Hanya berisi karangan pendek Park Jihyo dan Idol cowok.
Cerita ini sudah selesai 😊 Yah.. mungkin gantung. Tapi tak apa, kamu bisa kok ngelanjutinnya dengan imajinasimu di mimpimu.
~
Maaf lama banget upnya😣 Niatnya aku mau istirahat bentar ehh.. malah kebablasan. Maaf banget ya
💫💫💫
Jaehyun mencak-mencak. Gak terima dia ditolak kayak gitu sama Jihyo. Perasaan dia ini badboy, bukan sadboy. Lama-lama predikat sadboy diserahkan kepadanya setelah tetua grup sadboy lulus dari sekolahnya.
Prang!
Suara guci pecah memenuhi ruangan. Siapa lagi kalo bukan tuan muda Jaehyun yang menyenggol?
Para maid di mansion keluarga Jung ini hanya berdiam diri. Tak ingin mengganggu sang tuan muda yang sedang melampiaskan kemarahannya.
"Anjay, lo napa bang? Gue baru dateng bukannya disambut malah disuguhin pemandangan kek gini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Aaaaa.. Ini dia biasku di Nct >_<)
Dari pintu utama, terlihat pemuda yang terlihat lebih muda menggeret kopernya masuk. Sebut saja dia Zhong Chenle, adek sepupu Jaehyun yang berasal dari negeri tirai bambu.
"Kapan lo dateng?" Tanya Jaehyun tak ramah.
"Jahat lo sama adek sendiri. Gue kesini mau liburan." Katanya santai.
"Kan lo punya rumah, kenapa lo kesini?" Tanya Jaehyun yang sudah agak mereda.
"Lo gak kangen gue apa bang?" Tanya Chenle dengan aegyonya.
"Najis."
"Bi, tolong bawain koper saya ke kamarnya bang Jaehyun ya." Chenle dengan gak sopan menyuruh salah satu maid membawakan koper. Untung sayang ya Le aku sama kamu☺
"Eh.. kenapa ke kamar gue?"
"Gue mau tidur sama lo bang. Mansion lo kan gede, barang kali banyak hantunya."
"Ih gak mau, lo kira gue cowok apaan?" Jaehyun menyilangkan tangannya didadanya.
"Kuy lah main PS." Chenle menghiraukan Jaehyun dan langsung menuju ke kamar Jaehyun. Padahal sang empunya belum mengizinkan dia memasukan Mansion keluarganya apa lagi ke kamarnya.
💫💫💫
Jaehyun terlihat tak tertarik dengan game yang dia mainkan bersama Chenle. Ia membiarkan Chenle memenangkan pertandingan ini.
"Lo kenapa bang lesu gitu? Tadi juga pas gue masuk lo ngamuk-ngamuk gitu. Ditolak cewek lo?" Tanya Chenle asal.
"Iya."
"Hah? Serius bang?" Tanya Chenle kaget. Tak menyangka pertanyaannya ternyata benar.
"Lo gak budek kan?"
"Bwahahahahahahahahaha.. Serius? Hahahahaha!" Muka Chenle memerah karena tertawa.
"Anjir, siapa cewek yang nolak lo?" Tanya Chenle kepo. Jaehyun pun memberikan smartphone dengan apel tergigit dibelakang kepada Chenle. Chenle langsung membuka galeri foto dan langsung mendapati foto candid gadis cantik dengan rambut yang digerai.
"Kalo lo ditolak, buat gue aja lah." Celetuk Chenle asal.
"Heh! Jan ngadi-ngadi ya lo!" Jaehyun tak terima dan langsung mengambil alih ponselnya. Gak rela dia ditikung sepupu sendiri.
"Kenapa bisa lo ditolak?"
"Gue ngasih dia cokelat pemberian fans-fans gue. Lo tau kan gue ultahnya pas valentine, jadi cokelat di loker gue banyak. Daripada mubazir, gue hadiahin aja ke dia.
Raut muka Chenle yang tadinya biasa saja kini mendatar. Memalukan sekali abang sepupunya ini.
"Pantesan lo ditolak. Modal aja kagak. Padahal lo beli sepabrik cokelat pun om sama tante pasti gak marah. Lo juga punya blackcard kan? Malu-maluin keluarga aja." Chenle merebahkan diri di ranjang. Ia berniat tidur, terlalu lelah ia dengan abang sepupunya itu.
'Kalo gitu mending buat gue aja. Dasar bang Jahe kagak modal.'-Cheble.
'Lah? Gue salah apa?'-Jaehyun.
💫💫💫
Dengan semangat baru, Jaehyun memasuki sekolahnya. Rambut acak-acakan, kerah yang tak berdasi, almamater yang hanya ia cangking, dan dua kancing baju paling atas yang terbuka menambah kepercayaan diri Jaehyun. Bukankah para gadis sangat menyukai pemuda yang terlihat bad boy?
"Woy Jae!" Panggil Yugyeom. Yugyeom ingin berjalan bersama-sama dengan Jaehyun ke kelas.
Namun panggilan itu tak berarti bagi Jaehyun. Kakinya tetap melangkah. Menuju kelas sang pujaan hati.
11 IPA 3, Jaehyun membaca tulisan di depan pintu kelas Jihyo. Semangatnya agak goyah sedikit mengingat penolakan Jihyo.
"Semangat Jae! Inget kata Chenle, jangan malu-maluin keluarga." Dengan semangat yang tersisa, Jaehyun mengeluarkan setangkai bunga mawar merah dari tasnya. Bukankah mawar merah melambangkan cinta yang berapi-api?
"Permi-" Jaehyun yang akan mengetuk pintu kelas terhenti ketika berpapasan dengan Jihyo.
"Ini, bunga buat lo." Jaehyun memberikan bunganya.
"Sorry, gue alergi bunga."
"Ehh.. bentar. Gue juga mau bilang kalo gue udah beli perusahaan cokelat. Jadi kalo lo mau makan cokelat, bilang ke gue aja, ntar gue kasih gratis. Gue juga-" Jihyo terlihat tak tertarik dengan topik Jaehyun. Jaehyun yang menyadari hal itu menahan tangan Jihyo.
"Gue beli pake duit gue sendiri kok. Gak minta nyokap sama bokap gue."
"Oh, bagus. Seenggaknya lo gak jadi beban keluarga." Jihyo berjalan dengan elegan melewati Jaehyun.
Jaehyun? Masih meratapi nasipnya yang ditolak untuk kedua kali.
"Sial, kenapa gue ikutin saran Chenle beli perusahaan cokelat?"
💫💫💫
Iya, nanti ada lanjutannya.
Mas Doy dan member Nct yang lainnya agak nanti ya. Aku lagi nyari alur yang bagus. Dan aku sebenernya belum 100% Nctzen, jadi takut kalo salah kasih peran. Mohon pengertianya, aku juga pengen kangen Junghyo sama Yoonghyo.