Sekedar meluruskan biar alurnya gak terlalu belibet, jadi waktu itu Jihyo bantuin Mamanya Jungkook bawa belanjaan Mamanya Jungkook dan mereka naik bus. Aku sedikit mengalami kebingungan soalnya kemarin dan dalam kepalaku kemarin aku menvisualisasikan Jihyo nganterin Mama Jungkook pake mobil.
Chapter ini datar. Aku bingung mau bikin konfliknya soalnya aku suka perdamaian
💫💫💫
"Jungkookie.. kita mau kemana?" Tanya Jihyo. Ya masa mentang-mentang mereka gak ada jatah ikut lomba olahraga di festival main kabur aja. Tapi Jihyo agak seneng sih, dia mageran.
"Kau tinggal dimana?" Jungkook malah bertanya tanpa menjawab pertanyaan yang sebelumnya dilontarkan Jihyo.
"Memangnya kenapa?" Tanya Jihyo.
"Kita akan kesana." (Gak ada bulgos ingat itu).
"Yakin?" Jihyo agak sedikit pesimis. Jihyo bukan orang kaya. Banyak yang ngira Jihyo anak orang kaya, soalnya apa aja yang di pake Jihyo pasti bagus.
Tiap hari Jihyo kerja. Jam 6 pagi sampe jam 8 nganter paket, terus jam berangkat kuliah. Abis kuliah dia jaga minimarket deket kos-kosannya sampe jam 5 sore. Sebenernya alasan dia jaga minimarket buat bantuin nenek pemilik minimarket itu sih. Kasian udah tua. Jam 5 Jihyo pulang buat beres-beres sama ngerjain tugas. Jam 8 sampe jam 11 dia nyanyi di cafe. Apalagi kalo weekend, makin sibuk.
Oleh karena itu dia pengen bolos kalo ada event-event kampus kecuali dia disuruh nyumbangin suara. Lumayan buat tidur bentar.
Sebenernya Jihyo itu sibuk. Tapi dia santai banget dan nikmatin itu semua. Toh buat apa ngeluh. Buang waktu aja. Walaupun hasil semua kerja part timenya cuma bisa buat nyewa kos-kosan kecil pinggir kota.
"Ji? Jihyo??" Panggil Jungkook.
"Eh.. iya. Sorry aku tadi gak fokus."
"It's okay. Kau tinggal dimana? Aku mau tidur."
"Ih gak boleh! Kan belum sah."
"Jadi mau di sah in?" Goda Jungkook. Sejak kapan sih Jungkook kerasukan badut Ancol sampe sifatnya beda sama yang dulu.
"Ya kan kita masih kuliah."
"Hehe.. canda kok. Semalam aku gak bisa tidur nyenyak. Mau tidur sekarang tapi kalo pulang di rumah pasti dijewer Mama." Curhat Jungkook.
Sontak hal itu membuat Jihyo tertawa mengingat kejadian tempo hari disaat Jungkook dijewer dan ditabok oleh ibundanya. Apa lagi saat bibir manis itu sedikit mengerucut.
"Jangan diinget dong."
"Iya-iya."
Sedikit hening sebentar. Sebenarnya Jihyo agak takut dengan Jungkook yang tiba-tiba berbeda.
"Ngomong-ngomong rumahku di daerah Sillim-dong." Kata Jihyo.
"Okay, tunjukan arahnya."
💫💫💫
"Maaf jika kau tidak nyaman." Kata Jihyo sambil membuka pintu.
Terlihat tipe One Room yang sempit namun rapi. Tak masalah bagi Jungkook. Tidur sambil berdiri pun pria kelinci ini bisa.
"Hah.. Akhirnya aku bisa berbaring." Jungkook merebahkan badannya di kasur single milik Jihyo. Seperti tidak mempermasalahkan keadaan tempat tinggal Jihyo yang berada di sekitar lingkungan kumuh.
"Jung.."
"Shut! Mau tidur."
Bener aja. Belum sampe satu menit Jungkook udah tidur🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihyo Short Story
FanfictionHanya berisi karangan pendek Park Jihyo dan Idol cowok. Cerita ini sudah selesai 😊 Yah.. mungkin gantung. Tapi tak apa, kamu bisa kok ngelanjutinnya dengan imajinasimu di mimpimu. ~