Jimin x Jihyo 2

480 68 27
                                    

Aku mendapat ide setelah maraton dengerin How To Become. Oh ya, ini aku terinspirasi dari episode iklan jadoel.

💫💫💫

"Gini Ji, gue kasih tau. Abang lo itu jauh dari kata suci."-Taehyung.

💫💫💫

Hari Senin, hari yang paling dibenci banyak orang, termasuk Park Jimin. Siswa yang duduk dibangku kelas 11 ini berkali-kali menghela nafasnya kala menunggu adik tercinta sekaligus terlaknatnya selesai berdandan. Padahal udah jam 7 kurang 15 menit. Mana mau upacara lagi.

"Ji cepetan! Entar telat loh. Ato abang tinggal aja?" Teriak Jimin dari lantai bawah.

"Ih abang tunggu dulu. Cek-cekin dulu apa atributnya lengkap belum." Jihyo mengingatkan abangnya yang langganan hukuman dari Osis.

"Enggak kok, ini udah lengkap. Ayok cepet!" Jimin makin gak sabar. Ya kalo atribut lengkap tapi telat sama aja kan?

"Udah-udah. Ini Ji udah siap kok." Tampak Jihyo menggendong tas merahnya di pundak. Tak hanya tasnya yang merah, ternyata bibir Jihyo juga berwarna merah terang.

"Lo mau sekolah apa mau nyabe?!" Tanya Jimin gak santai. Ini pasti begitu Jihyo masuk gerbang langsung dicegat Osis.

"Ya biar Kak Seokjin notis aku lah." Jawab Jihyo sambil mengibas-ngibaskan rambutnya. Fyi, Jihyo tuh suka Seokjin, si ketua Osis sejak hari pertama MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).

"Nih. Lap tuh bibir. Buat apa coba pake gincu tebel-tebel?" Jimin melempar sebuah tisu ke Jihyo dari saku almamater abu-abunya.

"Ih abang! Ini kan bekas abang!" Jihyo melempar kembali tisu yang Jimin beri. Ya kali mau bersihin make up pake tisu yang ada lendir hidungnya.

"Dah jangan berisik. Yok berangkat!" Jimin menarik tangan Jihyo biar adeknya gak molor-molor waktunya dia.

💫💫💫

Sial. Sial. Sial.

Jimin dan Jihyo telat. Kan percuma Jimin bangun pagi-pagi buta.

"Park bersaudara, kenapa bisa telat?" Tanya Seokjin yang lagi jaga gerbang. Jihyo yang ditanyain melting dong. Besok Jihyo juga mau telat lagi. Biar dinotis terus sama mas gebetan. Jimin yang sadar adeknya lagi eror pun langsung nepuk-nepuk kasar Jihyo. Dikira remot eror apa, ditepuk-tepuk🙂

"Lagi-lagi Park Jimin." Suara seorang gadis berambut pendek. Yoo Jeongyeon, gadis tomboy sang musuh bebuyutan Park Jimin.

"Apa? Hah?" Jimin tak terima ketika Jeongyeon menatapnya rendah.

"Dasar pendek!" Jeongyeon mengejek Jimin.

"Dasar mak lampir!"

"Bidadari gini dibilang mak lampir!"

"Heh, gue lebih tinggi dari lo, kenapa lo panggil gue pendek?"

"Nyatanya lo pendek!"

"Dasar mak lampir kejam!"

"Stob it!" Seokjin menengahi. Jimin dan Jeongyeon mendapat hadiah jeweran manis dan siraman rohani dari ketua Osis itu.

"Untuk Jihyo, karena lo masih kelas 10 dan ini kali pertama lo telat, gue kasih sedikit keringanan. Hukuman lo bantuin temen lo piket 3 hari." Tapi itu tak dipermasalahkan oleh Jihyo. Tak apa menderita selama yang memberinya tugas adalah sang pujaan hati.

"Untuk semuanya, gue kasih hukuman keliling lapangan 10 kali pas istirahat pertama."

Jimin yang tau itu mah bahagia. Tumben amat dikasih hukuman ringan.

Jihyo Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang