AFTER : WINRINA

22 : I Want You

Happy Reading!!!

_______________________

"Aku menyerahkan diriku sepenuhnya untukmu"

Winter POV

Sudah berjalan 4 bulan aku tinggal bersama Karina. Aku bahagia dengan apa yang kami miliki saat ini. Sempat aku ingin bekerja mencari sedikit uang untuk memenuhi kebutuhan kami. Namun Karina melarangku, dia tidak mengijinkan aku untuk bekerja, dia memiliki beberapa uang simpanan yang diberikan oleh ayahnya. Itu cukup untuk memenuhi kebutuhan kami beberapa bulan kedepan. Itu katanya.

Karina memang sangat sulit untuk ku tebak apa maunya, namun perlakuannya yang spontan selalu membuatku terkesan padanya, aku semakin jatuh pada dirinya. Dia selalu memperlakukan aku dengan sangat baik. Aku mencintainya, sangat.

Namun, beberapa hari ini aku merasa sangat sangat sangat takut. Ketakutan besar akan kehilangan sesuatu. Ini tidak terasa seperti ketakutan ku kehilangan Ningning, tidak ini berbeda. Beberapa spekulasi buruk berkeliaran di pikiranku.

Yaa... Aku takut jika Karina akan meninggalkan ku. Aku takut akan hal itu, walau dia berjanji tidak akan meninggalkanku namun tetap saja, ketakutan itu semakin besar. Terlebih saat ku lihat ponselnya selalu tertera nama Yeji disana. Walau Karina pernah menjelaskan jika dirinya dan Yeji hanya sebatas teman tidak lebih, namun aku sempat ragu.

Jika di ingat Yeji selalu menempel pada Karina dimanapun dan kapanpun. Ya mungkin karena pada saat itu Karina memegang prinsip dia tidak mengencani siapapun. Tetap saja, Yeji nampaknya sangat tertarik pada Karina.

Malam ini kami akan pergi, dia akan menjemputku tepat pukul 7. Aku tidak tau dia dimana sekarang, dia hanya mengirim pesan untuk menunggu beberapa jam lagi. Hal ini yang selalu membuatku berspekulasi buruk tentangnya. Ya tuhann, Minjeong berpikir positif.

Aku sangat menyukai saat Karina memanggil ku dengan sebutan Minjeong, terdengar sangat dalam dan sexy, itu panggilan yang sangat sangat aku sukai,

Aku menatap pantulan diriku di cermin, polesan make up tipis menghiasi wajahku. Kami hanya akan berjalan-jalan santai jadi aku hanya memakai pakaian santai. Jeans panjang dengan crop top hitam.

Ponselku berdering, Karina memberitahu jika dia sudah didepan. Dengan segera aku mengambil tas kecil ku dan segera mengunci pintu. Aku berjalan keluar disana sudah ada mobil Karina yang masih menyala menunggu ku datang. Aku segera masuk kedalam mobil.

"Sudah siap?" tanyanya, aku mengangguk dia tampak melupakan sesuatu. Lalu karina nampak mengambil sesuati di kursi belakang, sebuket bunga. Dia memberikannya padaku, dengan senyum lebar membuat matanya sedikit menghilang.

"Thankyou Karina" ucap ku sambil menghirup aroma bunga itu. Karina mengangguk lalu mengecup singkat pelipis ku. Mobil pun berjalan, aku memperhatikan Karina yang mengendarai stir bundar itu dengan wajah datarnya. Sorot mata tajamnya selalu sukses membuatku terpaku padanya.

Mobil berhenti di sebuah taman kota, Karina menatap ku. "Ayo kita turun" ucapnya, aku mengangguk kemudian kami turun dari mobil. Dia menatapku, ternyata dia membawa kameranya. Well, saat dia mulai memfokuskan kamera kearahku itu sangat berkarisma. Aku tersenyum saat lintasan cahaya terpancar dari kameranya itu.