun tentang tempat tinggal mereka sekarang, alasannya karena teman teman Karina akan datang dan membuat keributan di dalam penginapan yang mereka tempati sekarang.

Winter mengangguk setuju saat Karina berbicara seperti itu padanya, tentu saja dia paham penginapan ini bukan sepenuhnya milik Karina ataupun dirinya, jadi sebisa mungkin mereka harus menjaga dengan sangat baik semua barang-barang yang ada disana.

Saat ini mereka sedang berbaring diatas ranjang, tidak ada percakapan dan juga kegiatan yang mereka lakukan, entahlah mereka lebih menyukai keheningan, itu agar lebih bisa menikmati waktu berdua. Namun sesekali Karina berbuat jail, dia mencoba menggelitik tubuh Winter yang akhirnya mendapatkan lemparan bantal pada wajahnya.

Kekehan kecil keluar dari bibir keduanya, Karina turun dari ranjang berjalan menuju ponselnya dan mengambilk earphone disana kemudian berjalan kembali menuju atas ranjang.

Karina memposisikan dirinya berada di sebelah Winter, dia mulai menyalakan playlist lagu di ponselnya. Dia memasangkan sebelah earphone pada telinga Winter. Mereka nampak sangat menikmati beberapa lagu yang sudah diputar disana, Winter terkadang ikut bernyanyi saat lagu yang dia ketahui berputar di playlist milik Karina.

"Sepertinya aku lebih suka mendengar suaramu daripada musikku ini" ucapnya dengan mata terpejam. Winter hanya terkekeh pelan, sampai akhirnya Karina kembali berbicara.

"Winter..." Mata mereka terbuka namun tidak ada satupun dari mereka yang mengubah posisi untuk saling menhadap. Winter tidak menjawab dia menunggu Karina untuk melanjutkan ucapanya.

"Maafkan aku" tatapan kosong keduanya dipancarkan menghadap ke langit langit kamar ini. Winter masih membiarkan Karina melanjutkan ucapannya.

"Aku adalah masalah utama dalam kehidupanmu... Kau bertengkar dengan ibumu karena aku"

"Itu tidak masalah Karinaa... Ibuku akan memaafkanku nanti, mungkin sekarang dia memerlukan waktu sendiri. Walau dia bersikeras memintaku untuk kembali pada Ningning tapi aku tidak ingin, aku dan Ningning hanya sahabat tidak lebih dari itu." Winter mengubah posisi menghadap Karina disampingnya, melihat Karina yang masih menatap lurus atap rumah ini.

Karina menoleh pada Winter pandangannya sulit diartikan namun raut wajahnya terlihat bingung. "Aku tidak baik untukmu Winter, ibumu benar seharusnya kita tidak seperti ini" Winter mengernyitkan dahinya, dia mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap Karina yang sedang berbaring di hadapannya.

AFTER : WINRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang