Junghyo : Pesantren Bighit

708 83 20
                                    

Oookay. Aku pernah umumin di wall kalo minggu ini gak update. Tapi gimana dong?😭 Akhir-akhir ini aku sering liat santriwan pesantren Bighit Darussalam melanggar tata tertib. Kan jadi suka☺

Tapi judul sama isi beda jauh sih. Gak ada unsur pesantrennya karena aku takut salah ketik soalnya aku gak pernah masuk pesantren. Paling pesantren kilat 3 hari disekolah😶

Selamat membaca🤗

WARNING! CERITA INI PENDEK BANGET

💫💫💫

Ceritanya ini lagi bulan puasa terus sekolah mereka diadain pesantren kilat seminggu. U know lah ya.

"Jeon Jungkook!!" Teriak seorang gadis berambut pendek.

"Apa?" Tanya Jungkook santai.

"Balikin pulpen aku gak? Aku mau minta tanda tangan ke pak Seokjin!" Teriak gadis itu.

"Pinjem dulu napa? Pelit amat. Nanggung nih baru nulis nama kelas."

"Cepetan!" Teriak Eunha.

Iya. Eunha. Bukan Jihyo.

"Lama banget sih?!" Keluh Eunha.

"Bentar. Sabar."

"Aku bilangin ke pawangmu loh." Ancam Eunha.

"Jangan-jangan. Dikit lagi ini. Cuma kurang nulis inti ceramahnya pak Hoseok."

"JIHYO!! SUAMIMU NAKAL! NYOMOT MULU NIH!" Eunha teriak biar Jihyo kedengeran. Tapi Jihyo cuma acuh. Biasalah, Jungkook orangnya emang kekanak-kanakan.

"Percuma. Dia gak bakal nggubris." Ejek Jungkook.

"Oh. Makin berani ya? Oke, liat aja." Eunha gak mau kalah. Spesial tau pulpennya. Dibeliin Eunwoo yang notabennya gebetan. Mana lagi mahal.

5000 sebiji.

"JIHYO! JUNGKOOK MAU MINUM! UDAH AKU LARANG TAPI NGEYEL!"

"E anjing. Jangan gitu. Nih gue balikin."

"TUH, JI! MAKIN NGEYEL! MANA TADI NGUMPAT 'ANJING'." Kompor Eunha.

Eunha gak jadi antagonis kok. Tenang☺

Jihyo pun dengan segera menghampiri Jungkook. Eunha? Dah lari dia. Kan yang dia butuhin pulpen yang dicolong Jungkook.

'Una tuh gak mau mengganggu urusan rumah tangga orang lain. Orang rumah tangga Una sama Enu aja belum jelas'. Kurang lebih seperti itu alasan Eunha langsung kabur nemuin pak Seokjin.

Oke. Balik ke Junghyo.

Jihyo menjewer telinga kekasihnya itu. Gemes dia. Dah dibilangin jangan minum aja susah. Tapi bagi Jihyo, yang paling ngeselin tuh Jungkook gak bisa lepas dari film-film biru. Setiap hari ada aja kiriman link begituan. Yang ngasih? Sekumpulan hormon berjalan dengan inisial Jung Jaehyun.

"Kamu ya! Udah aku bilangin jangan batal! Untung ada Una! Coba aja gak ada dia!" Jeweran Jihyo belum lepas dari telinga Jungkook.

"Ehh.. eng-enggak gitu sayang. Aku bisa jelasin ini semua."

"Jeon Jungkook! Park Jihyo!" Teriak bu Irene, guru agama.

"Kalian berdua, ikut ke ruangan saya. Sekarang!" Bu Sowon pun pergi. Niatnya mau razia murid-murid pacaran pas bulan puasa malah sebelum 5 menit dah dapet 1. Gada akhlak emang.

"Tuhkan gara-gara kamu kita bakal dihukum." Marah Jihyo.

'Salah gue apaan sih?😣 Padahal cuma mau minjem pulpen.'-Batin Jungkook.

💫💫💫

"Karena kalian berdua melanggar peraturan maka kalian berdua harus hormat bendera sampai jam pulang sekolah." Kata bu Sowon.

"Tapi bu. Kan ini lagi bulan puasa." Jungkook mencoba merayu bu Sowon agar membatalkan hukuman.

"Maka dari itu bulan puasa. Jangan pacaran!" Malah kena semprot kan.

"Maaf bu. Tolong didiskon hukumannya. Kan panas bu." Jungkook semakin memohon.

"Baiklah. Karena saya baik, saya potong. Kalian berdua hormat bendera sampai jam 11."

"Tapi bu.."

"Sekarang."

Jungkook mau nawar lagi, tapi gak bisa. Apapun yang dibilang bu Sowon gak bisa diganggu gugat. Tapi kenapa dia pengen hukumannya dipotong, soalnya di sekolahnya kalo ada acara pesantren kilat pasti pulang jam 11. Ya sama aja dong dihukum sampe pulang.

"Oke. Kita break sampe lebaran." Kata Jihyo disela-sela mereka hormat bendera.

Jungkook? Didalam hatinya dah nangiez.

💫💫💫

Sorry dikit. Hehehe..

Big Hit sekarang bukan pesantren🙂

Tenang, 'Yoonghyo : Kak Yoongi pt 4' pasti aku lanjutin. Aku kan juga yoonghyo shipper☺. Tapi belum ada ide buat ngelanjutin😣

-3 Oktober 2020

Jihyo Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang