AFTER : WINRINA

5 : Calm Be Yourself

Happy Reading!!

______________________

Hari ini adalah hari ke 10 Winter menetap di asrama, selama itu pula pikirannya selalu tertuju pada gadis bermata tajam itu yang tertarik pada buku miliknya. Winter sudah mulai terbiasa dengan kehidupan disini, rutinitas yang cukup membosankan menurutnya tetapi harus selalu dia lakukan untuk beberapa tahun kedepan.

Tugas-tugas yang diberikan dosen pun semakin banyak, tetapi bukan Winter namanya yang menunda tugas-tugas itu. Dia berusaha untuk menyelesaikannya semaksimal mungkin. Hubungannya dengan Ryujin semakin dekat, sehingga fakta yang Winter tau gadis yang waktu itu berada dikamarnya adalah kekasih Ryujin yang bernama Lia. Ryujin dan Winter sering berbagi cerita tentang hal yang dilaluinya, menurut Ryujin cukup menyenangkan.

Saat ini Winter berniat mencari suasana baru untuk mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan minggu depan. Beberapa hari lalu Ibunya membelikan sepeda kepadanya, sepeda dengan warna pink sesuai dengan kesukaannya. Untuk mempermudah perjalanan keluar dari area asrama. Saat ini Winter menghentikan sepedanya di Caffe kecil yang berada di ujung jalan.

"Sepertinya ini tempat yang pas untukku coba" gumamnya kecil. Winter menyimpan sepedanya di parkiran khusus sepeda dan berjalan masuk kedalam Caffe kecil disana. Winter berjalan ke arah bartender melihat menu yang terpajang disana, tidak menunggu lama Winter membawa pesanannya dan mencari tempat yang nyaman untuknya. Secangkir cokelat hangat dan sepiring cream cake ditaruhnya diatas meja untuk menemaninya menggerjakan tugas.

Winter membuka tasnya dan mengeluarkan buku tebal itu yang sudah ia pinjam beberapa hari lalu di perpustakaan kampus. Cream cake yang dipesannya tadi sudah habis setengahnya kini saatnya mengerjakan tugas. Winter mulai membaca beberapa poin yang harus dia salin kembali ke atas buku kosong itu, sesekali dia menyuapkan cream cake kedalam mulutnya. Itu berangsung sampai cream cake sudah berpindah kedalam lambungnya. Suasana Caffe cukup damai kebanyakan orang hanya memesan kemudian pergi setelah mendapatkan pesanannya, padahal Caffe ini cukup bagus untuk dijadikan tempat berkumpul dengan teman-teman. 'Apa tidak akan masalah jika aku pergi ke pesta bersama Ryujin?'

"Hentikan pikiranmu Winter, kau harus belajar" gumamnya kecil. Winter menggelengkan kepada mencoba menghilangkan pikiran untuk pergi dengan Ryujin, Ryujin selalu mengajak Winter untuk pergi ke pesta yang diadakan oleh para mahasiswa pria. Winter mengetahuinya karena banyak yang membicarakan tentang ini, dia tidak mencuri dengar hanya saja salahkan orang-orang yang berbicara terlalu besar.

Terdengar tawa dari awah pintu masuk, disana ada beberapa orang yang masuk kedalam Caffe ini. Winter melirik sebentar tatapannya terfokus pada satu objek. 'orang itu' batinnya. Winter memutuskan kontak mata pada teman-temannya Ryujin, mereka bertiga saat ini. Nampaknya orang itu memiliki kekasih, dia cantik matanya juga sama tajamnya tetapi pandangannya selalu meremehkan. Winter memutuskan kontak memperhatikan mereka dengan barista itu cukup terdengar karena jarak antara bartender dengan mejanya cukup dekat.

"Aku ingin kopi hitam" Winter melirik sebentar karena suara irang itu yang memesan.

'Dia menyukai kopi hitam?' Winter sedikit menggelengkan kepalanya lagi. Mengingat untuk tidak usah memperhatikan ornag itu. Terdengar pesanan mereka sudah selesai, nampaknya mereka akan pergi. Winter mengangkat kepala pandangan matanya bertubrukan dengan orang itu, mereka saling menatap tetapi orang itu memutuskan kontaknya terlebih dulu dan melenggang pergi bersama teman-temannya.