23 : Karina Is Mine

2.1K 185 15
                                    


Happy Reading!!!

________________________


"Mereka harus tau aku milikmu dan kau miliku"




Aku bangun dari tubuhku, kulihat wajahnya sangat dekat dengan wajahku. Karina. Dia masih tertidur sambil memeluk ku. Aku merasa tubuhku sangat menempel padanya. Oh tidak, aku lupa. Semalam kami melakukannya. Aku menatap wajah Karina yang terlihat sangat damai dengan lengannya melingkar di pinggangku.

Aku sedikit menarik selimut sampai leherku, ku susupkan kepalaku di antara dada dan lehernya. Ini sangat nyaman, kurasakan Karina bergerak sepertinya dia akan bangun. Aku tidak peduli aku ingin memeluknya seperti ini.

"Kau sudah bangun?" tanyanya dengan suara serak itu. Aku hanya mengangguk kecil di dalam dekapannya, dia semakin mengeratkan pelukannya itu. "Karina" panggil ku. Dia hanya berdeham kecil.

"Sepertinya aku harus mandi" ucapku, dia sedikit melonggarkan pelukannya. Aku mengangkat wajahku melihat dirinya yang menatap tanya padaku. "Aku ada kelas siang nanti" ucap ku, dia memutar bola matanya itu kemudian mengubah posisi menjadi terlentang. Aku mendekat pada Karina, menaruh kepalaku di atas dadaya. Mendengar irama jantungnya sangat membuatku tenang.

"Hari ini kita tidak usah ke kampus ya?" tanyanya. Aku mengernyitkan dahi, menatapnya yang melihatku dengan pandangan kosong. "Ada apa memangnya?" tanya ku. Dia diam sebentar, kemudian dengan cepat mengubah posisinya menjadi di atasku.

"Aku ingin bersama dengan mu hari ini" ucapnya, aku tertawa dia kembali menjatuhkan tubuhnya di sampingku. "Baiklah kita tidak usah kemana-mana hari ini" ucapku. Dia tersenyum lalu menarik tubuhku kembalu pada pelukannya.

Pagi ini kami kembali tidur dalam dekapan masing-masing. Ah ini sangat nyaman. Aku menyukainya, aku menyukai Karina ku.





"Tebak apa yang aku tuliskan ini" Dia mengukir jarina di punggung telanjangku, aku tertawa geli saat dia mencoba mengukir hurup demi huruf disana. "Jangan bergerak Minjeong kau akan bingung apa yang aku tuliskan nanti" ucapnya.

"Ini sangat menggelitik Karina" ku dengar dia mendengus kecil, aku menoleh padanya. "Ayolah, aku akan diam sekarang" ucapku, dia tersenyum dengan smirknya lalu mengecup pipiku pelan.

Aku kembali membelakanginya, sambil bermain dengan air aku mencoba menebak kata yang dia tuliskan di punggungku. "Apa ini?" tanyaku, Karina tidak menjawab.

"Aaaaa mollaaaa~" Aku membalik tubuhku menghadapnya yang sedang bersandar pada bathup. "Apa yang kau tuliskan Karina?" tanyaku, tangannya menyentuh wajahku. Lalu dia menggeleng pelan, ku membuatku penasaran Karina.

"Katakan, kau menulis apa? Ayolah" rengek ku, dia tertawa lalu menggeleng lagi. "Apapun itu tidak penting, aku ingin bersamamu" ucapnya membuat wajahku seketika memanas. Tubuhku yang sudah terasa dingin karena air rendaman ini kembali menghangat saat lidahnya menyapu permukaan bibirku.






---



AFTER : WINRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang