3 : New Life Begins

2.2K 330 14
                                    

Happy Reading!!

___________________

Menjadi pendatang terkadang membuat kita merasa sangat tidak nyaman, terlebih tatapan menilai dari mereka. Huft

Winter dan Ibunya kembali menuju kamar, disana Ningning sedang mengobrol dengan Ryujin dan temannya, mereka terlihar akrab. Setelah perdebatan tadi dengan Ibunya akhirnya ibunya itu memberikan kepercayaan kepada Winter untuk tidak dipindahkan kamar.

"Ningning.. Ayo kita ambil sisa barang yang ada di mobil" ucap Ibu Winter, Ningning pun berdiri kemudian mereka turun menuju kendaraan Ningning yang terparkir disana untuk mengambil beberapa sisa barang. Hari sudah semakin sore dan angkut mengangkut barang pun sudah selesai dikerjakan. Winter mengantar ibunya dan Ningning menuju parkiran, sebelum masuk kedalam mobil Ibu Winter kembali memeluk Winter dengan erat, rasanya tidak ingin meninggalkan anaknya hidup sendiri disini tetapi ini merupakan proses untuk kelangsungan hidupnya nanti. 

"Kau harus ingat janjimu padaku sayang, fokus pada kuliahmu dan jagaa dirimu jangan sampai kau masuk pada pergaulan yang tidak jelas, dan jangan ikut ikut teman sekamarmu. Okay?" Winter hanya tersenyum dan menggangguk menanggapinya, Ibunya kembali memeluk Winter dan mencium pelipis putrinya itu. "Aku akan merindukan mu". Lalu masuk kedalam mobil, Ibunya memberi waktu pada Winter dan Ningning untuk mengucapkan kata pisah.

Winter menghampiri Ningning yang sedang duduk di bagasi, Ningning berdiri dari duduknya lalu memeluk Winter erat. "Ini yang aku takutkan" Winter mengelus punggung Ningning memberikan ketenangan.

"Tenanglah, ingat semua perkataanku." Winter melepas pelukannya Ningning tersenyum tapi Winter tau senyum itu hanya untuk menghilangkan rasa khawatir dalam dirinya. Winter mengecup pelan bibir Ningning 2 kali. Lalu tersenyum hangat padanya.

"Pulanglah.. Kau bisa mengunjungiku jika kau mau" mereka tertawa pelan, "Tentu saja aku mau, yasudah aku pulang.. Take care, I Love you Winter" Ningning mencuri satu kecupan lagi sebelum pergi menuju kursi pengemudi. Kemudian dia menyalakan mobilnya dan mulai melaju meninggalkan parkiran asrama sebelum itu dia mengeluarkan tangannya dari dalam mobil untuk melambai pada Winter. Setelah mereka pergi, Winter tersenyum getir. Mulai hari ini dia harus bisa bersosialisasi. 'kehidupan baruku dimuali' kemudian dia berjalan kembali menuju kamarnya dengan membawa satu kardus tersisa.

Winter masuk kedalam kamarnya terlihat Ryujin sedang duduk sambil menghisap sebatang rokok, sepertinya temannya itu sudah pergi. Saat Winter akan menaru membuka suaranya.

"Seberapa besar aku membuat ibumu panik?" tanyanya, Winter menoleh lalu tersenyum canggung. "Em kau tau, ibuku hanya sangat over protective. Dia sudah seperti itu semenjak aku masuk sekolah.. Tidak usah dipikirkan" ucapan Winter di akhiri tawa dibelakangnya. Lalu Ryujin menghisap kembali rokok itu di tangannya.

"Kau mau?" ucapnya, Winter menggeleng pelan "Tidak terimakasih" Ryujin tersenyum mendengar ucapan dari teman sekamarnya ini.

"See, ibumu tidak perlu khawatir akan hal ini" Dia tertawa kecil "By the way, adikmu sangat lucu" Winter yang sedang menaruh kardus di bawah ranjangnya menoleh dan sedikit tertawa.

"Oww maksudmu Ningning? She is my girlfriend."

"Oh my god, I'm sorry aku tidak bermaksud-" ucap Ryujin yang sangat terkejut dengan pernyataan Winter jika Ningning adalah kekasihnya. Winter tertawa kecil "It's okay" tak lama terdengar dering dari ponsel milik Ryujin, dia nampaknya akan pergi.

AFTER : WINRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang