11 : She Hurt Me

1.8K 235 24
                                    

Happy Reading!!!

______________________

Hal bodoh yang aku lakukan adalah percaya padamu.

Aku tertawa melihat wajah bingung Karina. "Cepat katakan, kau ingin bertanya apa" ucapnya dengan sedikit nada jengkel. Aku sedikit tersenyum lalu bergerak memutari Karina.

"Apa yang paling kau cintai di dunia ini?" Karina nampak menunjukkan smirknya. "Terlalu mudah, tentu saja diriku" ucapnya. Aku berdesis kecil bukan jawaban itu yang aku inginkan, siapapun pasti mencintai dirinya sendiri. Namun tiba-tiba Karina membuka suaranya.

"Siapa nama kekasihmu?" tanyanya padaku. Aku sedikit mengernyitkan dahi lalu menjawab "Ningning" Dia nampak mengangguk kecil, "Dia berkuliah disini?" tanyanya lagi. Aku menggeleng, terlihat wajahnya bingung.

"Tidak, dia masih SMA" ucapku tenang, Karina sedikit terkekeh membuat aku manaikan sebelah alisku dan menatapnya seolah bertanya 'kenapa?' "Bagaimana bisa seorang anak SMA pantas mendapatkan dirimu" ucapnya sarkas.

"Itu karena dia sangat baik padaku" Karina kembali terkekeh pelan. "Bukankan itu kata lain dari membosankan?" ucapnya. Aku menggerakan kakiku di dalam air mencoba agar tidak tenggelam lalu menjawab pertanyaannya, yang menurutku itu hanya pendapatnya saja. "Tidak selalu"

Aku kembali menggerakan tubuhku menjauh saat Karina mendekat. "Bisa aku tunjukan sesuatu padamu?" Karina bertanya dengan menatap dalam manik mata ku lalu meraih tubuhku agar lebih dekat padanya.

"Tarik nafasmu" ucapnya, aku menarik nafas lalu menutup hidungku, kemudian dia menarikku sedikit turun masuk kedalam air. Cukup lama, didalam air Karina tak melepaskan pandangannya padaku. Saat merasa pasokan udaraku menipis aku mengangkat kepalaku lebih dulu untuk kembali menghirup oksigen, kemudian Karina menyusul menyembulkan kepalanya. Dia mengusap seluruh wajahnya yang tadi terendam air. Hening, kemudian dia membuka suaranya.

"Sunyi... Penuh kedamaian bukan?" tanyanya, aku mengangguk setuju. Sangat damai didalam sana dan aku... Menyukainya.

"Menurutmu itu aneh?" tanyanya lagi. Aku sedikit tertawa lalu menggeleng pelan.

"Tidak... Itu tidak aneh sama sekali" ucapku, aku sedikit menjauhkan tubuhku kembali dari Karina dan mencoba mengambang di atas air menikmati kedamaian yang terasa disini. Aku mengangkat wajahku sehingga membuat rambut panjang yang terendam air terangkat seiring menegakan kepalaku. Kulihat Karina menatapku intens dia mengunci pandangan matanya padaku, kurasa Karina menarik tubuhku kembali mendekat padanya. Dia menatap pada bibirku, jantungku berdetak kencang saat melihat wajahnya mendekat.

"Aku kira kau hanya ingin berteman" ucapku, saat hidung kami bersentuhan, dia menjauhkan sedikit wajahnya dan menatap mataku dalam. "Aku rasa kita tidak akan pernah bisa menjadi sekedar teman" setelah mengucapkan itu dia melumat bibir ku, aku terkejut saat merasakan bibirnya menghisap bibirku, lembut. Dia mencium ku sangat lembut sehingga tanpa sadar aku membalas ciumannya. Yang berada dikepalaku saat ini hanya, 'Betapa lembut bibirnya saat memangut bibirku'

Aku sedikit merasa Karina mengangkat tubuhku, namun tidak melepas pangutan ini. Jantungku semakin berdetak cepat, aku seperti menginginkan yang lebih dari ini.


Dia membuatku mabuk.






Aku naik terlebih dulu, tubuhku sedikit merasakan panas pikiranku masih tertuju pada saat Karina mencium bibirku. Ada sebuah rasa ingin yang begitu besar untuk merasakannya kembali. Aku membalik tubuhku saat Karina menyerahkan dress ku. Dia membalik tubuhnya membelakangiku membiarkan aku berganti, akupun memunggunginya, tak sadar aku menubrukan punggungku padanya, dia membalik tubuhnya. Aku sedikit terlonjat saat tangannya menyentuh lenganku, kemudia naik menyingkirkan anak rambut ke belakangku. Tangan satunya turun menyentuh dadaku kemudian merengkuh pinggangku.

AFTER : WINRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang