2 : Asrama

2.9K 342 9
                                    

Happy Reading!!

________________________________

Terlalu takut dan khawatir merupakan suatu tindakan yang tidak menyenangkan, baik untuk ku atau untuk mu.

________________________________

Hari ini akhirnya datang juga, aku masih mengemas barang barang bawaanku di kamar. Ranjang kecilku sudah kosong hanya tinggal satu bantal kecil disana. Kulihat lagi sekeliling kamar, hanya tinggal beberapa foto diriku dengan Ningning yang tergantung di dinding dan foto ibuku bertengger disana dengan ukuran yang lebih besar.

Aku masih tidak menyangka aku akan pergi, tapi ini demi kebaikan ku juga ibu sudah mempersiapkan segalanya untukku. Kulihat jam yang melingkar cantik di lengan sebelah kananku. Masih ada setengah jam sebelum pergi. Kurebahkan diri diatas ranjang ini. Mencoba membayangkan kehidupan asrama ku nanti, sepertinya menyenangkan untuk pergi berpesta bersama teman yang lain, semoga aku memiliki teman baik nanti.

"Winter ayo turun. Sebentar lagi kita berangkat!!" kudengar ibu berteriak dari bawah, entahlah aku sedikit gugup untuk pergi. Sekali lagi aku edarkan pandanganku keseluruh sisi kamar dengan kardus penuh bantar serta selimut di tangan. Ku hembuskan nafas sekali.

"Kau memang harus berpindah untuk menemukan sesuatu yang baru... Semangat Winter!!" Aku menutup pintu kamar, menuruni tangga, disana sudah ada Ningning sedang mengangkat beberapa kardus ku untuk dimasukan kedalam mobil.

"Morning babe" sapanya dengan senyum lebar disana. " Yaa good morning Ningning" Aku segera melagkahkan kaki menuju dapur dan menaruh kardus yang tadi ku bawa di atas pantry.

"Hot chocolate sebelum kita berangkat" Ibu memberikan aku segelah cokelat hangat. Dengan senyum aku menerimanya. "Yeah, aku rasa aku memang membutuhkannya." Aku meminum cokelat hangat itu, kulihat ibu berkacak pinggang disana.

"Okey, apa ada yang kau lupakan honey?"  Aku sedikit berfikir, kemudian menggelengkan kepala menandakan tidak ada yang aku lupa. "charger? Handuk? Selimut?"

"Tidak ada yang aku lupakan, tenang lah bu"

"Aku akan mengantarkan jika ada barang yang tertinggal" kulihat Ningning datang dan sepertinya mendengar pertanyaan ibu, kemudian dia menganggkat kardus yang tadi ku bawa. Aku tersenyum meyakinkan kepada ibu. "See? Tenang saja bu, Ningning selalu ada untukku." ucapku dan kembali meminum cokelat hangat ini.

"Semua sudah siap." ucapnya, kemudian ibu menaruh gelas yang tadi dipegangnya. "Baiklah ayo kita berangkat, pastikan jangan ada yang tertinggal" ucapnya kemudian pergi menyusul Ningning menuju mobil. Aku menghabiskan cokelat hangatku dan kemudian berdiri, kulihat disana ada tas ibu.

"Lihat, miliknya sendiri pun tertinggal" Aku ambil tas kecil itu lalu mulai berjalan keluar rumah, ibu menunggu ku lalu mengunci pintu. Ku serahkan tas itu kepadanya. "Ah hampir saja" ucapnya. "Ayo cepat, cepat... Perjalanan kita cukup jauh."

Kami masuk kedalam mobil milik Ningning, tidak herang jika di negara besar ini pelajar dengan bebas membawa kendaraan. Perjalanan dari Froks menuju Seattle membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 3 jam perjalanan. Sepanjang perjalanan kami bernyanyi, membuat lelucon atau tebak-tebakan demi menghilangkan bosan. Hingga akhirnya lelah karena terus tertawa keadaan mobil menjadi hening, bahkan ibu sudah tertidur dikursi belakang menyisakan aku dan Ningning yang masih menikmati perhalanan, bahkan dia tidak melepaskan genggaman tangannya di tanganku. Sesekali kami berpandangan dan tersenyum singkat dan dia sesekali mencium punggung tanganku. Sungguh manis? Benar, dia gadis termanis yang selalu ada untukku. Perlakuan manisnya selalu bisa membuatku tidak bisa tidur jika malam datang.

AFTER : WINRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang