AFTER : WINRINA

24 : Caller

Happy Reading!!!

________________________

"Aku mendengar kalimat yang selama ini aku tunggu, Karina saranghae"

Author POV

"Karina" panggil gadis itu pada seseorang yang masih menggeliat di bawah selimut besar itu. Dengan sedikit menekan nekan pipi gembul itu agar sang empunya segera bangun. "Karina--" panggilnya lagi, namun orang itu masih setia menutup matanya.

Gadis itu menangkup kedua pipi Karina dengan keras membuat sang empunya bangun karena terkejut. "Ada apa Winter?" tanyanya pelan sambil mengusap pipinya namun dia kembali masuk kedalam selimut dengan menutup seluruh tubuhnya. Dengan kesal Winter menrik selimut ini namun tidak bisa Karina menahannya, membuat mereka tarim menarik. Sampai akhirnya Karina menarik tubuh Winter untuk berbaring di atas ranjang.

"Lepaskan, kau harus mandi 1 jam lagi kita ada kelas" ucap Winter, Karina tidak memperdulikannya dia semakin mendekap Winter. "Sudahlah, 1 jam cukup untuk kita tidur selama 5 menit". Winter menyerah, dia membiarkan Karina untuk tetap memeluknya dan kembali terpejam.

"Karina" panggil Winter, Karina hanya bergumam kecil sambil mengecup pipi WInter singkat. "Ponsel mu berdering sejak tadi" ucap Winter, Karina membuka matanya lalu memlirik ke nakan yang berada di sampingnya, dan benar ponselnya berdering. Dengan segera Karina bangun dari tidurnya dan mengambil ponsel itu. Winter memperhatikan Karina yang terlihat merubah raut wajahnya menjadi tidak bersahabat.

"Ada apa?" tanya Winter, Karina melirik Winter sebentar kemudian menaruh ponselnya kembali ke nakas dengan sedikit kasar.

"Tidak ada" ucapnya, kemudian Karina turun dari ranjang dan masuk kedalam bathroom. Winter menatap herean namun ia segera menepis pikiran itu dan mulai merapihkan ranjang. Namun pikiran itu terus mengganggunya.

"Ada apa Yeji terus menelepon Karina?"

---

Winter dan Karina mendudukan diri mereka di atas rumput hijau dengan pohon rimbun sebagai pelindung mereka dari sinar matahari, Winter mensandarkan diri pada dada Karina sambil memejamkan mata.

"Winter" panggil Karina, Winter berdeham kecil. Karina menatap lurus kedepan pandangannya kosong. "Kau percaya padaku bukan?" tanya Karina. Winter menegakkan tubuhnya lalu duduk berhadapan dengan Karina. Mata mereka bertemu dalam satu titik.